“Bapakku”

Bagikan dengan:

PAKAIAN yang paling sering digunakan adalah kemeja kotak-kotak atau kemeja biru polos dan celana pendek, ya, motif yang dipakainya selalu statis, tak banyak berubah seperti matahari yang senantiasa terbit di Timur.

Bila menatap wajah bapak, akan terlihat kumisnya yang cukup tebal, menghiasi senyumnya yang hangat, dengan giginya yang putih (Walaupun pasta giginya bukan Close Up). Di atas hidungnya yang pendek, dapat dilihat dua pasang mata yang tajam mencerminkan ketegasannya, dibingkai oleh kacamata hitam, yang modelnya juga tidak pernah berubah. Dan di atas kepalanya, ada rambut yang warnanya merupakan gradasi antara hitam dan putih. (Yeah…. Black And White seperti lagunya Michael Jackson).

Orang yang selalu membesarkanku ini merupakan orang yang jujur dan pekerja keras. Ia bagaikan burung kecil yang sedang belajar untuk terbang, yang senantiasa mencoba dan mencoba terus.

Bapak bukanlah orang yang pantang menyerah. Ia juga seorang yang sederhana, ia tak malu untuk makan di kaki lima, atau membeli baju yang murah, selama bahannya masih enak dipakai, ia juga selalu menyempatan diri untuk mengangkat pakaian kotor dari kamar mandi ke belakang.

Aku merasa beruntung karena mempunyai seorang bapak yang kaya pengalaman. Aku tumbuh dengan segudang kisah-kisahnya, saran-sarannya, dan segala didikannya. Kadang ia menceritakan tentang kebandelannya, tentang kesusahan dan kegagalan yang pernah ditempuhnya, tentang teman-temannya yang banyak mendukung dan membantunya, tentang masa sekolahnya, dan banyak lagi.

Bapakku memang pandai bercerita. Ia juga pandai mendongeng. Dulu ia mendongeng untukku dan untuk Dipo, kini ia suka mendongeng untuk adikku Daisy. Pendengar akan tertawa terpingkal-pingkal melihat mimiknya yang lucu dan aksennya dalam bercerita.

Bapakku juga banyak membaca. Bukunya banyak dan inilah satu hal yang membuatnya menjadi seseorang yang cerdas. Tangannya juga gesit dan cekatan dalam melakukan segala hal, bila di pegang akan terasa kuat dan kencang.

Bapak bagaikan musik Wagner yang menggambarkan kekuatan dan semangat, sesungguhnya di balik kehidupan bapak, ada sebuah melodi yang indah. Seperti kata Sherina. “Lihatlah lebih dekat dan kau akan mengerti.”[***]

(*Ditulis oleh Dhitta Puti Sarasvati ketika masih SMA sebagai hadiah ulang tahun untuk Rizal Ramli)
Bagikan dengan:

Muis Syam

2,883 views

Next Post

Viral, Menteri Ketenagakerjaan Bagai “Budak” Berlutut di Depan Megawati

Jum Apr 6 , 2018
DM1.CO.ID, JAKARTA: Sebuah foto yang memperlihatkan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri sedang berlutut di lantai, atau duduk dengan posisi kedua belah kaki terlipat ke belakang di hadapan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, beredar luas di media sosial.