Tak Terima Dianiaya, Warga Tenilo Laporkan Oknum Polisi

Bagikan dengan:
Wartawan : Nandar & Ruslan~
Editor : Vita ||

DM1.CO.ID, GORONTALO: Burhanudin Ali (51), salah seorang warga Kelurahan Tenilo, Kecamatan Limboto melapor ke Polres Gorontalo, Sabtu (24/3/2018) malam. Kepada polisi, ia mengaku dikeroyok oleh seorang oknum anggota kepolisian dan salah seorang rekannya yang bukan merupakan anggota kepolisian, tepatnya di Kelurahan Bolihuangga, Kecamatan Limboto, Sabtu (24/3/2018) sekitar pukul 12.00 wita.

Menurut pengakuan saksi yang bernama Usman kepada awak DM 1, kejadian tersebut bermula dari korban yang hendak menyeberang jalan, tiba-tiba sebuah mobil melaju dari arah timur dan hampir menyerempet korban. Karena kaget, korban pun spontan menegur dengan teriakan “woi!!!”.

Namun mendengar teriakan Burhan, tersangka malah menghentikan mobil dan turun mengejar serta langsung mengeroyok korban.

Korban tidak mengira teriakannya itu memancing emosi para tersangka, sehingga korban kaget ketika mendapat serangan yang tiba-tiba tersebut.

Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami sakit di sekujur badannya, dan saat ini korban tengah dirawat di Rumah Sakit Umum MM Dunda, Limboto.

Ditemui  secara terpisah, Kapolres Gorontalo AKBP Purwanto S.IK, M.H membenarkan adanya kejadian tersebut dan menyampaikan bahwa dirinya tidak akan menolerir kalau ada tindakan-tindakan anggotanya yg melanggar hukum.

“Saat ini oknum tersebut sudah dicopot dari jabatannya dan akan ditindaki melalui sidang tentang kode etik dan tidak menutup kemungkinan akan dituntut melalui peradilan umum, dan selanjutnya kepada para tersangka kemungkinan akan dijerat tentang pasal Pengeroyokan,” pungkas AKBP Purwanto. (vit/ndr/dm1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

4,179 views

Next Post

Ungkap Menkeu Tidak Prudent, Rizal Ramli Minta Gubernur BI Baru Jujur Soal Data

Sel Mar 27 , 2018
DM1.CO.ID, JAKARTA:  Mantan Menteri Keuangan dan Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden Abdurahman Wahid, Rizal Ramli, mengeluhkan buruknya data yang dimiliki pemerintah, khususnya pada Kementerian yang dipimpin Sri Mulyani. Menurutnya, Data yang dimiliki Kementerian Keuangan belum akurat bahkan cenderung salah.