Pertama di Gorontalo, Pasien Ortopedi Sukses Jalani Operasi Hip Replacement di RSTN Boalemo

Bagikan dengan:
Wartawan: Kisman Abubakar-
Editor: AMS

DM1.CO.ID, BOALEMO: Seorang pasien yang mengalami kerusakan tulang panggul akibat kecelakaan, berhasil dengan sukses menjalani operasi ortopedi (bedah tulang) oleh tim dokter ahli di Rumah Sakit Tani dan Nelayan (RSTN) Boalemo, Selasa siang (30/5/2017).

Operasi ortopedi adalah tindakan pembedahan yang dilakukan oleh dokter ahli ortopedi yang berpengalaman atau dokter bedah tulang untuk merawat masalah muskuloskeletal yang mempengaruhi tulang, sendi, otot, tendon, dan ligamen yang disebabkan oleh kecelakaan, trauma, cedera, atau kondisi kronis lainnya.

Pembedahan ortopedi juga dapat memperbaiki permasalahan pada sistem saraf yang terhubung ke tulang belakang, kelainan bawaan, serta permasalahan muskuloskeletal yang disebabkan oleh penuaan.

Operasi penggantian pinggul (hip replacement) yang dilakukan oleh dokter ahli ortopedi di RSTN Boalemo tersebut, adalah operasi pertama kali di Provinsi Gorontalo.

Usai melakukan operasi, dr. Irawan Huntoyungo, M.Kes, Sp.OT selaku Dokter Spesialis Orthopaedic dan Traumatologi di RSTN Boalemo mangatakan, untuk skala Provinsi Gorontalo, ini adalah salah satu operasi besar khusus ortopedi yang pertama kali dilaksanakan di RSTN Boalemo.

Sebelumnya, RSTN Boalemo belum pernah melakukan operasi ortopedi seperti ini. Pada waktu-waktu yang lalu, jika mendapatkan pasien ortopedi hanya bisa merujuk ke RS. Aloei Saboe-Gorontalo. Sebab, operasi ini terbilang khusus dan memerlukan prosedur yang besar, membutuhkan tenaga instrumen (orang) yang didatangkan langsung dari pusat, dan juga harus dengan alat khusus.

Kepada DM1, dr. Irawan mengungkapkan, operasi ortopedi yang dilakukan itu adalah operasi tulang belakang. Yakni dilakukan penggantian sendi panggul dengan menggunakan alat-alat tertentu.

Operasi penggantian pinggul (hip replacement) atau artroplasti itu adalah tindakan penggantian sendi pinggul dengan sendi buatan, yang terdiri dari bola sendi dan soket sendi. Bola sendi biasanya terbuat dari logam atau keramik, sedangkan soket sendi terbuat dari plastik, keramik, atau logam.

Bahan yang digunakan untuk sendi buatan dirancang sedemikian rupa sehingga biokompatibel, yaitu tidak ditolak tubuh dan tidak berkarat atau lapuk.

Penggantian pinggul dilakukan ketika kerusakan sendi pinggul sudah parah sehingga tidak ada cara lain untuk memperbaikinya kecuali dengan mengganti.

Operasi ini tergolong sangat luar biasa di bidang ortopedi, karena setelah operasi pasien sudah bisa berjalan dalam waktu empat hari. “Tapi operasi ini juga punya keterbatasan. Karena ini hanya buatan manusia, rusaknya juga pasti ada. Dan kami dari pihak ahli bedah RSTN Boalemo tetap akan mengevaluasi pasien dalam jangka waktu lima tahun,” ujar dr. Irawan.

Sementara itu Sofianti Talibo, SKM selaku Kasubid Rawat Jalan pada RSTN Boalemo menambahkan, operasi spesialis ortopedi ini sebelumnya hanya bisa merujuk ke luar daerah. Karena memang sebelumnya hal seperti ini  belum bisa ditangani di RSTN Boalemo.

“Alhamdulillah sekarang RSTN Boalemo sudah bisa melakukan operasi sendi panggul (ortopedi) tersebut dan pertama kali, sehingga pasien yang mengalami patah tulang tidak akan lagi dirujuk ke rumah sakit lain,” tutur Sofianti.

Mengenai biaya operasi yang telah dilakukan itu, Sofianti mengungkapkan, meski operasi ortopedi itu terbilang mahal, namun pasien yang bersangkutan tidak dibebankan biaya sepersen pun. Sebab, selain memang tergolong ekonomi tidak mampu, pasien itu juga memiliki kartu BPJS. Bahkan, kelebihan biaya yang timbul dari operasi inipun sepenuhnya ditanggung pihak RSTN Boalemo.

Menurut Sofianti, hal itu dilakukan karena RSTN Boalemo berkomitmen meningkatkan pelayanan dengan berupaya mempersembahkan yang terbaik.

(oli5/DM1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

6,638 views

Next Post

Teori Vs Realita: Sila Kelima Pancasila? Ikuti di Pro-Kontra Malam ini

Rab Mei 31 , 2017
DM1.CO.ID, JAKARTA: Pancasila, bukanlah sekadar hafalan yang kerap digaungkan dalam setiap upacara bendera. Dan tentu bukan pula sekadar azas atau pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.