Hari ini Koltim Genap 8 Tahun, Ini Pemaparan Andi Merya pada Rapat Paripurna Istimewa

Bagikan dengan:
DM1.CO.ID, KOLAKA TIMUR: Pihak legislatif (DPRD) bersama Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur (Pemkab Koltim) selaku eksekutif, melaksanakan Rapat Paripurna Istimewa dengan agenda menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-8 Koltim. Paripurna berlangsung di Aula Kantor DPRD Koltim, pada Rabu (21/4/2021).
Menariknya, mulai Plt Bupati Koltim, Andi Merya Nur; Plh Sekda, Andi Muhammad Iqbal Tongasa; Ketua Tim Penggerak PKK, Diana Massi; serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bersama Ketua DPRD, Suhaemi Nasir; Wakil Ketua, Syukur Adam, Rahmatia Lukman, hingga para anggota dewan, semuanya mengenakan pakaian adat dalam acara paripurna tersebut.

Andi Merya dalam sambutannya mengajak semua elemen agar dapat menghayati dan membuka memori lembaran sejarah 8 tahun silam Kabupaten Koltim.
Yakni sejak diperjuangkan, mulai dari periodisasi inisiasi dari tokoh-tokoh masyarakat Koltim, dilanjutkan dengan pembentukan forum percepatan pemekaran kabupaten Koltim oleh tokoh pemekaran, tokoh agama, tokoh pemuda sehingga bisa membawa Koltim terdaftar di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Perjuangan cukup panjang dan heroik ini, akhirnya melahirkan dan membawa Koltim menjadi salah satu daerah otonomi di Indonesia, yang ditandai dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2013 tentang Pembentukan Kabupaten Kolaka Timur di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Untuk diketahui, pada 28 Februari 2013 dilangsungkan penyerahan lembar Undang-Undang Nomor 08 Tahun 2013 tentang pembentukan Kabupaten Kolaka Timur, yang dihadiri oleh sekretaris Provinsi Sultra, Kepala Biro Pemerintahan Provinsi Sultra, Asisten I setda Kabupaten Kolaka dan Kepala Kesbangpol Kabupaten Kolaka. Dan dua bulan kemudian,  tepatnya tanggal 22 April 2013 dilakukan peresmian Kabupaten Kolaka Timur di Kantor Kemendagri, sekaligus pelantikan Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kolaka Timur. Dan tanggal 22 April itulah yang dijadikan sebagai momentum hari jadi Koltim.
“Saya juga mengajak kepada kita semua untuk memberikan penghormatan dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pejuang, perintis dan pendiri Koltim yang telah bekerja keras dan bertekad membangun daerah ini ke arah yang lebih baik,” ucap Andi Merya.

Ia memaparkan, mewujudkan cita-cita bersama sebagai daerah yang maju dan mandiri adalah sebagai berikut:
“1. Pemberian jaminan kesehatan melalui Kartu Sehat Daerah (KSD) yang akan dilaunching besok setelah upacara HUT Koltim ke-8,
2. Selanjutnya kami akan bekerja keras membangun akses jalan kabupaten di 12 Kecamatan secara bertahap. Kita juga tengah berupaya meningkatkan jalan provinsi dari Rate-rate sampai Lambandia, bahkan kita upayakan tembus kabupaten Konawe Selatan (Konsel).
3. Kita akan berupaya mewujudkan penataan ibukota kabupaten, dengan terlebih dahulu kita melakukan pengembangan jalan nasional menjadi dua jalur, yaitu jalan batas Konawe di Desa Tumbudadio sampai Desa Lalingato sepanjang 14 Kilometer,
4. Untuk menumbuhkan perekonomian dan pendapatan masyarakat, kami berupaya menumbuhkan ekonomi kreatif, dan menumbuh-kembangkan pariwisata desa, dan mempromosikan potensi wisata kabupaten. Seperti, obyek wisata air terjun di Desa Karemotingge, dan pembangunan jalan akses wisata air terjun Tetewa di Kecamatan Ueesi,
5. Pengembangan komoditi Koltim seperti kakao yang didanai melalui bantuan hibah dari bank dunia yang sudah mulai disosialisasikan, sehingga komoditi kakao kita bisa kembali unggul dan menjadi ikon perkebunan Koltim. Demikian pula dengan tanaman nilam akan terus kita kembangkan sarana dan prasarana produksinya. Yang tidak kalah pentingnya adalah pengembangan padi sawah dan penangan pasca panen, bahkan kita terus mempersiapkan perluasan areal yang didukung oleh sarana irigasi, Bendungan Ladongi, Bendungan Mokoseo di Ueesi dan Bendungan Pelosika.
6. Peningkatan kapasitas tokoh adat fasilitas lembaga adat dengan memberikan kelengkapan dalam upacara adat. Pembinaan tokoh agama dan lembaga keagamaan, peningkatan peran pemuda dan kegiatan kepemudaan,
7. Pengembangan disiplin aparatur pemerintah mulai dari pemerintah kabupaten, kecamatan, kelurahan dan desa,
8. Pemberian stimulan bagi pembangunan infrastruktur Desa/Kelurahan.”

“Program-program ini tentu membutuhkan kerja sama dari semua pihak, utamanya dukungan dari Pemerintah Provinsi dan Pusat. Olehnya itu, mari kita aktif melakukan komunikasi semua pemangku kepentingan. Mari kita saling bahu-membahu mewujudkan semua itu demi kepentingan masyarakat yang lebih luas,” pinta Andi Merya.
Dijelaskan pula, selain optimistisme tersebut, pandemi Covid19 yang hingga kini masih terus membayangi juga berdampak langsung pada penganggaran pembangunan. Sebagai aparatur yang memegang teguh amanah rakyat, tentunya dituntut harus lihai dan mampu berpikir kreatif untuk pembangunan.
“Akibat Covid19, capaian pertumbuhan ekonomi kita menjadi minus 0,31%. Hal ini juga terjadi diberbagai daerah di  Indonesia, berdasarkan paparan para kepala daerah saat musrenbang regional di Kota Kendari. Rata-rata daerah pertumbuhan ekonominya turun menjadi nol bahkan minus. Namun kota tetap optimistis dengan mulai bergeraknya sektor ril, insya Allah pertumbuhan ekonomi kita akan kembali naik dan normal sesuai dengan rata-rata provinsi dan daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra),”katanya.
“Meski dilanda Covid, persentase angka penduduk miskin kita menurun dari 13,71% pada tahun 2019 menjadi 13,47% di tahun 2020. Nilai ini harus terus kita turunkan hingga kita bisa mencapai di bawah rata-rata provinsi dan nasional. Nilai IPM kota masih dalam tahap analisa badan pusat statistik, namun jika menggunakan angka tahun 2019, maka IPM kita berada pada 66,49. Nilai ini dapat terus kita tingkatkan melalui intervensi di bidang ekonomi, pendidikan dan kesehatan,” sambungnya.
Andi Merya menyebutkan, di bidang kesehatan angka harapan hidup di Koltim sebesar 72,33 tahun. Artinya, masyarakat Koltim mampu bertahan hidup hingga usia 72 tahun. Angka ini cukup baik dan harus terus dipertahankan melalui layanan kesehatan yang dimiliki daerah.
“Mudah-mudahan dengan program pemberian  Kartu Sehat Daerah (KSD) akan semakin memperbaiki angka harapan hidup kita,” ucapnya.
Sementara di bidang pendidikan, lanjut Andi Merya, Koltim masih terus menyesuaikan dengan program belajar dari rumah, sehingga anak-anak didik masih terus mempertahankan mutu pendidikan meski belajar mandiri di rumah masing-masing.
Di tahun ke-8 Koltim ini, Andi Merya menegaskan, agar tidak gampang buru-buru berpuas diri. Sebab tantangan ke depan masih sangat berat. Membutuhkan semangat dan kerja keras, membutuhkan keikhlasan dan kecerdasan dengan upaya pencapaian target-target pembangunan.
“Dengan sistem tata kelola pemerintahan yang berbasis aplikasi dan elektronik, kita bertekad mewujudkan sistem pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Upaya itu telah kita mulai dengan aplikasi Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), di mana perencanaan dan penganggaran terintegrasi menjadi satu kesatuan. Demikian pula dengan pengawasan dan pengembangan sumber manusia, perizinan, pembangunan desa, penilaian kinerja, pengadaan barang dan jasa, semua berbasis elektronik,” jelasnya.
Sebagai pijakan dan dasar dalam pelaksanaan program pembangunan tersebut, Andi Merya berharap dapat mewujudkan visi-misi Pemerintah Kabupaten Koltim tahun 2021-2026, yakni Sejahtera Bersama Masyarakat yang Agamis, Maju, Mandiri dan Berkeadilan, dengan akronim “SBM AMMAN”.

Harapan berikutnya, dengan upaya pembangunan infrastruktur jalan di seluruh  kecamatan akan mampu mendorong kemudahan pemasaran hasil pertanian, yang kemudian ditindaklanjuti dengan mendorong pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM).
Tak lupa pada kesempatan itu, Andi Merya mengajak kepada semua kalangan untuk bersatu padu, bergandengan tangan. Sebab perjalanan masih sangat panjang, tantangan masih sangat berat. Tak kalah penting, Andi Merya menyampaikan, agar memberi kesempatan kepadanya dan jajaran untuk bekerja dan berbuat lebih baik lagi.
“Kita tinggalkan perbedaan, karena sesungguhnya cita-cita kita sama, yaitu mewujudkan Koltim menjadi daerah yang adil, makmur, sejahtera, tentram dan damai. Kita tunjukan bahwa Koltim ini negeri yang ramah, religius dan berbudaya, penuh dengan tenggang rasa,” tandasnya.
“Pendahulu kita telah berjuang membentuk Kolaka Timur ini, tugas kita adalah bagaimana mengisi perjuangan tersebut dengan pembangunan untuk kesejahteraan rakyat secara merata. Kita hargai perbedaan, dan kita junjung tinggi keragaman. Kolaka Timur adalah taman mini Sulawesi Tenggara, masyarakatnya heterogen terdiri dari berbagai suku bangsa dan agama namun tujuannya satu, yaitu adil, makmur dan sejahtera,” pungkas Andi Merya. (rul/dm1)
Bagikan dengan:

Muis Syam

537 views

Next Post

Dinas Sosial Gorut Serahkan Bantuan kepada Korban Kebakaran di Dua Desa

Jum Apr 23 , 2021
DM1.CO.ID, GORUT: Dinas Sosial Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) bergegas mengunjungi korban dampak kebakaran di Desa Katialada, Kecamatan Kwandang, pada Kamis pagi (1/4/2021) sekitar pukul 10.00 WITA.