DM1.CO.ID, GORONTALO: Tak hanya jadi buah bibir, kabar adanya pasien Covid19 yang kabur saat tengah menjalani isolasi di Rumah Sakit Aloei Saboe (RSAS), juga seketika membuat geger Warganet di Provinsi Gorontalo, Rabu (22/4/2020).
Kabar tersebut begitu cepat menembus dan tersebar di berbagai media sosial (Medsos) seperti WhatsApp Grup (WAG) dan Facebook.
Tak hanya menimbulkan kepanikan, kabar itu juga memunculkan berbagai pertanyaan, terutama mempertanyakan kebenaran dan kejelasan kabar tersebut.
Ada yang mengatakan hoax, namun sebagian besar juga menyakini bahwa kabar itu adalah benar. Dan jika benar, lalu mengapa pasien yang tengah diisolasi itu bisa berhasil melarikan diri? Apakah pengawasan di rumah sakit tersebut lemah, atau si pasien yang bersangkutan lebih cerdik?
Entahlah? Yang jelas, Wartawati DM1 berhasil mengungkap, bahwa kabar itu bukanlah hoax.
Artinya, memang benar bahwa seorang pasien yang telah dinyatakan positif (hasil Rapid-test) dan sedang diisolasi di RSAS, telah berhasil melarikan diri. Yakni, bernama Djafar Djaiu alias Haris Ismail.
Bahkan, secuil kronologis pelariannya terungkap. Bahwa setelah berhasil lolos keluar dari rumah sakit tersebut, Haris Ismail sebagai pasien PDP (Pasien Dalam Pengawasan) terinformasi langsung menuju terminal “Pasar Jajan”, Kota Gorontalo.
Di terminal itulah, Haris Ismail menumpang di salah satu mobil angkutan umum trayek Kota Gorontalo-Bolsel (Bolaangmongondow Selatan) Sulawesi Utara.
Haris memilih angkutan umum dari Kota Gorontalo ke Bolsel, sebab trayek tersebut adalah jalur tempuh yang melintasi desanya.
Menurut sejumlah informasi, Haris Ismail tiba di kediamannya di Desa Bilolandunga, Kecamatan Bone, Kabupaten Bone Bolango, menjelang sore (Rabu, 22/4/2020).
Kepala Puskesmas Kecamatan Bone, Awaludin Rahim, SKM, tidak menampik terkait kabar adanya pasien yang kabur dari RSAS Kota Gorontalo.
Awaludin mengungkapkan, bahwa kabar yang viral di medsos itu adalah benar adanya, alias bukan hoax.
Awaludin bahkan mengaku sudah mengonfirmasi langsung kepada pihak RSAS di bagian isolasi. “Ternyata benar, mereka kehilangan salah satu pasien dalam pengawasan (PDP),” ungkap Awaludin Rahim kepada wartawati DM1.
Setelah mendapat kejelasan, pihak Puskesmas Kecamatan Bone pun bergegas ke kediaman Haris Ismail sembari menghubungi kembali pihak RSAS, agar segera melakukan penjemputan terhadap pasien yang dimaksud sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
Dalam keterangannya, Awaludin Rahim selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Bone, mengaku prihatin dan menyayangkan sistem pengawasan yang diterapkan oleh pihak RSAS sehingga terdapat pasien yang berhasil kabur.
“Entah bagaimana bisa lolos dari pihak isolasi RSAS. Sangat disayangkan, karena apabila hasil Swab-test pasien tersebut dinyatakan positif, maka secara otomatis yang telah melalukan kontak dengan pasien sangat memungkinkan ikut terpapar juga,” keluh Awaludin.
Sementara itu, Dodin Manaara selaku Kades (Kepala Desa) Bilolandunga kepada wartawati DM1 juga membenarkan, bahwa Haris Ismail sebagai pasien yang tengah diisolasi di rumah sakit itu berhasil melarikan diri ke rumahnya di Desa Bilolandunga.
Kades Dodin mengungkapkan, bahwa Haris Ismail adalah termasuk sosok yang diketahui mengalami ketidak-warasan.
“Pasien tersebut mengalami sedikit gangguan kejiwaan, sehingga dia tidak bisa berpikir jernih atas apa tindakan yang dilakukannya,” kata Kades Dodin Manaara.
Dari pantauan langsung wartawati DM1 di lokasi, pada Rabu sore (22/4/2020) itu juga, pasien (Haris Ismail) telah dijemput oleh pihak RSAS sesuai Prosedur Tetap (Protap). (res/dm1)
DM1.CO.ID, BONEBOLANGO: Bersama lembaga desa yang ada, Pemerintah Desa Poduwoma pada Rabu (22/4/2020), membentuk posko relawan Covid19 beranggotakan 30 personil yang menyatakan siap betugas dengan penuh tanggung-jawab.