DM1.CO.ID, POHUWATO: Meski diguyur hujan, namun tidak menghalangi rombongan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Gorontalo yang tiba di lokasi kegiatan Pencanangan “Desa Germas” di lapangan Desa Manunggal Karya, Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato, Sabtu (14/12/2019).
Ada tarian penyambutan yang mewarnai kedatangan rombongan Dinkes Provinsi Gorontalo bersama sejumlah awak media itu. Juga terlihat warga setempat yang memadati lokasi acara dengan penuh antusias, sehingga terasa mampu membuat suasana seketika menjadi hangat.
Sejumlah rangkaian kegiatan pun dilangsungkan. Diawali dengan atraksi kuda lumping, Performance dari Gorontalo Germas Community (GGC), dan karnaval.
Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Nancy Pembengo, S. Si, yang juga sebagai penanggung jawab GGC mengatakan, keterlibatan GGC merupakan komitmen bersama anggota untuk senantiasa mengampanyekan Germas di Provinsi Gorontalo.
Selain itu, juga ada penanda-tanganan kesepakatan tindak-lanjut model intervensi program promosi kesehatan dan penyerahan stimulan. Di antaranya, stimulan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) untuk sekolah, stimulan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), Posyandu Kit, Puzzle Germas, media KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi), dan gapura selamat datang Germas, serta bantuan 50 unit jamban dari Pemeritah Kabupaten (Pemkab) Pohuwato.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Penanaman Modal, Sudin Ali, mewakili Bupati Pohuwato menyatakan apresiasi dan rasa syukurnya atas pencanangan yang dilakukan di Desa Manunggal Karya.
Sudin Ali pun mengajak semua pihak untuk terus mendukung kegiatanseperti ini. “Kita akan bahu-membahu mengajak masyarakat melakukan kegiatan Germas,” kata Sudin seraya mengungkapkan harapannya agar Desa Manunggal Karya menjadi lebih baik sebagai pilot-project dari desa-desa tetangga.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Pengendalian Penduduk dan KB, dr. Rosina Kiu, mewakili Plt Kepala Dinkes Provinsi Gorontalo mengatakan, melalui kegiatan pencanangan desa Germas ini, ke depan tentunya diharapkan dapat diikuti oleh desa-desa lainnya.
Dokter Rosina mengungkapkan, dipilihnya Desa Manunggal Karya ini, berawal dari beberapa informasi awal yang cukup memprihatinkan, yakni di antaranya kerap membuang sampah sembarangan, termasuk persoalan sanitasi yang masih sangat kurang memadai.
Mengetahui hal tersebut, lanjut dr. Rosina, Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Kesehatan pun merekomendasikan desa tersebut agar dapat menjadi desa sehat melalui pendekatan Germas. Hingga pihak aparat desa pun langsung memulai musyawarah desa, pemetaan, lalu dilanjutkan dengan implementasinya. Dan alhasil, desa inipun langsung mengalami perubahan yang signifikan, dan berhasil tampil sebagai Desa Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat).
“Germas tidak sekadar teori, kita langsung pada praktek. Germas bukan hanya sekadar komunitas, melainkan gaya hidup, hidup sehat yaitu hidup Germas,” tegas Rosiana.
Pada kesempatan tersebut, Pemerintah Kecamatan Randangan dan Pemerintah Desa Manunggal Karya menyampaikan terima kasihnya, atas kunjungan dan kepedulian sangat tinggi yang diperlihatkan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Kesehatan, demi menjadikan masyarakat untuk senantiasa hidup sehat.
“Untuk lebih mendukung program ini, anggaran dana desa akan difokuskan di pembangunan layak huni, serta ketersediaan jamban di setiap rumah,” ucap Kepala Desa Manunggal Karya. (res/dm1)
DM1.CO.ID, GORONTALO: Kepala Biro Humas Setda Provinsi Gorontalo, Ahad malam (15/12/2019), menyampaikan rilis via WhatsApp dalam bentuk link ke redaksi DM1 yang mengabarkan bahwa, Pemerintah Kabupaten Gorontalo (Kabgor) tidak mengganggarkan pinjaman daerah sebesar Rp.40 Miliar pada postur APBD 2020 untuk membiayai Pembangunan Shopping Center Limboto (SCL).