Wartawan: Hermansyah Abdullah- Editor: AMS
DM1.CO.ID, BOALEMO: Kabupaten Boalemo terbilang adalah salah satu daerah yang kerap mencetak sejumlah prestasi di bidang pendidikan. Hal inilah yang membuat para pelaku pembangunan dunia pendidikan di daerah ini terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas, di antaranya adalah dengan memunculkan sekolah-sekolah baru.
Namun untuk mewujudkan hal tersebut, tentulah tak semudah yang dibayangkan, apalagi bagi sekolah yang baru saja menjalankan dan menyelenggarakan aktivitas pendidikan. Misalnya, SMA Negeri 2 Tilamuta.
Sekolah menengah atas yang telah diresmikan penggunaannya oleh Gubernur Gorontalo itu, baru didirikan setahun lalu. Sehingga kondisinya pun nampak masih serba berkekurangan, terutama dari segi fasilitas, sarana maupun prasarana penunjang kelancaran proses belajar-mengajar.
Kehadiran sekolah ini, menurut Dra. Rosna Pilili selaku Kepala SMA Negeri 2 Tilamuta, adalah dikarenakan masih banyaknya anak didik di daerah ini yang memerlukan tempat menimba ilmu untuk masa depan mereka.
Namun sebagai sekolah yang masih seusia jagung, ungkap Rosna, SMA Negeri 2 Tilamuta tentulah masih sangat membutuhkan sentuhan dan bantuan dari berbagai pihak.
Rosna pun membeberkan, bahwa pihaknya sejauh ini sudah mengajukan permohonan bantuan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo. Namun hingga hari ini, permohonan tersebut belum juga mendapat kejelasan.
Saat wartawan DM1 bertandang ke sekolah yang terletak di atas bukit di Desa Lahumbo, Kecamatan Tilamuta-Kabupaten Boalemo tersebut, memang terlihat masih memiliki banyak kekurangan yang cukup mendesak untuk segera dipenuhi.
Kekurangan yang dimaksud di antaranya ruang kelas, buku-buku pembelajaran, alat dan bahan laboratorium kimia dan fisika, serta komputer dan fasilitas teknologi penunjang kelancaran proses pembelajaran.
Rosna menyebutkan, total ruang kelas SMA 2 Tilamuta ini berjumlah 5 ruangan. Yakni, kelas 10 terdiri 3 kelas, dan kelas 11 terdapat 2 kelas (IPA dan IPS). Sementara untuk kelas 12, pihak sekolah masih sedang mengusahakan tahun ini agar dapat segera dibangun 2 atau 3 kelas.
Mengenai kekurangan ruang kelas ini, Rosna mengatakan, sudah sangat mendesak untuk bisa segera diadakan. Namun apabila hal ini tidak sempat terealisasi pada waktu yang ditentukan, maka menurut Rosna, pihaknya akan mengambil ruang perpustakaan dan ruang guru untuk dijadikan kelas 12.
Masih banyaknya kekurang fasilitas yang dimiliki sekolah ini, tentulah tidak membuat kendor semangat 25 orang pengajar yang terdiri dari 3 orang ASN dan 22 orang yang masih berstatus guru kontrak ini. Meski pada saat-saat tertentu mereka harus “mengemis” dan meminjam fasilitas serta tempat di sekolah lain untuk kebutuhan pengajaran IT.
Dengan kondisi sulit tersebut, Rosna pun menaruh harapan besar hendaknya Pemerintah Provinsi Gorontalo bisa segera membantu mengatasi kekurangan yang masih dialami oleh SMA Negeri 2 Tilamuta ini. “Ini kami harapkan agar anak didik bisa lebih meningkatkan prestasi dan pengetahuan mereka,” pungkas Rosna.
(oki1/DM1)