DM1.CO.ID, GORONTALO: Salah satu masalah yang dihadapi saat ini khususnya di wilayah Kabupaten Gorontalo, menurut Bupati Gorontalo Prof. Nelson Pomalingo adalah masalah pengangguran. Hal itu diungkapkannya usai memberikan arahan dan membuka kegiatan Pelatihan Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja, di Gedung BLK Limboto, Rabu (4/7/2018).
“Seperti yang diketahui bersama, salah satu masalah kita adalah pengangguran. Alhamdulillah, di tahun 2015 itu tingkat pengangguran adalah 3,6 persen, sekarang menjadi 3,2 persen. Maka sesuai target Depnaker, insha Allah tahun ini turun menjadi 2,6 persen. Sehingga pada akhir masa jabatan saya minimal tingkat pengangguran tinggal 2 persen,” jelas Bupati Nelson.
Prof. Nelson mengatakan, seiring dengan perkembangan investor di Kabupaten Gorontalo maka permintaan tenaga kerja siap pakai sangat banyak, akan tetapi kompetensi para tenaga kerja saat ini terkadang tidak sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan.
“Ini tidak hanya sekedar investasi, tapi bagaimana tenaga kerjanya. Jadi tenaga kerja kita persiapkan dari berbagai industri, begitu juga pekerja-pekerja rumahan, pekerja di jalan dan sebagainya yang bisa memungkinkan untuk mereka agar membuka lapangan pekerjaan. Dan bahkan, bagaimana tidak sekedar pekerja bisa bekerja di daerah tetapi bagaimana kita bisa mengeksport tenaga kerja, terutama ke jepang atau negara-negara yang membutuhkan kompetensi tertentu,” tuturnya.
Sementara itu, pelatihan yang akan berlangsung selama 45 hari kedepan dan diikuti oleh 98 peserta ini, seperti yang dikatakan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, diharapkan bisa menambah pengetahuan dan keterampilan dari para peserta sehingga menjadi tenaga kerja siap pakai yang bisa memenuhi kebutuhan lapangan, baik di perusahaan maupun di lembaga atau organisasi lainnya yang membutuhkan tenaga kerja.
“Memang kegiatan ini berkolaborasi dengan Balai Latihan Kerja Makassar, kita sekedar menyiapkan tempat, peserta dan seluruhnya dibiayai oleh BLK makassar dan ini yang diharapkan oleh bupati, yakni kolaborasi seperti ini. Tanpa mengeluarkan dana, kita sudah bisa mnyiapkan pelatihan khusus seperti ini,” ujar Kepala Dinas Nakertrans, Titianto Pawueni. [vit/dm1]
Wartawan: Vita Pakai Editor: Vita Pakai