DM1.CO.ID, GORONTALO: Rasa haru bercampur senang sangat mendalam tak bisa disembunyikan oleh Jiko Saleh (50), ketika menyaksikan langsung rumahnya dibedah secara total oleh Pemerintah Desa Bongohulawa, Kecamatan Bongomeme, Kabupaten Gorontalo, Ahad (15/3/2020).
Wartawan DM1 yang meliput secara langsung bedah rumah milik Jiko Saleh yang terletak di Dusun Bongohulawa, Desa Bongohulawa tersebut, harus menempuh sekitar 1 Kilometer dengan berjalan kaki, dan melintasi anak sungai serta areal kebun jagung. Sungguh, jarak yang cukup jauh dari pemukiman dan juga hiruk-pikuk kendaraan.
Rumah Jiko Saleh yang semula reyot bagai “kandang ayam” itupun berhasil “disulap” menjadi rumah layak huni (Mahyani), yakni atas inisiatif dan upaya dari Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Desa Bongohulawa, Suryani K. Koni.
“Saya sangat bersyukur mendapat bantuan bedah rumah ini. Alhamdullilah sudah bisa beribadah lebih nyaman lagi. Semoga Bunda Suryani terus diberkahi oleh Allah SWT dan bisa membantu kaum duafa lainnya,” tutur Jiko Saleh dengan nada haru.
Selain dimotori langsung oleh TP-PKK Desa Bongohulawa, bedah rumah milik Jiko Saleh ini sukses dilaksanakan, juga berkat dibantu oleh pihak personil Linmas Desa Bongohulawa yang berjumlah 18 orang bersama para aparat desa, serta sejumlah warga dan pemuda.
“Semua sudah dipersiapkan oleh ibu-ibu PKK Desa Bongohulawa. Mulai dari peralatan (material) sampai pengadaan konsumsi baik berat maupun ringan, dengan target selesai satu hari,” ujar Kades Bongohulawa, Ismail N. Jafar kepada wartawan DM1, Ahad (15/3/2020).
Menyinggung soal sumber anggaran, Kades Ismail menyebutkan, bahwa program bedah rumah ini tidak termasuk dalam Alokasi Dana Desa (ADD).
“Semua ini (bedah rumah tersebut) dilakukan atas inisiatif Ketua Tim Penggerak PKK Desa Bongohulawa dengan cara patungan atau sumbangan alakadarnya,” beber Kades Ismail.
Hal tersebut dibenarkan Suryani K. Koni selaku Ketua TP-PKK Bongohulawa. “Dana terkumpul dari hasil patungan dan keikhlasan dari para aparat desa serta swadaya masyarakat,” ujar Suryani.
Ia mengungkapkan, Jiko Saleh adalah warga Desa Bongohulawa yang hidup tanpa sanak-keluarga di dalam rumah yang sudah tidak layak huni. Sehingga itulah, menurut Suryani, yang menjadi alasan TP-PKK Desa Bongohulawa berinisiatif dan memilih rumah Jiko Saleh untuk dibedah.
“Alasan memilih rumah Jiko Saleh untuk dibedah, pertama adalah rasa kemanusian . Yang bersangkutan hidup sebatang kara dan menempati rumah yang tidak layak huni. Yang kedua, kami dari Tim Penggerak PKK merasa terpanggil untuk berbagi kebahagian yang selama ini mungkin tidak pernah Jiko rasakan,” ungkap Suryani.
Kegiatan bedah rumah ini, kata Suryani, sangat didukung penuh oleh sang suami, Ismail N. Jafar, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Desa Bongohulawa.
Kekurangan anggaran, ungkap Suryani, bahkan tak tanggung-tanggung ditutupi dari kantong pribadi sang suami, Ismail N. Jafar.
Pada kesempatan tersebut, Suryani menceritakan, bahwa semula Jiko Saleh adalah termasuk warga yang kurang berinteraksi dengan warga lainnya, dan terkesan sangat tertutup, mungkin merasa karena pernah tersandung dengan hukum yang mengakibatkan harus menjadi narapidana.
Salah seorang aparat desa, Duku Indra mengatakan, berkat kepedulian Kades Ismail bersama istri (Bunda Suryani) yang kerap melakukan pembinaan secara rutin, membuat Jiko Saleh pun berangsur-angsur sudah rajin salat, serta sudah mulai membuka diri dengan mengikuti sejumlah kegiatan di desa.
Sementara itu, pihak Polsek Bongomeme melalui Brigadir Frin Lasena selaku Bhabinkamtibmas Desa Bongohulawa, mengaku mengapresiasi bedah rumah tersebut sebagai kegiatan yang sangat positif.
“Kami dari kepolisian merasa salut dan berterimakasih kepada Kepala Desa Bongohulawa, aparat desa, terutama Tim Penggerak PKK dan masyarakat yang sangat antusias dalam merenovasi rumah Jiko Saleh. Dan kami hanya bisa mendukung dan berdoa, semoga pekerjaan pada hari ini berjalan dengan lancar,” ucap Brigadir Frin. (yos/dm1)
