DM1.CO.ID, JAKARTA: Setelah lama mati suri, kasus BLBI yang nilainya mencapai ratusan triliun rupiah itu mendadak dihidupkan lagi. Hal ini kemudian memunculkan tanda tanya besar, bahkan mengundang beberapa dugaan dari sejumlah kalangan.
Salah satu pertanyaan yang muncul adalah, mengapa KPK tiba-tiba memunculkan kasus BLBI pada saat kasus dugaan korupsi berjamaah e-KTP sedang ramai diperbincangkan dan disoroti oleh kalangan dari seluruh lapisan?
Dalam suatu wawancara di salah satu stasiun TV Swasta, Rizal Ramli bahkan dengan sangat jelas mengemukakan, bahwa jika KPK benar-benar ingin menggali kembali kasus BLBI tak usah ribet terhadap kasus BLBI tersebut.
Sebab, menurut Rizal Ramli, BLBI itu adalah kasus yang sudah lama mengendap. “KPK tahu itu semua kok ini, punya fakta-fakta, punya bukti-bukti, punya foto-foto tentang apa yg terjadi,” ujar Rizal.
Hanya saja, kata Rizal Ramli, karena kasus BLBI ini bobot politiknya terasa sangat tinggi dengan melibatkan tokoh-tokoh besar, membuat langkah penanganan KPK terhadap kasus BLBI inipun kerap jadi maju-mundur.
“Saya sendiri bingung, dulu kan Pak Kwik (bersama) saya dimintai (keterangan) sebagai saksi, 3 tahun yang lalu. Terus, tiba-tiba berhenti begitu saja. Ya, ada apa ini?” ujar Rizal Ramli dalam wawancara di stasiun TV swasta tersebut.
Mantan Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur ini mengaku bertambah bingung, lantaran kasus BLBI ini dimunculkan lagi secara mendadak pada saat diketahui hampir seluruh masyarakat di negeri ini sedang menyoal dan menyoroti kasus e-KTP secara tajam. Sehingga hal inilah yang mengundang sejumlah dugaan.
Dugaan tersebut di antaranya, kasus BLBI ini bisa tiba-tiba muncul kembali jangan-jangan hanya merupakan rekayasa pengalihan isu, atau sekaligus sebagai upaya “pertukaran” kasus untuk mengulur dan bahkan “mengubur kasus e-KTP.
“Saya kuatir, dan mudah-mudahan (kekuatiran) ini tidak benar, tidak betul. (Bahwa) jangan-jangan ini upaya karna KPK lagi selidiki e-ktp, (di dalamnya) banyak pejabat tinggi, tokoh-tokoh partai kena, dimunculkan kasus ini. Jangan-jangan nanti tukaran kasus, nih,” ungakap Rizal Ramli.
Kalau memang istilah pertukaran kasus ini yang terjadi, maka Rizal Ramli selaku tokoh pergerakan perubahan di negeri ini mengaku sangat kecewa.
“Kami justru berharap, KPK ini momentum untuk betul-betul menunjukkan bahwa KPK itu tidak main politik, tidak terpengaruh oleh siapa ataupun apa, tapi sungguh-sungguh berdasarkan bukti-bukti hukum, fakta-fakta hukum buat mengambil tindakan,” tegas Rizal Ramli.
(dbs/DM1)