DM1.CO.ID, JAKARTA: Ribuan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Senin pagi ini (1/10/2018), akan menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran terhadap kebijakan impor Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita.
KSPI menilai, Mendag melakukan impor secara ugal-ugalan di saat kondisi stok beras dalam negeri sedang surplus. Sikap Mendag tersebut dipandang sangat tidak berpihak kepada rakyat.
Aksi unjukrasa KSPI ini akan dilakukan di beberapa titik. Yakni, di depan Kantor DPP NasDem; di Gedung Kementerian Perdagangan; di Gedung Bank Indonesia; dan di depan Istana Negara.
Kantor DPP Nasdem dipilih sebagai salah satu titik aksi unjukrasa, sebab Mendag Enggar saat ini adalah sosok kader Nasdem.
Di sana, KSPI akan menyuarakan dan mendesak DPP Nasdem agar segera menegur dengan tegas Enggar untuk tidak melakukan impor pangan secara ugal-ugalan. Sebab, kebijakan impor tersebut diyakini hanya merugikan buruh, petani, dan rakyat kecil.
Selain itu, KSPI dalam aksi unjukrasa tersebut, akan menyatakan menolak rencana acara konvensi internasional yang akan digelar di Bali, pada 8 hingga 14 Oktober 2018, sekaligus untuk menentang annual meeting IMF-World Bank.
Kendati diancam akan diberikan somasi terbuka oleh Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Massa Buruh NasDem, namun KSPI memutuskan untuk tetap melakukan aksi di depan kantor partai yang dipimpin Surya Paloh tersebut.
Aksi unjukrasa ini juga dilakukan sebagai wujud pembelaan KSPI terhadap Rizal Ramli, yang saat ini dinilai sedang dikriminalisasi oleh Partai Nasdem.
KSPI akan menegaskan, bahwa Nasdem sebagai partai yang mengusung slogan restorasi, sangat tidak pantas menyeret Rizal Ramli ke ranah hukum. Sebab, apa yang disuarakan Rizal Ramli adalah sebuah kritikan positif sebagai bentuk perjuangan yang mengarah terwujudnya restorasi itu sendiri. (ams-dm1)