DM1.CO.ID, KOLAKA TIMUR: Kondisi saluran pipa di ruang Puskesmas Tirawuta, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), yang mengalami kebocoran, hingga saat ini ternyata belum juga bisa dibenahi dan diatasi. Upaya perbaikan yang diharapkan dapat segera dilakukan oleh Irwan Sudding selaku kontraktor CV Duta Uheo, tak kunjung kelihatan.
Menurut Kepala Puskesmas (Kapus) Tirawuta, Baharuddin, belum lama ini Irwan memang sempat memunculkan diri di Puskesmas Tirawuta, namun kedatangannya itu bukan untuk menyelesaikan kebocoran pipa tersebut, melainkan hanya sekadar datang mendempul dan mengecat pintu ruangan. Ibaratnya, lain gatal, lain pula yang digaruk.
Seharusnya, kata Baharuddin, Irwan membenahi munculnya rembesan air ke ruang inap pasien, yang diduga berasal dari saluran perpipaan yang mengalami kebocoran.
“Sudah datang itu hari. Dia (Irwan) hanya datang cat pintu. Itu pun hanya dempul pintunya. Itu pun warna catnya tidak sesuai dengan warna kebiruan yang semula dipergunakan. Malas juga saya tegur, malas berurusan,” kata Baharuddin kesal saat dihubungi melalui telepon, Jumat sore (22/1/2021).
Baharuddin mengaku sudah malas dan pusing (bermasa bodoh) dengan sikap Irwan yang nampak ogah-ogahan dan kurang bertanggung jawab atas kerusakan pekerjaannya di Puskesmas Tirawuta ini.
Sehingga di mata Baharuddin, Irwan merupakan kontraktor “kepala batu” yang tidak taat terhadap perjanjian perbaikan yang pernah disepakati pada Desember 2020 lalu.
Selain belum melaksanakan keputusan yang dibuat bersama, Baharuddin juga mengeluhkan, bahwa sampai kini Irwan belum juga menyerahkan kunci pintu beberapa ruangan.
“Dia orangnya memang begitu. Solusinya saya tidak bisa ngomong sampai di mana, karena Dinkes yang menjadi tim PHO-nya (Provisional Hand Over),” ujarnya.
Dan akibat belum diperbaikinya saluran pipa bocor tersebut, menurut Baharuddin, membuat ruangan kamar mandi yang ada di lantai dua pun tidak dapat digunakan, sebab air akan merembes sampai ke ruangan kamar mandi pasien.
Proyek atau pekerjaan ini dilakukan oleh kontraktor CV Duta Uheo (atas nama Irwan Sudding), dengan mendapatkan pagu proyek pembangunan Puskesmas Tirawuta tahap pertama mencapai Rp.1,7 Miliar.
Dan meski pihak Puskesmas telah beberapa kali menyampaikan permasalahan kerusakan saluran pipa tersebut, namun Irwan sebagai pihak yang masih bertanggung-jawab atas kerusakan yang timbul itu, sampai saat ini belum juga tergerak untuk melakukan pembenahan, alias “kepala batu”.
Baharuddin pun menegaskan, permasalah ini hendaknya bisa segera diselesaikan, karena kebocoran pipa itu sangat mengganggu kenyamanan dan pelayanan kesehatan terhadap pasien yang ada.
Dan akibat ketidaknyamanan ini, menurut Baharuddin, membuat sebagian pasien terpaksa harus diungsikan ke ruang inap lain untuk menghindari rembesan air dari pipa bocor tersebut. “Bagaimana kalau seandainya full ruangan, maka kita mau ke manakan pasien?” kesalnya dalam kesempatan wawancara beberapa waktu lalu.
Olehnya itu, Baharuddin berharap adanya iktikad baik dari Irwan terhadap sejumlah masalah yang masih menuntut penyelesaian. Misalnya, dengan melakukan koordinasi dengan pihak Puskesmas.
“Seharusnya dia (Irwan) melakukan koordinasi, paling tidak menghubungi kami untuk mencari solusi. Paling tidak membicarakan apa yang menjadi kendala utama sehingga tidak mau datang memperbaiki pekerjaannya,” tutur Baharuddin. (rul/dm1)
Sab Jan 23 , 2021
DM1.CO.ID, PERSPEKTIF: Dalam alQuran, musibah, bencana, gempa dan sejenisnya, tidak akan terjadi kecuali diundang. Bahasa alQuran-nya, musibah itu datang karena diundang oleh manusia.