DM1.CO.ID, MEDAN: Peserta kongres sepakat pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla tidak membawa perbaikan terutama di bidang ekonomi.
Kongres yang di hadiri oleh peserta Umat Islam Sumatera Utara dan tokoh nasional yakni, Mantan Menko Perekonomian, Rizal Ramli tersebut diramaikan dengan gema teriakan perubahan, di Medan, Sabtu (31/3/2018).
Rizal Ramli : “Pak kiai, pak ustadz, pak dosen, bapak-bapak, Ibu-ibu, saudara sekalian, saya mau tanya, apakah 3 tahun ini ekonomi membaik?”
Peserta kongres : “Tidak,”
Rizal Ramli : “Apakah dua tahun ke depan ekonomi akan membaik?”
Peserta kongres : “Tidak malah tambah hancur,”
Rizal Ramli : “Kalau jawabnya tidak, sudah cukup. Jangan bermaksud lanjut periode berikutnya,” (seraya mengingatkan agenda Pilpres 2019)
Peserta kongres : “Rizal Ramli Presiden!,” (teriak peserta dengan penuh antusias)
Mantan penasehat ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ini mengatakan, masalah ekonomi Indonesia adalah utang.
“Argentina sebelum tahun 2000-an bisa jadi contoh. Argentina dulu tumbuh 6 persen tapi karena banyak utang dan harus membayar pokok dan bunga sampai US$80 milyar , ekonomi jadi minus 2 persen,” ungkap Rizal.
Dirinya juga menyoroti pemerintah tidak jujur karena selalu mengatakan APBN diutamakan untuk infrastruktur. Padahal, sesungguhnya digunakan untuk bayar utang.
“Tahun ini Rp 800 triliun lebih dialokasikan untuk bayar utang. Jauh lebih besar daripada untuk infrastruktur dan anggaran pendidikan,” tandas ekonom senior, Rizal.
Di akhir orasinya Rizal tetap mendoakan agar pemimpin bangsa Indonesia saat ini senantiasa tetap diberi rahmat dan dibukakan mata hatinya agar mawas diri serta berefleksi atas keadaan yang tengah terjadi.
“Mari kita doakan Jika memang tidak mampu menyejahterakan rakyat, berilah kesempatan kepada yang lain untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat Indonesia,” demikian pungkas Rizal Ramli.
(rmol/vt/dm1)
