DM1.CO.ID: Karena pemerintah telah memutuskan untuk memperluas penghapusan subsidi listrik bagi para pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), maka tahun depan (2017), tarif listrik akan menjadi sumber pengeluaran jutaan keluarga menengah yang cukup besar.
Adapun keputusan tersebut adalah, Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 28 Tahun 2016 tentang Tarif Tenaga Listrik PT PLN (Persero) yang mengatur penerapan tarif non subsidi bagi rumah tangga daya 900 Volt-Ampere (VA) yang mampu secara ekonomi, serta Peraturan Menteri ESDM Nomor 29 Tahun 2016 tentang Mekanisme Pemberian Subsidi Tarif Tenaga Listrik Untuk Rumah Tangga. Keputusan ini telah disosialisasikan akhir pekan lalu (18/11).
Jika saat ini pencabutan subsidi listrik berlaku bagi para pelanggan golongan 1.300 Volt Ampere (VA) ke atas, maka kini diperluas hingga golongan tarif 900 VA.
Menurut rencana, kenaikan tarif listrik bagi golongan pelanggan 900 VA ini dilakukan secara bertahap selama tiga kali. Yakni mulai Januari, Maret, dan Mei 2017.
Masing-masing kenaikannya sebesar 32%. Pada Januari 2017, tarif listrik bagi golongan ini akan naik dari posisi saat ini Rp 585 per KWh menjadi Rp 774 per KWh per Januari.
Selanjutnya, tarif itu meningkat lagi menjadi Rp 1.023 per KWh pada Maret, dan pada Mei 2017 lagi-lagi meningkat menjadi Rp 1.352 per KWh. Dan rata-rata secara keseluruhan, tarif tersebut mengalami kenaikan sekitar 131% dihitung sejak Mei 2016 dari saat ini.
Dengan situasi seperti itu setelah Mei 2017, tarif listrik golongan 900 VA tidak disubsidi lagi sehingga tarifnya mengikuti perkembangan nilai tukar rupiah, harga minyak, dan tingkat inflasi. Jika rupiah melemah, inflasi dan harga minyak naik, maka tarif listrik kembali ikut disesuaikan.
Di mata pemerintah, kebijakan ini diterapkan tak lain untuk menghemat anggaran negara dan mengarahkan dana subsidi agar lebih sesuai sasaran. Pada 2017, menurut situs Kementerian ESDM, anggaran subsidi listrik turun dari Rp.65 Triliun menjadi Rp.44,9 Triliun. Sehingga menurut pemerintah anggaran dapat dihenat sebesar Rp.20,1 Triliun.
Yang pasti dari kondisi sedemikian, penghapusan subsidi bagi golongan 900 VA ini akan berimbas kepada 18 juta orang pelanggan PLN dari total 23 juta pelanggan golongan 900 VA.
Sehingga meski dianggap mampu secara ekonomi, kebijakan ini tetap saja akan mempengaruhi kondisi keuangan keluarga golongan ini. Hanya sekitar 4,1 juta pelanggan PLN golongan 900 VA yang akan tetap menerima subsidi listrik bersama golongan pelanggan 450 VA yang sebesar 22,8 juta pelanggan.
Akibatnya, menurut Jay Broekman, Managing Director situs perbandingan independen Halomoney.co.id, sebanyak 18 juta pelanggan PLN golongan 900 VA yang tidak lagi menerima subsidi dari pemerintah, kini harus mengatur strategi dalam memakai listrik agar tagihan listrik bulanan mereka tidak mengganggu keuangan keluarga.
“Penggunaan listrik harus disiasati agar keuangan keluarga tidak terganggu,” ujar Jay Broekman, Senin (21 November 2016).
Olehnya itu disarankan bagi para pelanggan listrik 900 VA agar dapat mencari cara untuk menghemat tagihan tarif listrik.
Berikut ini Halomoney.co.id membagikan tips hemat dan mudah bagi para pelanggan listrik terutama 900 VA agar tagihan bulanan tidak melonjak tajam.
Menggunakan lampu LED
Dengan lampu Light Emitting Dioda (LED) dipastikan bisa menghemat tagihan (penggunaan) listrik. Selain lebih hemat, lampu LED juga lebih terang dan lebih tahan lama.
Meski watt yang digunakan lebih rendah sampai 80% dari lampu biasa, namun lampu LED memiliki cahaya yang lebih terang, setara dengan lampu biasa (watt yang besar). Jika Anda memakai lampu LED 5 hingga 8 watt, maka cahayanya sudah setara dengan lampu 60 watt.
Hanya saja harga lampu LED lebih mahal dari lampu biasa. Pilihlah lampu LED yang sedang dalam masa promosi di supermarket dan gunakan kartu kredit agar Anda mendapatkan cashback atau point reward.
Hemat listrik saat malam hari
Hilangkan kebiasaan penggunaan listrik pada malam hari secara berlebih. Jika sebelumnya seluruh lampu di rumah Anda dihidupkan saat Anda dan keluarga terlelap tidur, cobalah matikan sebagian lampu di bagian rumah yang tidak diperlukan. Seperti di ruang tamu, di kamar mandi, dan bagian lainnya. Atau jika sebelumnya di garasi rumah ada dua lampu, kini Anda cukup menggunakan satu lampu.
Ganti pra bayar
Banyak alasan mengapa Anda perlu beralih ke sistem prabayar. Sebab, selain bisa mempermudah mengontrol pemakaian listrik, sistem prabayar juga tidak mengenakan biaya abodemen setiap bulan. Biaya ini dikenakan bagi pelanggan listrik yang masih menggunakan sistem pasca-bayar.
Umumnya, biaya abodemen tagihan listrik pasca-bayar sekitar Rp.50 Ribu hingga Rp.100 Ribu per bulan tergantung golongan tarif. Jika Anda beralih ke sistem prabayar dengan sistem pulsa listrik, maka Anda bisa menghemat biaya abodemen.
Hemat Memakai AC
Mesin pendingin ruangan ini mengkonsumsi listrik lebih banyak dari peralatan eektronik lainnya. Jika Anda sering menggunakan AC di kamar dan ruang tamu, gunakan AC dengan posisi yang tidak terlalu dingin. Geser dari sebelumnya 16 derajat celcius menjadi sekitar 25-30 derajat.
Selain itu, gunakan tirai untuk mengurangi cahaya matahari agar mesin AC Anda tidak bekerja terlalu keras untuk mendinginkan ruangan.
Melakukan penghematan dari hal kecil
Menghemat konsumsi listrik harus Anda lakukan setiap saat. Misalnya, jika Anda pergi keluar rumah dalam waktu cukup lama, sebaiknya Anda mematikan semua lampu di rumah Anda jika memang tidak diperlukan.
Penghematan lainnya ialah mencabut steker dari colokan jika tak digunakan. Selalu menghidupkan steker ini sudah jadi kebiasaan buruk banyak orang. Pastikan Anda mencabut steker peralatan listrik, termasuk charger ponsel yang sudah tidak digunakan. Cara ini bisa menghemat listrik cukup besar jika dilakukan secara terus menerus.
Demikianlah sejumlah cara agar Anda bisa menghemat pengeluaran keluarga untuk membayar tagihan listrik. Gunakan situs perbandingan independen HaloMoney.co.id untuk menghemat waktu Anda dan dapatkan kartu kredit dan KTA terbaik sesuai kebutuhan. We compare, you save.