DM1.CO.ID, KOLAKA TIMUR: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) telah menggelar rapat secara tertutup pada Senin, 20/12/2021. Rapat yang berlangsung di salah satu ruang fraksi tersebut beragendakan pembentukan Panitia Pemilihan (Panlih) Wakil Bupati (Wabup) Koltim masa jabatan 2021-2026.
Dalam rapat tersebut, ada 9 nama yang ditunjuk menjadi Panlih. Yaitu, Ketua DPRD Koltim (Suhaemi Nasir) sebagai ketua Panlih; dan Wakil Ketua DPRD Koltim (Syukur Adam) sebagai Wakil Ketua Panlih. Dan 7 orang anggota Panlih, yakni Sukirman, Andi Basir Saransi, Armila Rahmi, Hadrianus Lewi, Amin W, Jumhani dan Risman Kadir.
Langkah pengisian kekosongan Wabup Koltim dilakukan berdasarkan petunjuk surat Kemendagri nomor: 132.74/7338/OTDA, tertanggal 10 November 2021 yang ditujukan kepada Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi.
Adapun poin penting dari isi surat Kemendagri tersebut, adalah meminta DPRD Kabupaten Koltim untuk membentuk Panitia Khusus (Pansus) pemilihan melalui rapat paripurna.
Ali Mazi selaku Gubernur Sultra pun menindaklanjutinya dengan menerbitkan surat nomor: 132.74/5351, pada tanggal 22 November 2021 yang ditujukan kepada Ketua DPRD Kabupaten Koltim.
Gubernur (berdasarkan suratnya) itu mengarahkan Ketua DPRD Kabupaten Koltim untuk menyampaikan kepada Partai politik (Parpol) pengusung pemenang Pilkada 2020 yakni Demokrat, Gerindra, PAN dan PDIP untuk mengusulkan dua nama calon Wabup.
Sedianya, sembilan orang Panlih yang terpilih melalui rapat tertutup ini pun kemudian akan diparipurnakan, namun sayangnya hingga Kamis (23/12/2021) masih belum terlaksana, alias molor.
Meski begitu, masyrakat dari seluruh kalangan hingga kini masih ramai memperbincangkan seputar sosok atau figur yang dinilai layak dan bakal bertarung pada pemilihan wabup Koltim ke depan.
Selain nama Diana Massi (DM), istri almarhum Bupati Samsul Bahri yang terus menjadi favorit di semua lapisan masyarakat, ternyata mendadak juga muncul sebuah nama yang disebut-sebut dengan panggilan “Jenderal Azis” yang dikabarkan akan menjadi rival DM dalam pemilihan Wabup nantinya.
Dari suara-suara yang terdengar di seputaran wilayah Kecamatan Tirawuta sebagai ibukota Koltim menyebutkan, bahwa “Jenderal Azis” adalah mantan ajudan Gubernur Sultra, Ali Mazi SH, berasal dari Polri. Dan sudah resmi mengundurkan diri dari kesatuannya.
Di mata sejumlah pihak, penyematan ataupun penyebutan “Jenderal” pada nama Azis itu, selain lantaran dianggap sebagai sosok yang pernah aktif di lembaga kepolisian, juga penyebutan istilah “Jenderal” bisa melekat pada diri Azis itu karena dianggap adalah orang dekat Ali Mazi, Gubernur Sultra itu.
Hebatnya lagi, dari desas-desus yang terdengar di tengah-tengah masyarakat menyebutkan, bahwa “Jenderal Azis” diprediksi bakal mendapat “tiket” dari tiga Parpol pengusung untuk maju menaklukkan dan menghentikan langkah Diana Massi dalam Pilwabup nantinya. Ketiga Parpol yang dimaksud adalah Gerindra, Demokrat dan PAN. Sementara DM dikabarkan hanya akan dibentengi oleh Partai Banteng Moncong Putih (PDI-P). Dan memang sejauh ini, hanyalah PDI-P yang secara resmi terbuka dan terang-terangan mengumumkan figurnya untuk maju dalam Pilwabup, yaitu DM.
Namun desas-desus tentang “Jenderal Azis” yang diperbincangkan bakal mendapat “tiket” dari 3 Parpol untuk maju melawan DM, tentulah belum bisa dijadikan patokan final, karena sejauh ini ketiga Parpol yang dimaksud pun belum memunculkan tasdik politiknya.
Sebab di kubu Partai Gerindra, Safarullah sebagai Sekretaris DPD Gerindra Sultra pernah dikabarkan melontarkan statement di hadapan awak media, bahwa DPP Gerindra juga sudah mengeluarkan rekomendasi untuk “ayam jagonya” yang berasal dari internal Partai Gerindra sendiri.
Meski begitu, Safarullah dalam keterangan Persnya masih enggan menyebutkan nama figur “ayam jago” yang dimaksud. Bahkan Safarullah “melempar bola” kepada ketuanya, Andi Ady Aksar, yang akan mengumumkan langsung nama figur yang kabarnya telah mendapat restu dari DPP Partai Gerindra.
Sikap yang masih terkesan “malu-malu kucing” dari Safarullah itu, membuat publik pun makin penasaran hingga memunculkan opini masing-masing. Ada yang menyebutkan bahwa Partai Gerindra pada akhirnya akan lebih memilih DM sebagai “ayam jagonya”. Namun ada juga sebagian yang menebak bahwa “Jenderal Azis” sepertinya tetap akan diberi “tiket” untuk bertarung dengan DM. Dan bahkan sejumlah pihak ada yang menyatakan menolak mentah-mentah sosok “Jenderal Azis. Mungkinkah? Maybe no, maybe yes?! Membuat publik selanjutnya akan menunggu ke mana arah mata angin politik akan bertiup! (rul/dm1)