Kades Pontak, Sulaiman Pontoh: Membangun dengan Kebersamaan

Bagikan dengan:

Wartawan: Mulkan dan Syarifudin | Editor: AMS

DM1.CO.ID, BOLMUT: Membangun desa, harus dilakukan dengan kebersamaan, apalagi menyangkut dana desa. Karena penggunaannya telah diatur dalam regulasi yang perlu melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Hal tersebut dikemukakan Kepala Desa (Kades/Sangadi) Pontak, Sulaiman Pontoh, di sela-sela kesibukannya kepada Wartawan DM1, pada Selasa (24/9/2019).

“Terutama Dana Desa dalam pemakaiannya, itu harus melibatkan seluruh masyarakat serta lembaga-lembaga yang ada di desa, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, adat, dan pemuda,” ujar Sulaiman Pontoh.

Olehnya itu, Sulaiman mengimbau kepada seluruh masyarakatnya, bahwa apabila ada sesuatu yang dinilai tidak jelas, maka sebaiknya langsung dipertanyakan kepada pemerintah desa.

“Semua yang tidak jelas, silakan pertanyakan kepada pemerintah desa. Jangan sungkan-sungkan, pemerintah tidak akan pernah marah untuk menjelaskan. Mungkin itu pertanyaan benar atau tidak, nanti di situ akan dijelaskan,” kata Sulaiman.

Sulaiman mengaku lebih senang melakukan keterbukaan dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala desa. “Open-open saja. Apa yang menjadi persoalan di dalam desa mari duduk bersama-sama, kita musyawarakan. Dan tidak ada yang tidak punya solusi, semua tentu ada jalan keluarnya,” jelas Sulaiman.

Selaku kepala desa, Sulaiman mengaku menerapkan keterbukaan dan kebersamaan. “Dan sejauh ini semua yang terkait mengenai kemasyarakatan, sosial, budaya, maupun keagamaan, Alhamdulillah berjalan dengan aman hingga sekarang,” kata Sulaiman.

menurut Sulaiman, keterbukaan dan kebersamaan dalam melibatkan masyarakat sangat penting, terutama dalam hal transparan. “Makanya sebelum kita menggunakan dana, yang paling utama itu adalah perencanaan melalui musyawarah. Dari rencana yang baik, pasti pekerjaan akan baik pula,” terang Sulaiman.

Menyinggung mengenai program kerja yang digiatkan di Desa Pontak, Sulaiman Pontoh yang mengawali tugasnya sebagai kepala desa pada awal 2015 itu menguraikan berbagai kegiatan pembangunan yang telah dilakukan hingga saat ini.

Terletak di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Kecamatan Kaidipang, Desa Pontak berpenduduk 724 jiwa dengan 198 Kepala Keluarga (Data BPS 2018). Dan mayoritas warganya bergelut sebagai petani. “Di desa ini 99 persen adalah petani. Pegawai cuma hitung di jari,” kata Sulaiman.

Petani di desa ini, ungkap Sulaiman, sebagian besar adalah penggarap sawah. “Karena memang petani di desa ini rata-rata tidak punya lahan sawah, cuma orang lain punya,” ujar Sulaiman.

Sementara petani kebun, menurut Sulaiman, terdiri dari petani jagung, cengkih, kelapa, pala, dan palawija lainnya. “Namun yang mendominasi adalah jagung, padi, dan kelapa. “Dulu tidak sedikit petani juga menggarap coklat, tapi sekarang sudah mulai ditinggalkan mereka mengalami kerugian, jadi sekarang mereka beralih ke cengkih,” ungkap Sulaiman.

Untuk mendukung kegiatan ekonomi para petani, Sulaiman mengaku sejak awal 2015 telah mengerjakan jalan perkebunan. “Jalan perkebunan sudah dikerjakan satu kilometer setiap tahun. Sehingga sekarang ini sudah hampir empat kilometer,” jelas Sulaiman.

Begitupun dengan bantuan-bantuan untuk petani, Sulaiman membeberkan, bahwa sejauh ini cukup mendapat perhatian dari pemerintah daerah, seperti pemberian pupuk, benih, hingga handtracktor.

Selain itu, program kerja lainnya yang telah ditunaikan oleh Sulaiman adalah pembangunan sarana olahraga, pembuatan drainase 522 meter, lagi drainase 470 meter, rabat beton 130 meter, dan pemasangan lampu penerangan jalan sebanyak 24 biji mata lampu. “Termasuk di lapangan bola kaki dan voli, terpasang empat mata lampu 400 Watt,” ujar Sulaiman.

Untuk program inovasi desa, Sulaiman lebih memilih masalah stunting. “Terkait inovasi desa, kami mengangkat soal stunting, yang di dalamnya termasuk kegiatan Posyandu dengan kegiatan pemberian makanan tambahan balita, ibu hamil dan lansia,” ungkap Sulaiman.

Tak lupa, lanjut Sulaiman, program pembuatan jamban bagi 50 KK juga sudah direncanakan untuk tahun 2020, begitupun dengan jalan desa telah dimasukkan dalam Musrembang desa.

Sulaiman menguraikan seputar dana desa. Pada awal 2015 Desa Pontak cuma mendapatkan Rp.200-an juta dana desa. Setelah itu, Pontak sudah menerima sekitar Rp.764 Juta, dibanding dengan desa-desa lain cuma kisaran Rp.400 Juta. “Karena Desa Pontak ini sudah dikategorikan sebagai desa berkembang, bukan lagi desa miskin,” ungkap Sulaiman.

“Dan selama penggunaan dana desa, dari 2015 sampai sekarang ini, Alhamdulillah tidak ada kekhilafan, karena semua pekerjaan saya libatkan masyarakat,” ujar Sulaiman.

Sehingga sekarang ini, beber Sulaiman, dana desa dan ADD yang diterima Desa Pontak total kisaran Rp.1,3 Miliar secara bertahap. “Sejak menjabat kepala desa, saya tidak pernah ingin kerja sendiri, tetapi selalu melibatkan masyarakat,” ujarnya lagi.

Karena dana desa sangat jelas diperuntukkan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, maka Sulaiman mengaku kedua-duanya menjadi unggulan, yakni pembangunan dan pemberdayaan.

Terkait HUT Provinsi Sulut yang ke-55 tahun, Sulaiman Pontoh mengapresiasi keberhasilan Gubernur Sulut yang mampu menjaga stabilitas daerah, terutama mengenai toleransi yang terus terpelihara.

Selain itu, Sulaiman Pontoh juga mengajak seluruh warganya untuk lebih meningkatkan partisipasi dan semangat dalam memajukan desa. “Tidak ada kata-kata terlambat, mari kita bekerja dan bekerja,” ajak Sulaiman.

Pada November 2020 mendatang, masa bakti Sulaiman Pontoh berakhir selaku kepala desa. “Ada rencana untuk maju ke periode kedua, tapi belum mengumumkan mau calon atau tidak lagi. Cuma sekarang lagi fokus mengantarkan pemerintahan desa ini dengan baik hingga ke akhir jabatan,” ujar Sulaiman Pontoh tersenyum. (mul-din/dm1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

3,701 views

Next Post

Hari dan Momentum Penting Sepanjang Tahun

Ming Sep 29 , 2019
JANUARI 1 Januari: Hari Tahun Baru Masehi (Internasional) 1 Januari: Hari Perdamaian Dunia 3 Januari: Hari Departemen Agama Republik Indonesia 5 Januari: Hari Korps Wanita Angkatan Laut (KOWAL) 10 Januari: Hari Gerakan Satu Juta Pohon 10 Januari: Hari Tritura 10 Januari: Hari Lingkungan Hidup Indonesia 15 Januari: Hari Peristiwa Laut […]