DM1.CO.ID, KOLAKA TIMUR: Berawal dari keprihatinan dan sorotan masyarakat terhadap kondisi buruk akibat ketidak-becusan proyek pembangunan Masjid Jabal Nur, di Kelurahan Rate-rate, Kecamatan Tirawuta, kabupaten Kolaka Timur (Koltim).
Ketidak-becusan yang dimaksud adalah adanya kondisi pengerjaan fisik yang terkesan asal jadi, seperti sejumlah dinding yang memperlihatkan noda-noda jejak rembesan air hujan yang diduga akibat bocornya talang di beberapa sisi bangunan masjid tersebut.
Juga, di kala hujan mengguyur sangat tampak air menetes dari atap hingga memunculkan sejumlah titik genangan air di lantai. Seakan, air hujan pun sengaja ikut “menunjukkan ketidak-becusan” pengerjaan masjid tersebut.
Mengetahui hal itu, DPRD Koltim pun langsung mengambil sikap tegas, yakni dengan “menyeret” (memanggil) sejumlah pihak ke dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP atau hearing), yang digelar pada Senin (23/8/2021).
Mereka yang hadir dalam RDP tersebut adalah pihak-pihak yang terlibat dalam proyek pembangunan masjid itu, yakni para kontraktor, Bagian Kesejahteraan Rakyat (Bag. Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Koltim, dan sejumlah anggota dewan lintas komisi, serta unsur kantor kecamatan dan kelurahan bersama sejumlah jamaah masjid tersebut.
Suasana jalannya pelaksanaan RDP, di ruang Komisi I DPRD Koltim, yang dimulai sekitar pukul 13.30 WITA itu pun diliput langsung oleh Kepala Kantor Media Pemberitaan Online DM1 Biro Koltim, yakni melalui rekaman audio dengan durasi 49 menit 44 detik.
Namun tak disangka ada hal yang sangat aneh, yakni ketika rekaman audio itu diputar ulang untuk keperluan penulisan atau penyusunan berita terkait RDP tersebut, tiba-tiba ikut terdengar (di dalam rekaman itu) jeritan misterius yang diduga adalah suara wanita hingga dua kali, yakni di menit ke 27 : di detik ke 53 (27:53), dan di menit ke 39 : di detik ke 59 (39:59).
Diketahui, jeritan pertama di menit 27:53 itu tiba-tiba terdengar dalam rekaman pada saat Aris Mego selaku kontraktor tahap III sedang memberikan penjelasan. Selanjutnya, jeritan misterius itu kembali terdengar di menit 39:59 di saat Abdul Malik (kontraktor tahap I dan II) juga sedang menyampaikan keterangannya di hadapan peserta RDP.
Dari pantauan dan juga seingat Kepala Biro DM1 Koltim, sama sekali tak ada suara sebesar dan sejelas itu yang terdengar selama RDP berlangsung, baik dari dalam maupun dari luar ruangan komisi I tersebut.
Legislator asal PAN, Andi Musmal, yang kala itu turut hadir mengikuti RDP tersebut, mengaku sangat kaget ketika diperdengarkan rekaman yang di dalamnya terdapat jeritan misterius tersebut.
“Suara apa itu merinding saya dengar. Baru selama RDP kemarin tidak ada suara begini,” demikian tanggapan Musmal melalui pesan WhatsApp (WA) setelah mendengar potongan rekaman jeritan tersebut, yang dikirim oleh Kepala Biro DM1 Koltim, Kamis (26/8/2021).
Salah seorang staf Komisi I yang diperdengarkan rekaman jeritan itu, juga mengaku kaget dan bahkan tampak ketakutan. Sebab ia sendiri mengetahui, bahwa selama RDP berlangsung tak ada sedikit pun suara-suara aneh, apalagi jeritan wanita.
Lalu pertanda apakah ini? Entahlah! Yang jelas, dari RDP itu sudah disimpulkan, bahwa para pihak kontraktor yang terlibat telah bersedia untuk menangani urusan pekerjaan-pekerjaan yang dianggap tidak becus tersebut. Dan diharapkan agar hal itu benar-benar dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, tanpa harus memunculkan masalah yang baru lagi.
Mengingat rekaman liputan RDP itu memiliki kapasitas atau bobot file yang cukup besar (39.657 KB) dengan durasi 49 menit 44 detik, maka redaksi DM1 sengaja memotong lalu menjadikannya satu file (343 KB) dengan durasi 17 detik, yakni agar memudahkan untuk mendengar jeritan misterius tersebut, berikut di bawah ini penggalan rekaman yang memuat jeritan misterius tersebut:
(rul/dm1)