Ini 5 Negara yang Paling Rawan Kena Bencana Alam, Indonesia Posisi Kedua

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID, GORONTALO: Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang memiliki banyak ancaman bencana alam, seperti gempa bumi, tsunami, perubahan iklim, cuaca ekstrem, dan letusan gunung berapi.

Hal tersebut diungkapkan Dwikorita Karnawati selaku Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bertindak sebagai keynote speech Program 8th ABU Media Summit on Climate Action and Disaster Prevention, Selasa (6 Agustus 2024), di Ballroom The Sakala Resort Hotel Bali.

Gempa bumi, tsunami, perubahan iklim, cuaca ekstrem, dan letusan gunung berapi, menurut Dwikorita, menjadi bencana multi hazard yang harus ditangani dengan serius jika tidak ingin banyak masyarakat yang terdampak.

Olehnya itu, Dwikorita menyatakan perlunya kolaborasi dan kerja sama dari berbagai pihak untuk menjaga keamanan masyarakat dari bahaya bencana alam, seperti tsunami dan gempa bumi.

“Kolaborasi ini menjadi penting karena sejarah membuktikan, bencana alam menjadi ancaman nyata keselamatan masyarakat dunia. Kami, Indonesia, Australia, dan India (berkolaborasi) untuk melindungi 25 negara di sepanjang Samudera Hindia,” ujar Dwikorita.

Pernyataan Dwikorita terkait Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang memiliki banyak ancaman bencana alam tersebut, dibenarkan dalam laporan World Risk Report 2023.

Di situs resmi World Population Review, World Risk Report 2023 merilis daftar negara-negara di dunia yang sangat rawan terkena bencana alam. Dan berikut di bawah ini 5 negara di antaranya:

1. Filipina; Negara kepulauan ini disebut memiliki indeks risiko sebesar 46,86 paling rawan bencana alam karena terletak di sabuk Circum-Pacific (Cincin Api Pasifik). Yakni, sebagian besar gempa bumi dan gunung berapi di planet ini terjadi di sepanjang cincin tersebut. Pergerakan lempeng tektonik menyebabkan gempa bumi.

2. Indonesia; Negara yang juga terdiri banyak pulau-pulau ini menempati posisi kedua dengan indeks risiko 43,5 sebagai negara berisiko tinggi terhadap bencana alam. Yakni, juga terletak di Cincin Api Pasifik, sehingga merupakan negara kedua yang paling rawan terkena bencana alam.

Indonesia terletak di tiga lempeng tektonik, yang juga meningkatkan kerentanannya terhadap gempa bumi. Indonesia juga sangat rentan terhadap tsunami, yang merupakan gelombang raksasa yang disebabkan oleh gempa bumi.

3. India; merupakan negara ketiga yang paling rawan bencana di dunia dengan indeks risiko 41,52. Dua puluh tujuh dari 29 negara bagiannya secara rutin terkena siklon, banjir, kekeringan, gempa bumi, dan tanah longsor. Fitur topografi negara tersebut merupakan salah satu alasan maraknya bencana alam.

Pegunungan Himalaya rawan gempa bumi serta tanah longsor, dan dataran negara tersebut rawan banjir. Pergerakan tektonik di lautan juga membuat India rawan tsunami. Perubahan iklim telah meningkatkan jumlah bencana alam di India baru-baru ini.

4. Meksiko; Pantai Pasifik negara ini juga berada di Cincin Api Pasifik, sehingga Meksiko menempati urutan keempat sebagai negara paling rawan gempa bumi dan tsunami dengan indeks risiko 38,17.

Letusan gunung berapi dan tanah longsor di negara ini juga sering terjadi. Bencana primer juga menyebabkan bencana sekunder seperti banjir.

5. Kolombia; negara ini melengkapi daftar lima negara yang paling rawan bencana dengan indeks risiko 37,64.

Pegunungan Andes berada di Cincin Api Pasifik, yang berarti gempa bumi terjadi secara berkala. Badai kerap melanda Pesisir Karibia.

Pertumbuhan populasi di kota-kota, daerah pesisir yang padat penduduk, dan perubahan iklim di negara ini menciptakan kondisi yang dapat menyebabkan tanah longsor dan banjir. (dbs/dm1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

601 views

Next Post

Belum 24 Jam, Bang Zuma APII Syahadatkan 3 Orang jadi Mualaf. Satu di Antaranya dari Minahasa

Sel Agu 13 , 2024
DM1.CO.ID, GORONTALO: Zulkifli M. Abbas atau yang lebih dikenal dengan sapaan Bang Zuma, melalui ruang Komal (Komunikasi Massal) TikTok, menuntun 3 orang mengucapkan dua kalimat Syahadat untuk menjadi mualaf. Yakni, 2 orang pada Senin malam (12 Agustus 2024), dan 1 orang pada Selasa dini-hari (13 Agustus 2024).