DM1.CO.ID, GORONTALO: Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Gorontalo menggelar acara pisah-sambut peserta Program Internsip Dokter Indonesia (PIDI), Rabu malam (8/2/2017), di Ball-room Hotel Maqna, Kota Gorontalo.
Acara PIDI angkatan I periode Februari 2017 tersebut dihadiri Plt. Kepala Dikes Prov. Gorontalo dr. Darmiyanty Yahya, M.Kes; ketua Komite Internsip Dokter Indonesia (KIDI)Prov. Gorontalo Dr. dr. Muhammad Isman Jusuf, Sp.S; Ketua KIDI Pusat diwakili Ketua Sub Komite peserta dr. Emil Bahtiar Moerad, Sp.P.
Dr. dr. Muhammad Isman Jusuf, Sp.S dalam sambutan dan laporannya menyebutkan, program PIDI mulai dilaksanakan di Provinsi Gorontalo pada November 2013. Yaitu, dengan ditempatkanya peserta sebanyak 28 orang dokter di dua kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo, yakni di Kota Gorontalo dan di Kabupaten Boalemo.
Sebagai wahananya, kata Dr. dr. Muhammad Isman Jusuf, Sp.S, untuk di Kota Gorontalo peserta PIDI di tempatkan di RSUD Prof. Aloei Saboe, Puskesmas Limba B, RS. Otanaha, Puskesmas Dungingi. Sedangkan untuk di Kabupaten Boalemo di RSUD Tani dan Nelayan, Puskesman Paguyaman.
Seiring dengan kemajuannya, peserta PIDI saat ini sudah terdapat 14 wahana yang menjadi lokasi penempatan dokter PIDI di Provinsi Gorontalo tersebut. Yakni, 6 RSUD, 1 RSU. Swasta, dan 7 Puskesmas, dengan jumlah keseluruhan peserta yang telah mengikuti PIDI di Provinsi Gorontalo ini sejak November 2013 hingga Februari 2017 adalah sebanyak 328 peserta.
Adapun wahana-wahana tersebut adalah: RSUD Prof. Aloei Saboe (Puskesmas Kota Selatan-Kota Gorontalo), RSUD Otanaha (Puskesman Dungingi-Kota Gorontalo), RSU. Islam (Puskesmas Kota Utara-Kota Gorontalo), RSUD Toto Kabila (Puskesmas Kabila-Kab. Bone Bolango), RSUD dr. M.M. Dunda (Pusekesmas Limboto Barat-Kab. Gorontalo), RSUD Tani dan Nelayan (Puskesmas Paguyaman-Kab. Boalemo), RSUD Bumi Panua (Puskesmas Marisa-Kab. Pohuwato).
Kedepan, sambung dr. Muhammad Isman Jusuf , akan dilakukan visitasi oleh KIDI untuk menambah wahana Internsip baru, yaitu RSUD dr. Hasri Ainun Habibie (Puskesmas Telaga Kab. Gorontalo).
Di tempat yang sama, dr. Emil Bahtiar Moerad, Sp.P kepada DM1 mengatakan, para dokter se-Indonesia yang baru lulus ini diwajibkan untuk mengikuti Program PIDI. Salah satu tujuannya adalah agar dokter sebagai tenaga medis dapat terakomodir secara merata di seluruh Indonesia.
Emil pun berharap kepada para dokter peserta PIDI ini agar hendaknya mampu bekerja dengan baik melayani masyarakat secara tulus, serta dapat membantu Pemerintah Daerah dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat, khususnya di Provinsi Gorontalo ini.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dr. Darmiyanty Yahya, M.Kes menyampaikan selamat datang kepada para dokter yang mengikuti Internsip periode 2017 tersebut. “Semoga dapat bertugas dengan sebaik-baiknya di wahana masing-masing,” ujar dr. Darmiyanty Yahya.
Dan khusus kepada dokter peserta PIDI periode Februari 2016 yang mengakhiri masa tugasnya, dr. Darmiyanty Yahya berharap setelah usai penugasan dapat kembali melanjutkan tugas pengabdiannya di Provinsi Gorontalo ini, baik sebagai tenaga medis melalui Program Nusantara Sehat, tenaga kontrak, maupun sebagai ASN.
Dalam sambutannya, dr. Darmiyanty Yahya juga tak lupa berpesan kepada seluruh peserta PIDI baik yang baru maupun yang telah selesai, dalam melaksanakan tugas hendaknya menerapkan komunikasi harus efektif, memiliki keterampilan klinis dasar, pengetahuan Ilmu Kedokteran, pengelolaan masalah kesehatan, penguasaan teknologi informasi, mawas diri dan pengembangan diri, etika maupun moral, medikolegal, dan keselamatan pasien, keluarga dan publik.
Khusus kepada para Pendamping Peserta PIDI, baik yang bertugas di rumah sakit maupun di puskesmas, dr. Darmiyanty Yahya menegaskan agar senantiasa memperlihatkan karakter sebagai panutan, motivator, fasilitator proses pembelajaran, pelatih keterampilan, Asesor dan memiliki jiwa peneliti.
“Karena dengan memiliki karakter yang baik untuk menjadi pembimbing peserta Internsip, tentunya akan dihasilkan dokter-dokter yang profesional dan memiliki kompetensi yang tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya di Provinsi Gorontalo,” pungkas dr. Darmiyanty Yahya.