DM1.CO.ID, DENPASAR: Para pelaku Lesbian. Gay, Biseksual, dan Transgender atau yang dikenal dengan sebutan LGBT, saat ini rupanya semakin berani unjuk diri di depan umum.
Tak tanggung-tanggung, di Bali setiap tahunnya kerap dilaksanakan kontes kecantikan bagi kaum LGBT atau Ajang Pemilihan Mister dan Miss Gaya Dewata.
Di tahun 2018, kontes yang digelar oleh Yayasan Gaya Dewata ini, diikuti oleh 80 kandidat dari 40 kabupaten/kota se-Indonesia. Bahkan 6 peserta diantaranya berasal dari Pulau Sulawesi yakni masing-masing 1 peserta dari Kota Buton, Poso, Parepare, Tana Toraja, Manado, dan Makassar.
Alih-alih berjalan lancar dan sukses, kontes LGBT ini justru dibatalkan pada saat akan diselenggarakannya Grand Final Mister dan Miss Gaya Dewata 2018, Rabu (10/10/2018).
Hal ini terungkap, setelah Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Polda) Bali, Kombes Pol Hengky Widjaja mengatakan pihaknya memastikan kontes kecantikan yang berbau LGBT tersebut tidak akan digelar.
Sebelumnya, pihak Polda Bali sendiri telah menerima surat resmi penolakan dari banyak lembaga masyarakat. Salah satunya dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali, melalui pernyataan tertulis Taufik Asadi selaku Ketua Umum MUI Bali menyatakan, sikap penolakan terhadap segala bentuk kegiatan yang mengatasnamakan LGBT di Indonesia, khususnya Bali.
“Ini jelas sangat memprihatinkan, sebab tindakan tersebut jelas bertentangan dengan nilai-nilai moral dan agama di Indonesia,” tulis Taufik.
Taufik juga menambahkan, perilaku LGBT benar-benar bertentangan dengan sila pertama Pancasila, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. Selain itu, perilaku ini pun bertentangan dengan pasal 28 dan 29 Undang-Undang Dasar 1945. Sehingga, segala bentuk aktivitas LGBT dapat dikatakan sebagai perilaku inskontitusional.
Hingga saat ini, pihak penyelenggara belum juga mengeluarkan klarifikasi terkait penyelenggaraan Ajang Pemilihan Mister dan Miss Gaya Dewata tersebut. Bahkan, laman resmi Yayasan Gaya Dewata yang berkantor pusat di Jalan Sakura IV, Dangin Puri Kangin, Denpasar itu juga belum bisa diakses. (dbs/dm1)