Didesak Mundur dari Jabatan, Bupati Darwis: Saya Masih Fokus Kerja untuk Sejahterakan Rakyat

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID, BOALEMO: Massa aksi 149 yang mengatasnamakan diri dari Aliansi Rakyat Melawan (ARM) Kabupaten Boalemo, Jumat (14/9/2018), turun ke jalan berunjukrasa.

Mereka menyuarakan ganti bupati, yakni dengan mendesak Darwis Moridu agar segera turun dari jabatannya sebagai Bupati Boalemo.

Meski saat didemo Darwis Moridu baru menjalankan tugasnya 1 tahun 3 bulan 23 hari sebagai Bupati Boalemo, namun di mata ARM, Darwis sudah dianggap gagal lantaran diduga telah melakukan berbagai penyimpangan dan penyelewengan.

Bahkan, para orator dalam aksi 149 tersebut menuding, bahwa Bupati Darwis terlalu sewenang-wenang menjalankan tugasnya sebagai bupati tanpa mengacu pada aturan yang ada.

Pada aksi 149 tersebut Bupati Darwis Moridu menyaksikan dan menyambut massa unjukrasa di depan kantor Bupati. Namun meski begitu, Bupati Darwis tidak diberi kesempatan untuk bersuara atau melakukan klarifikasi langsung di hadapan massa.

Dalam situasi seperti itu, Bupati Darwis hanya lebih banyak mendengar, dan sesekali melontarkan penjelasan. Itupun hanya didengar oleh orang-orang di sekitar yang mendampinginya, di antaranya Wakil Bupati Anas Yusuf, Sekda Boalemo, dan sejumlah Kepala SKPD.

Dalam keterangannya, Bupati Darwis mengaku menyambut baik masa aksi 149 yang mengatasnamakan Aliansi Rakyat Melawan Kabupaten Boalemo itu, yang nampak dimotori oleh Lahmudin Hambali sebagai sosok lawan politiknya pada Pilkada kemarin.

Sebagaimana diketahui, selain mantan Wakil Bupati pada periode sebelumnya, Lahmudin Hambali adalah juga kader sekaligus loyalis Partai Golkar. Pada Pilkada lalu, Lahmudin kembali maju sebagai calon Wakil Bupati mendampingi Rum Pagau. Sayangnya, pasangan ini didiskualifikasi oleh KPU setempat.

Sedangkan Darwis Moridu adalah sosok yang berhasil memenangkan Pilkada Boalemo berpasangan Anas Yusuf dari jalur independen. Namun belakangan, ia nampaknya berhasil digaet bergabung sebagai kader PDI-P, sehingga tak heran saat ini hampir semua bangunan instansi pemerintahan di daerah ini “dilumuri” warna merah.

Menurut Darwis, dalam alam demokrasi hal perbedaan pendapat dan sudut pandang adalah sah-sah saja, namun yang pro kepada pemerintahan pastilah juga ada dari kalangan rakyat.

Olehnya itu Darwis mengajak, di tahun-tahun politik seperti ini seharusnya semua pihak bisa menjaga suasana tenteram agar tetap kondusif.

Kalaupun ada kritikan dalam pemerintahan DAMAI, kata Darwis,  bisa disampaikan secara kritik membangun yang bisa melahirkan solusi untuk mengatasi seluruh permasalahan, terutama yang mengarah kepada kepentingan rakyat Boalemo, bukan untuk kepentingan kelompok-kelompok tertentu.

Meski begitu, Darwis mengaku berterima kasih dan bersyukur dengan adanya kritikan yang disuarakan oleh massa aksi 149.

Sebab, menurut Darwis, kritikan seperti itu dapat menjadi pelajaran dan motivasi kepada semua pihak, terutama buat Pemerintah Kabupaten Boalemo agar dapat lebih mampu menghasilkan kinerja yang memadai. “Dan saat ini saya masih fokus bekerja untuk sejahterakan rakyat Boalemo,” ujar Bupati Darwis dalam keterangannya. (kab/dm1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

3,591 views

Next Post

Massa Aksi 149 Terobos DPRD Boalemo, Minta Lengserkan Bupati Melalui Hak Angket

Sen Sep 17 , 2018
DM1.CO.ID, BOALEMO: Massa aksi 149 Aliansi Rakyat Melawan (ARM), Jumat (14/9/2018), berhasil menerobos ruang sidang DPRD Kabupaten Boalemo. Mereka mendesak agar Darwis Moridu selaku Bupati Boalemo segera dilengserkan melalui hak angket.