Wartawan: Mulkan Hidayatullah | Editor: AMS
DM1.CO.ID, BOLMUT: Desa Tombulang, Kecamatan Pinogaluman, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), hingga saat ini terus menggairahkan diri dengan melakukan berbagai upaya-upaya pembangunan, terutama adalah untuk mendukung pencapaian visi-misi Pemkab Bolmut.
Yaitu, visi: “Mewujudkan Bolaang Mongondow Utara Yang Berkelanjutan, Mandiri, Berbudaya dan Berdaya Saing”.
Dan misi: “Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berbudaya; Memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good and clean Government); Meningkatkan daya saing ekonomi berbasis pertanian, perikanan dan pariwisata; dan Memantapkan pemerataan pembangunan infrastruktur wilayah yang handal”.
Hal tersebut dikemukakan Abdul Gani Blongkod selaku Kepala Desa (Kades/Sangadi) Tombulang, dalam sebuah bincang-bincang dengan Wartawan DM1, pada Rabu (24/7/2019).
Abdul Gani menyebutkan, Desa Tombulang ini berpenduduk 600 jiwa, dan mayoritas bermata pencaharian sebagai petani, serta sekitar 20 persen adalah berdagang atau wiraswasta.
Kades Abdul Gani mengaku, sejauh ini pihaknya telah menunaikan berbagai program dalam upaya mendukung visi-misi Pemkab Bolmut.
Misalnya, kata Abdul Gani, di bidang kesehatan ada pembuatan jamban, dan menggiatkan Posyandu setiap bulan, pemberian makan tambahan serta obat-obatan untuk kaum lansia, Balita dan ibu hamil.
“Kesehatan yang paling utama. Jika tidak sehat, maka kita tidak bisa berbuat apa-apa,” ujar Abdul Gani.
Selain itu, kata Abdul Gani, pihaknya juga giat memberikan perhatian terhadap pengembangan TK/PAUD. “Sebab TK/PAUD ini adalah titik awal untuk membentuk generasi penerus bangsa dan negara,” katanya.
Abdul Gani juga mengaku telah mematok sejumlah rencana kerja ke depan, seperti pembangunan taman pengajian, dan peningkatan pelayanan umum lainnya.
Khusus di bidang pertanian, di Desa Tombulang ini juga telah dibangun drainase. Hanya saja, Abdul Gani mengaku prihatin dan khawatir terhadap air laut apabila naik ke darat dapat merusak lahan pertanian sekitar 50 Hektar.
“Sekitar 50 Hektar persawahan terancam dirusak oleh air laut jika naik ke darat, sehingga diperlukan penanganan yang serius. Karena jika itu terjadi maka Desa Tombulang tidak bisa berbuat apa-apa. Sehingga sangat diharapkan adanya kepedulian dan jalan keluar dari pemerintah daerah dan pusat,” ungkap Abdul Gani.
Hal menarik lainnya yang dikemukakan Abdul Gani adalah adanya sejumlah gedung atau bangunan di Desa Tombulang, yang sejak dibangun hingga saat ini belum digunakan dan difungsikan sebagaimana mestinya.
Abdul Gani mengakui, bahwa bangunan atau gedung-gedung milik pemerintah tersebut, sering dipertanyakan oleh warga Desa Tombulang. “Masyarakat selalu menanyakan kepada saya terkait gedung-gedung itu,” ujar Abdul Gani.
Olehnya itu, Abdul Gani menyarankan agar Pemkab Bolmut hendaknya dapat meninjau kembali bangunan-bangunan tersebut agar dapat difungsikan sebagaimana kegunaannya
Abdul Gani menyebutkan bangunan yang dimaksud. Yakni di antaranya, sebuah gudang pengeringan jagung dan padi.
Menurut Abdul Gani, jika bangunan itu dapat berfungsi sebagaimana mestinya, maka sedikit banyaknya dapat membantu masyarakat petani di Desa Tumbulang ini dalam berproduksi dengan baik.
Selain gudang pengeringan jagung dan padi, di Desa Tombulang juga telah dibangun sebuah gedung atau kantor peternakan.
Konon, kantor peternakan itu dibangun untuk memberi pelayanan kepada masyarakat dalam menangani ternak-ternak yang mengalami gangguan kesehatan. Seperti sapi yang sakit dapat diperiksa di kantor peternakan tersebut.
Kesemuanya itu, kata Abdul Gani, sangat disayangkan jika tidak difungsikan. Padahal bangunan itu bisa ikut dimanfaatkan secara optimal sebagai upaya mendukung pencapaian visi-misi Pemkab Bolmut.
(mul/dm1)
Kam Jul 25 , 2019
DM1.CO.ID, GORONTALO: Meski orangtua siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 13 Limboto Barat, sebagian besar adalah bermata pencaharian sebagai petani dan swasta, namum sekolah ini sejak dulu dikenal sebagai salah satu sekolah yang telah mampu mengukir banyak prestasi, termasuk membentuk siswa yang berkualitas.