DM1.CO.ID, BOALEMO: Persoalan merokok saat ini masih menjadi masalah nasional bagaimana cara penanggulangganya.
Ironisnya, persoalan merokok ini cenderung meningkat, khususnya di kalangan anak dan remaja.
Hal ini tentu menandakan, bahwa masalah merokok telah menjadi semakin serius, mengingat merokok beresiko menimbulkan berbagai penyakit atau gangguan kesehatan.
Penegasan tersebut terungkap pada Fokus Grup Discusion (FGD) tentang penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang dilaksanakan di Hotel Grand Amalia Tilamuta, Selasa (27/2/2018).
Bupati Boalemo Darwis Moridu saat membuka FGD tersebut menyampaikan apresiasinya, yang diikuti dengan penegasan bahwa rencana penetapan kawasan tanpa rokok patut untuk dilaksanakan.
Sebab, menurut Bupati Darwis, hal ini akan lebih memberikan edukasi positif bagi masyarakat serta seluruh kalangan bagaimana memelihara kesehatan dengan tidak merokok.
Bupati Darwis Moridu mengingatkan, bahwa penerapan kawasan tanpa rokok di Provinsi Gorontalo sejauh ini telah dilaksanakan, yakni sejak tahun 2014 lalu.
Bupati Darwis menerangkan, bahwa kawasan tanpa rokok yang telah diperdakan tersebut, antara lain memuat beberapa larangan merokok di sejumlah fasilitas pemerintahan.
Bupati Darwis menyebutkan sejumlah fasilitas yang dimaksud. Yakni terutama fasilitas umum dan pelayanan publik, di antaranya fasilitas pelayanan kesehatan, misalnya di puskesmas, rumah sakit dan lain sebagainya.
Selain itu, juga termasuk sekolah, tempat bermain anak, tempat ibadah, angkutan umum sampai dengan kawasan perkantoran lainnya.
Oleh karenanya, kata Bupati Darwis, dengan upaya ini diharapkan seluruh komponen hendaknya mendukung upaya penerapan kawasan tanpa rokok di Kabupaten Boalemo. (kab/dm1)
