Wartawan: Kisman Abubakar~ Editor: Avi|
DM1.CO.ID, PALU: Meskipun evakuasi korban secara resmi sudah dihentikan sejak 12 Oktober 2018, namun hampir setiap hari masih banyak korban yang ditemukan oleh petugas dan relawan.
Pasalnya, pada Sabtu (13/10/2018) tercatat sebanyak 2.046 korban tewas. Kemudian dalam waktu sepekan, Sabtu (20/10/2018), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali mengumumkan jumlah korban tewas sudah mencapai 2.113 jiwa.
Adapun korban tewas tersebut tersebar di Kota Palu sebanyak 1.703 orang, Donggala 171 orang, Sigi 223 orang, Parigi Moutong 15 orang, dan Pasangkayu 1 orang.
Menurut salah satu Tentara Negara Indonesia (TNI) yang bertugas sebagai tim evakuasi, semua jenazah meninggal sudah dimakamkan. Ada 969 pemakaman massal dan 1.076 pemakaman keluarga.
Sementara ribuan korban lainnya dinyatakan hilang, serta jumlah korban luka-luka yang tersebar di berbagai rumah sakit tercatat sebanyak 4.612 orang.
“Untuk pengungsi tercatat ada 223.751 orang, yang tersebar di 122 titik,” ujar Sutopo Purwo Nugroho selaku Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.
Lebih lanjut, sejak Selasa (09/10/2018), pendistribusian bantuan logistik ke sejumlah daerah terisolir yang tertimbun longsor akibat gempa dan tsunami yang terjadi 24 hari lalu di Palu dan Donggala, sudah bisa dilakukan lewat jalur darat.
Sebab sebelumnya pengiriman bantuan hanya bisa dilakukan melalui jalur udara dengan menggunakan helikopter, dikarenakan lokasi pendistribusian logistik telah tertutup oleh puing-puing bangunan. (kab/avi/dm1).
Sen Okt 22 , 2018
Oleh: Abdul Muis Syam* DM1.CO.ID, JAKARTA: Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “Berengsek” adalah (adjektiva percakapan) yang berarti: kacau sekali (tentang tata tertib, pelaksanaan kegiatan, dan sebagainya); tidak beres; tidak becus. Keberengsekan artinya ketidakberesan atau ketidakbecusan.