Risnawati, Korban Dugaan Malpraktik RS Toto Kabila Akhirnya Meninggal Dunia

Bagikan dengan:
Wartawan: Vita & Brig~
Editor: Vita Pakai ||

DM1.CO.ID, GORONTALO: Risnawati Usman (45) penderita penyakit kista yang diduga telah menjadi korban malpraktik oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, akhirnya meninggal dunia.

Diketahui Risnawati meninggal dunia pada Ahad (8/4/2018) pukul 01.00 dini-hari WITA di rumahnya, Kelurahan Ipilo, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo. Jenazah Risnawati dimakamkan pada hari Ahad pukul 10.00 WITA di kawasan Ipilo.

Ketika awak DM 1 bertandang ke rumah duka, Senin malam (9/4/2018), pihak keluarga almarhumah Risnawati menyampaikan kekesalan dan kekecewaan yang mendalam terhadap penanganan serta pelayanan RSUD Toto terhadap diri Risnawati.

Pihak keluarga menilai pelayanan di RSUD Toto sangat tidak profesional. Sebab, menurut pihak keluarga, usai menjalani operasi, kondisi Risnawati yang kelihatan masih parah malah diizinkan pulang.

(Baca berita terkait: Diduga Malpraktik, Wanita Penderita Kista di RSUD Toto ini Masih Parah)

Selanjutnya, saat beberapa hari di rumah, pihak keluarga akhirnya terpaksa kembali melarikan Risnawati ke RSUD Toto lantaran kondisi Risnawati nampak makin parah. Yakni, kaki kanannya nampak semakin membengkak pasca operasi tersebut.

Di saat kondisi seperti itu, kata pihak keluarga, pihak  RSUD Toto malah seolah ingin lepas tangan dengan memberikan rujukan ke rumah sakit lain, yakni di RSUD Aloei Saboe Gorontalo.

“Yang kita sesali dan menjadi tanda tanya bagi kami, mengapa setelah almarhumah dioperasi oleh pihak RS Toto, dan begitu terjadi gejala bengkak yang parah, pihak rumah sakit (RSUD Toto) tidak mau menanganinya lagi, dan malah dialihkan ke RS Aloei Saboe, seolah-olah pihak Rumah Sakit Toto lepas tangan akan hal ini,” kesal suami Risnawati, Kahar Lawani (53).

Pihak keluarga mengaku makin kesal dan bertambah sedih lantaran rujukan dari RSUD Toto malah ditolak oleh pihak RSUD Aloei Saboe. Disebut ditolak karena pihak RSUD Aloei Saboe juga nyatanya hanya bisa bersedia ikut memberikan rujukan ke salah satu rumah sakit di ibukota Jakarta.

Kendati dalam kondisi ekonomi yang teramat sempit, namun demi kesembuhan Risnawati, pihak keluarga pun tetap berusaha sekuat-kuat tenaga demi kesembuhan Risnawati.

Dan  meski pihak keluarga mengaku sudah mengurus berkas administrasi maupun persyaratan rujukan agar Risnawati dapat berobat di Jakarta, namun pihak RSUD Aloei Saboe masih menyuruh keluarga untuk menunggu dr. Abubakar Djubaedi yang masih berada di luar daerah, sebab berkas administrasi sebagai syarat rujukan harus ditandatangani oleh dr. Abubakar Djuabaedi.

“Saya sudah urus rujukan ke Jakarta, pihak rumah sakit (RSUD Aloei Saboe) masih menunggu dr. Djubaedi untuk menandatangani (berkas rujukan) karena dr. Djubaedi ada di luar daerah,” ujar Thamrin Umar (52), adik ipar Risnawati.

Namun, kata pihak keluarga, belum sempat dr. Abubakar Djubaedi menandatangani surat rujukan ke Jakarta lantaran masih berada di luar daerah, ajal Risnawati sudah lebih dulu menjemput.

Mengamati kronologis penanganan medis Risnawati di RSUD Toto yang diduga terjadi malpraktik, maka pihak keluargapun berniat untuk melaporkan hal tersebut ke ranah hukum. Hanya saja, pihak keluarga mengaku sangat sulit menentukan sikap jika nantinya Risnawati akan diautopsi.

“Ini (tuntutan) hanya sebatas kekeluargaan saja (dulu) ya. (Sebab) kalau kita tuntut, takutnya jenazah Risnawati diautopsi, berarti makamnya harus dibongkar. Itulah yang tidak diinginkan pihak keluarga. Tapi setelah peringatan tujuh hari almarhumah selesai, kami tetap akan menuntut pertanggungjawaban pihak Rumah Sakit Toto,” lontar adik Risnawati, Anton Usman dengan nada marah.

Menurut Anton, pihak keluarga semua merasa ikut bertambah marah kepada pihak RSUD Toto karena hingga kematian Risnawati tak satupun dari pihak RSUD Toto yang memberikan kepedulian. “Jangankan datang (melayat), menanyakan kabar saja tidak pernah,” ujar Anton dengan nada meninggi.

Harapan dari keluarga almarhumah Risnawati hanyalah tanggung-jawab dari pihak RSUD Toto, dan semoga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi pada siapapun.

“Intinya, tanggung-jawab dari rumah sakit (RSUD Toto) yang kami harapkan, dan jangan sampai ini akan terjadi pada orang lain,” tutup Anton. (vit/dm1)

Keluarga almahumah Risnawati Usman
Bagikan dengan:

Muis Syam

6,761 views

Next Post

Polemik Utang Indonesia, Ramalan Rizal Ramli Terbukti Benar

Rab Apr 11 , 2018
DM1.CO.ID, JAKARTA: Sejumlah  pihak saat ini terus berdebat akibat utang pemerintah yang saat ini sudah tergolong sangat besar, akhir Februari 2018, pemerintah memiliki utang yang fantastis, yakni mencapai ribuan triliun tepatnya Rp. 4.034 triliun.