Rizal Ramli Pernah Selamatkan Bank tanpa Sedot Uang Negara, Jadi Semua Sudah Dikibulin Sri Mulyani di Kasus Century

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID, JAKARTA: Menko Perekomomian era Presiden Gus Dur, Dr. Rizal Ramli, berulang kali mewanti-wanti terjadinya krisis keuangan di sektor keuangan Indonesia yang sangat rentan. Apalagi jika itu ditimbulkan bank gagal, seperti kasus Bank Century tahun 2008 lalu.

Kini, Rizal Ramli kembali mengingatkan semua pihak (terutama pemerintah), bahwa regulator bidang perbankan seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia, harus benar-benar ekstra hati-hati terhadap sistem keuangan.

“Karena kasus seperti Bank Century itu harus menjadi pelajaran yang berarti,” ujar Rizal Ramli dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komis XI DPR-RI, di Gedung DPR/MPR Jakarta, Rabu (31/5/2017).

Pada masalah Bank Century ketika itu, negara nampaknya “dipaksa” dan bahkan boleh dibilang “dirampok” sebesar Rp.6,7 Triliun oleh kawanan geng-neolib untuk kepentingan politik dan pribadi masing-masing.

Disebut demikian, sebab sebelumnya, Bank Internasional Indonesia (BII) juga sempat menghadapi masalah yang lebih rumit, namun secara tangkas bisa di atasi oleh Rizal Ramli yang saat itu menjabat Menko Perekonomian tanpa menyedot uang negara sepeser pun.

“Pada waktu tahun 2000 lalu, bank BII nyaris kolaps. Karena duit semua ditarik naik. Bank BII ini besarnya 8-10 kali dari Bank Century. Tapi kami selamatkan tanpa uang sepeser pun,” ungkap Rizal.

Kasus BII ini, menurut Rizal Ramli, terjadi karena hilangnya kepercayaan nasabah, sehingga terjadi rush. Setiap hari nasabah tarik dananya hingga Rp.700 Miliar. Dan pemiliknya ketakutan karena bank itu diambang kebangkrutan.

“Di situ memang enggak ada trust. Makanya kemudian, kami panggil direksi Bank Mandiri dan kita take over BII, supaya kita punya payung yang confidence. Tetapi tak boleh ada transaksi seperak pun. Itu di belakangnya ada negara. Jadi nasabah yakin tak mungkin bank itu kolaps. Akhirnya, dalam enam minggu dana nasabah kembali,” terang Rizal Ramli.

Dari pengalamannya itulah, Rizal Ramli merasa sangat menyayangkan penanganan masalah Bank Century yang seolah terlalu di-dramatisir dan dibuat heboh sehingga negara dipaksa mengeluarkan dana talangan hingga Rp.6,7 Triliun.

“Padahal, menyelamatkan bank itu tak perlu uang. Dan BII itu 10 kali dari Bank Century. Kalau saya lihat Century itu ecek-ecek, dan kita semua sudah dikibulin oleh Sri Mulyani. Apalagi uang itu dipakai untuk lain-lain. Jangan sampai ini terulang,” lontar Rizal Ramli.

Karenanya itu, dalam konteks penyelenggaraan kepemimpinan OJK, Rizal Ramli menekankan, ke depannya harus independen dalam arti yang sesungguhnya.

“Bukan berarti anggota dari geng Sri Mulyani. Tapi itu yang terjadi. Makanya saya aneh, kalau Panitia Seleksi (Pansel) itu isinya menteri (Menkeu dan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution). Padahal di negara lain, bukan diisi menteri tapi orang yang independen,” ujar Rizal Ramli.

(dbs/DM1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

3,811 views

Next Post

Ekonomi dalam Bingkai Pancasila, Rizal Ramli: Rakyat takkan Radikal Jika Diperlakukan Adil dan Sejahtera

Kam Jun 1 , 2017
DM1.CO.ID, JAKARTA: Pancasila itu bagus sekali, sangat ideal dan sangat indah. Bahasa sederhananya, satu, percaya kepada Tuhan YME; yang, kedua adalah Humanity; yang ketiga adalah Nasionalism; yang keempat, demokrasi; dam yang kelima, Social-justice.