DM1.CO.ID, BOALEMO: Wakil Ketua DPRD Kabupaten Boalemo, Hardi Syam Mopangga, merasa terkejut dengan banyaknya keluhan dari tenaga Kontrak/Honorer di lingkungan Pemda Kabupaten Boalemo, yang hingga memasuki April 2019 ini belum dibayarkan upahnya.
Hardi mengaku tidak mengerti bercampur heran, mengapa Pemda Boalemo belum juga bisa membayar gaji atau upah para tenaga honorer yang telah bekerja di dinas-dinas Pemda Boalemo.
Parahnya, upah para tenaga honorer/kontrak tersebut belum dibayarkan sejak Januari hingga April 2019 ini.
Sehingga Hardi tentu saja merasa heran. Terlebih karena anggaran untuk membayar upah para tenaga honorer/kontrak di Pemda Boalemo itu sudah dialokasikan oleh DPRD Boalemo.
Olehnya itu, Hardi pun menegaskan agar Pemda Boalemo tidak mengulur-ulur waktu dengan segera membayar upah para tenaga honorer/kontrak tersebut mulai Januari.
“Saya minta semua dinas di Kabupaten Boalemo yang belum membayarkan upah para tenaga honorer tersebut agar segera dibayarkan, karena ini sudah masuk di bulan keempat masih saja belum dibayarkan. Anggaran kan kami di DPRD Boalemo sudah anggarkan, jadi tidak ada alasan untuk Pemda Boalemo belum membayarkan upah honor di semua dinas tersebut,“ tutur Hardi.
Dari pantauan DM1 di lapangan, sejumlah tenaga honorer di kantor dinas-dinas Kabupaten Boalemo memang mengaku sudah sangat risau, lantaran upah mereka belum juga dibayarkan.
Para tenaga kontrak/honorer di beberapa dinas itupun bahkan sudah merasa gerah dan geram. Sebab, untuk menambal kebutuhan hari-hari saja, kini mereka sudah sangat kesulitan, apalagi untuk membiayai hal-hal lainnya.
Salah seorang tenaga honorer yang mengeluhkan nasibnya yang amat memprihatinkan itu, adalah Noverianto.
Noverianto adalah tenaga kontrak/honor di salah satu SD (sekolah Dasar) di daerah itu mengatakan, “sudah tiga bulan ini kami menunggu realisasi dari dinas untuk pembayaran upah kami, tetap saja belum ada angin segar yang berembus di telingga kami untuk dibayarkan. Ujian sudah selesai, jurnal sudah dimasukan, sekarang tolong bayarkan hak kami tenaga honorer”.
Noverianto bersama rekan-rekannya yang senasib mengaku berharap, agar Pemda tidak mediamkan masalah ini, apalagi sampai menyepelekan tanaga honorer.
“Janganlah memandang kami sebelah mata, gaji kami ini hanya sedikit, kok malah di ulur-ulur. Kami berharap Pemda Boalemo segera membayar hasil keringat kami,” keluh Noverianto kepada DM1.
Ia menyebutkan, semakin lama Pemda Boalemo tidak membayar upah honorer, maka semakin sangat kesulitan dan makin terjepit hidup para tenaga honorer.
Sebab, kata Noverianto, untuk bertahan dan membiayai hidup sehari-hari, terpaksa harus mengutang di sana-sini. Dan memasuki bulan keempat ini, utang itu sudah makin menumpuk. “Karena untuk menutupi kebutuhan sehari-hari kami, belum biaya hidup dan keluarga yang kami harus tutupi,“ ungkap Noverianto via WhatsApp, Sabtu (6/4/2019).
Keluhan dan “jeritan hati” ini sebetulnya telah diteriakkan oleh para tenaga kontrak/honorer se-antero Boalemo. Namun menurut sejumlah pihak, mudah-mudahan saja telinga sang penguasa tidak tersumbat oleh kepentingan-kepentingan kelompok tertentu. (kab/dm1)
Sen Apr 8 , 2019
Wartawati/editor: Dewi Mutiara DM1.CO.ID, GORONTALO: Kota Gorontalo memperoleh kesempatan mendapatkan pengembangan dan pembinaan ekonomi kreatif di bidang digital, melalui Deputi Infrastruktur, Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) menggelar Bekraf Developer Day (BDD) di Gorontalo yang digelar di Hotel Training Center Damhil Universitas Negeri Gorontalo, Sabtu (6/4/2019).