TNI Nilai Cuitan Boni Bagai Bom yang Menghancurkan Persatuan

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID, JAKARTA: Pengamat politik dari Universitas Indonesia yang kini diberi jabatan sebagai salah satu Komisaris di Kantor Berita Nasional (KBN) “Antara”, kembali membuat kontroversi.

Kali ini Boni membeberkan cuitan di akun Twitter-nya, @bonihargens, mengenai teror bom di Kampung Melayu.

“Negeri bom yang lu mau perjuangkan? Habis bom, obor? Come on, Pancasila is the best! Jangan jadikan negeri ini ladang bom seperti Suriah!!!” tulis Boni, Kamis (25/5/2017).

Tweet Boni tersebut lantas disentil oleh Pusat Penerangan TNI, melalui akun Twitter resmi mereka, @Puspen_TNI. “Kalimat Anda seperti bom yang menghancurkan persatuan. Ayolah bijak berkomentar,” jawab @Puspen_TNI.

Beberapa saat setelah @Puspen_TNI menyentil, tweet atau cuitan Boni tersebut sudah tidak dapat dilihat lantaran telah dihapus.

Meski telah dihapus, namun sentilan @Puspen_TNI terhadap Boni masih terlihat dan bahkan mendapat dukungan dari para netizen di Twitter.

@Quvvatt: “setuju dg Puspen TNI Polisi sedang sibuk menyelidiki Bom Komisaris Antara ini malah sibuk Framing bukannya men dukung usaha aparat.”

@Privideniya_TL: “Boni emang ga ada bijak bijaknya min. Kek gitu kok bisa jadi komisaris di kantor berita nasional ya min. Marai emosi.”

@pompa_ameh: “Yang Terhormat bpk2 di @Puspen_TNI Tolong kasih pelajaran nih orang @bonihargens Cc @Jokowi.”

@FionaSoleha: “Koq PROVOKATOR dan Tukang FITNAH Bisa dipercaya jadi Komisaris @Antara_LKBN ? Mohon Dicopot Pak @jokowi @rudiantara_id Matur Nuwun?.”

@berita99: “Pak @jokowi tolong BOMni hargens dicopot dari jabatan komisaris, karena berpotensi menjadikan @Antara_LKBN sebagai ladang bom.”

Bahkan sejumlah pihak dari berbagai kalangan mengutuk ungkapan Boni Hargens yang dinilai sangat barbau provokasi, dan amat berpotensi memecah belah persatuan.

Menurut publik (netizen), orang seperti Boni sama-sekali tidak cocok menjabat Komisaris di KBN “Antara”. Olehnya itu, publik menuntut, hendaknya Presiden Jokowi segera mencopot jabatan Boni Hargens saat ini. Jika tidak, maka KBN “Antara” sangat berpotensi dijadikan alat untuk memecah persatuan bangsa.

Sebelumnya, ledakan bom terjadi sebanyak dua kali di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu, 24 Mei 2017. Akibat kejadian ini, 5 orang meninggal dunia. Tiga korban adalah anggota Polri dari Polda Metro Jaya dan dua korban adalah terduga pelaku.

Sedangkan 10 lainnya luka-luka. Lima luka adalah anggota Polri dan lima luka lain adalah warga sipil. Total korban baik meninggal dan luka sebanyak 15 orang.

(dbs/DM1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

3,703 views

Next Post

Pemkot Gorontalo Gelar Kampung Ramadhan Kreatif

Sen Mei 29 , 2017
Wartawan: Alfisahri Pakaya- Editor: AMS DM1.CO.ID, GORONTALO: Mulai 1 hingga 26 Ramadhan 1438 H, Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo menggelar Kampung Ramadhan Kreatif (KRK). KRK ini dapat dikunjungi mulai pukul 14.00 sampai 18.00 WITA atau hingga memasuki waktu berbuka puasa.