Sejumlah Anggota Banser Babak Belur, Diduga Diserang Kelompok Pencak Silat

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID, TULUNGAGUNG: Diduga diserang kelompok perguruan Pencak Silat di Tulungagung, Ahad (13/10/2019), sejumlah anggota Banser GP Ansor dikabarkan mengalami babak-belur atau luka-luka hingga di bagian kepala.

Informasi yang beredar, peristiwa tersebut terjadi saat rombongan Banser GP Ansor melintas di Desa Talun Kulon, Kecamatan Bandung, Tulungagung. Yakni, selepas mengikuti apel Banser GP Ansor di Pantai Prigi (Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek), Ahad (13/10/2019), yang dihadiri Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut).

Informasi dari internal Banser GP Ansor menyebutkan, rombongan Tulungagung yang jadi korban penyerangan adalah Banser dari Kecamatan Pakel dan Kedungwaru, Tulungagung.

Rifai selaku Ketua PC GP Ansor Tulungagung mengatakan, data korban masih terus bertambah. “Laporannya masih terus masuk,” ujar Rifai.

Ia mengatakan, ada sejumlah rombongan Banser GP Ansor dari luar kota yang juga jadi korban, yaitu dari Blitar, Trenggalek dan Malang.

Selain memukuli anggota Banser, sambung Rifai, para penyerang dari kelompok Pencak Silat itu juga menghantam dan merusak kendaraan yang dikendarai oleh rombongan Banser. “Yang dari Malang itu mobilnya dipukuli dan dirusak,” ungkap Rifai.

Beberapa saat usai penyerangan, anggota Banser GP Ansor dari berbagai kota sempat mendatangi TKP. “Kami sempat ke lokasi, tapi para pelaku sudah tidak ada,” tutur Rifai.

Pasca kejadian tersebut, Senin siang (14/10/2019), puluhan anggota Banser GP Ansor pun mendatangi Mapolres Tulungagung, untuk melaporkan peristiwa penyerangan yang diduga dilakukan oleh kelompok perguruan pencak silat.

Rifai menegaskan agar Polres Tulungagung benar-benar serius menangani masalah ini.
Sebab, katanya, Banser dari berbagai daerah selalu minta perkembangan penanganannya.

Menurut Rifai, jika polisi tidak profesional, maka Banser GP Ansor dari berbagai wilayah akan bergerak ke Tulungagung.

Hal serupa juga dikemukakan Ketua PCNU Trenggalek, KH Muhammad Fatkhulloh Sholeh (Gus Loh). Gus Loh datang ke Mapolres Tulungagung, karena salah satu korban penyerangan itu adalah Banser dari Trenggalek.

Tak hanya mendesak polisi agar kasus ini jangan sampai menghilang begitu saja, Gus Loh juga “mengancam” akan ada anggota Banser yang akan ngepam (mengerahkan pasukan keamanan) di Mapolres Tulungagung.

“Kalau kasus ini menghilang begitu saja, saya tidak bisa menahan Banser Tenggalek untuk datang ke Polres Tulungagung. Bergantian ngepam, entah berapa ribu yang hadir,” lontarnya.

Sementara itu Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia, mengaku akan bergerak cepat menindaklanjuti laporan anggota Banser GP Ansor yang masuk.

Hasilnya, terdapat empat orang warga yang sudah diamankan dan dimintai keterangannya. “Kami bekerja sampai subuh tadi, dan ada empat orang yang sedang dimintai keterangan,” kata AKBP Eva, Senin (14/10/2019).

Ia menyebutkan, empat orang ini masih sebatas saksi, dan belum ada tersangka yang ditetapkan. Namun AKBP Eva mengungkapkan, bahwa sejauh ini sudah ada indikasi nama sebagai pelaku penyerangan. “Kami mohon waktu untuk mencari bukti dan saksi,” katanya.

Menurut AKBP Eva, dugaan sementara, kejadian ini dipicu oleh konflik lama antar perguruan silat di lokasi peristiwa.

Kemudian, katanya, datang rombongan Banser yang melintas di lokasi tersebut, lalu spontan mendapat serangan.

“Jadi Banser ini lewat belakangan, kemudian jadi sasaran penyerangan,” ungkap AKBP Eva. (dml/dm1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

26,075 views

Next Post

Belum 2 Bulan Menikah, Wanita ini Sudah Dibakar Suaminya

Sel Okt 15 , 2019
DM1.CO.ID, SURABAYA: Peristiwa nahas menimpa wanita berusia 25 tahun, Kiki (nama samaran) warga Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Ia tiba-tiba dibakar oleh suaminya sendiri inisial P, pada Selasa (15/10/2019).