Pemkab Koltim Genjot Penurunan Stunting

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID, KOLAKA TIMUR: Upaya Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur (Pemkab Koltim) dalam menggenjot angka penurunan stunting terus dilakukan, sehingga pertumbuhan anak di Wonua Sorume itu dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan. Paling tidak, angka pertumbuhan anak akibat kekurangan asupan gizi dapat berkurang setiap tahunnya.

Pemkab Koltim menyadari, bahwa kekurangan gizi pada anak, tentunya akan menghambat pertumbuhan fisik anak yang nantinya sebagai pelanjut atau generasi gemilang bangsa Indonesia.

Dalam sambutan tertulisnya, Bupati Kolaka Timur, Andi Merya Nur yang dibacakan oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Pj.Sekda) Kolaka Timur, Andi  Muhammad Iqbal Tongasa, menyampaikan bahwa pada dasarnya penyelenggaraan intervensi penurunan stunting terintegrasi merupakan tanggung jawab bersama lintas sektor.

Bukan hanya menjadi tanggung jawab salah satu institusi atau instansi saja. Apalagi pencegahan maupun penurunan stunting di Kabupaten Kolaka Timur, menurut Andi Iqbal, merupakan salah satu titik fokus utama pemerintah daerah di tahun ini dan tahun-tahun mendatang.

“Sehubungan hal tersebut, maka perlu adanya  penguatan komitmen kebijakan pemerintah daerah untuk percepatan penurunan stunting, melalui kegiatan sosialisasi Regulasi Penanggulangan Stunting di Kabupaten Kolaka Timur,” kata Andi Iqbal, pada kegiatan Review Regulasi Penyusunan Penurunan dan Pencegahan Stunting di Koltim Tahun 2021.

Kegiatan ini dilaksanakan di Baros Farm House, Desa Tawainalu, Selasa (31/8/2021). Pelaksanaan kegiatan berjalan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan (protkes). Beberapa pejabat lingkup Pemkab Koltim hadir dalam kegiatan ini.

Bupati Andi Merya menyatakan, stunting dan kekurangan gizi lainnya yang terjadi pada 1.000 HPK di samping berisiko pada hambatan pertumbuhan fisik dan kerentanan anak terhadap penyakit. Selain itu juga dapat menyebabkan hambatan perkembangan kognitif yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktivitas anak di masa depan. Stunting dan masalah gizi lain diperkirakan menurunkan Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar 3% per tahun.

Dijelaskan, melalui aksi integrasi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kolaka Timur merupakan instrumen dalam bentuk kegiatan yang digunakan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi gizi dalam penurunan stunting.

“Pemerintah Daerah Kolaka Timur telah secara bersama-sama melakukan konfirmasi, sinkronisasi, dan sinergisme hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan dari OPD penanggung jawab layanan serta intervensi sensitif dan spesifik, yang merupakan program pemerintah pusat bekerjasama dengan pemerintah kabupaten sebagai upaya dalam rangka mencegah terjadinya stunting,” ujar Bupati Merya dalam sambutannya.

Pada kesempatan itu pula usai membacakan sambutan Bupati Merya, Andi Iqbal selaku Pj Sekda mengingatkan kepada seluruh OPD yang ada agar dapat sedianya menganggarkan masalah penurunan dan pencegahan stunting ini di Tahun 2022. Sebab, kata Andi Iqbal, hal ini adalah satu program nasional yang telah di launching Presiden Republik Indonesia. (rul/dm1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

290 views

Next Post

Penjabat Sekda Wisuda Santri TPA/TPQ se-Kolaka Timur

Kam Sep 2 , 2021
DM1.CO.ID, KOLAKA TIMUR: Sebanyak 250 orang jumlah wisudawan/wisudawati mengikuti Binaan Penyuluh Agama lslam Kementrian Agama Kolaka Timur (Koltim), Kamis (2/9/2021), di Aula Pemda Koltim. Ke-250 wisudawan/wisudawati tersebut terdiri dari 159 orang santri Hatam alQuran dan 91 orang santri Hatam Iqro.