Kemen-KI dan Polri Diminta Menindak Akun Provokatif di Medsos Saat Pilkada

Bagikan dengan:

(DM1, Jakarta) PILKADA serentak 2017 baru saja memasuki tahap pendaftaran pasangan calon, namun meski begitu, isu dan provokasi lewat status maupun meme sudah gencar dilakukan oleh para pendukung masing-masing melalui akun di medsos (media sosial).

Menyikapi hal tersebut, Tjahjo Kumolo selaku Menteri Dalam Negeri (Mendagri) berharap Polri dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemen-KI) menindak pemilik akun di medsos tersebut.

“Saya mohon kepolisian dan kominfo untuk mengusut dengan tegas siapapun yang menyebarkan lewat medos yang sifatnya provokatif dan menganggu stabilitas daerah. Karena pilkada ini harus aman, demokratis,” ujar Tjahjo di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (28 September 2016). Dilansir detik.

Tjahjo juga menegaskan isu-isu berbau SARA juga harus ditindak karena Indonesia negara Bhineka Tunggal Ika. Menurutnya, silakan menentukan pilihan mendukung salah satu pasangan calon, namun tidak menyebar isu SARA dan provokatif.

“Pilkada yang harus kita lawan adalah politik uang dan penyalahgunaan kekuasaan. Dalam tanda petik adalah menghalalkan segala cara termasuk di dalamnya mengembangkan kampanye maupun isu yang sifatnya provokatif yang membahaykan persatuan dan kestauan,” lontar Tjahjo.

Tjahjo mengungkapkan, bahwa kepolisian termasuk BIN sudah mempunyai data soal akun-akun di media sosial yang provokatif, namun masyarakat juga bisa membuat laporan ke polisi atas keberadaan akun medsos lain yang berpotensi mengganggu stabilitas.

Bagikan dengan:

Muis Syam

2,683 views

Next Post

Soal Full Day School,  Ini Usul Kadis Dikbud Kab. Gorontalo

Jum Sep 30 , 2016
(DM1, Gorontalo): MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy tetap ngotot menerapkan program Full Day School (FDS). Dan saat ini, pihak kementerian telah memilih sedikitnya 500 sekolah se-Indonesia sebagai percontohan FDS.