DM1.CO.ID, RIAU: Kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah Kalimantan dan Sumatera (Riau) makin meluas, sehingga membuat kualitas udara di wilayah tersebut pun masuk kategori berbahaya.
Akibat dari kabut asap yang makin pekat itupun menimbulkan sejumlah masalah kesehatan. Mulai dari mata pedih, sesak napas, iritasi kulit hingga Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).
Dikabarkan, bayi berusia 4 bulan di Sumatera Selatan meninggal dunia akibat ISPA. Bahkan, sejumlah ayam pun ikut mati karena menghirup kabut asap.
Dampak lainnya, membuat aktivitas di luar ruangan juga terganggu. Akibatnya, hampir semua sekolah diliburkan karena sangat dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan.
Bukan cuma itu, sejumlah jadwal penerbangan pun terpaksa tertunda dan bahkan dibatalkan karena kabut asap yang sangat menghalangi pandangan.
Sesuai data AirVisual, Selasa (17/9/2019) pukul 06.40 WIB, Air Quality Index (AQI) atau Indeks Kualitas Udara, menunjukkan Kota Palangkaraya berada pada level AQI 434, atau berada dalam kategori berbahaya.
Selain Palangkaraya, dalam kategori yang sama juga dialami oleh 9 kota lainnya di Riau dan Jambi.
Kesembilan kota itu khusus di Jambi adalah Simpang (AQI 401), Mersam (AQI 354), Muara Tembesi (AQI 354, Sengeti (AQI 344).
Sementara di Riau adalah di Cerenti (AQI 344), Pangkalan Kasai (AQI 344), Paranap (AQI 344), Air Molek (AQI 335) dan Baserah (AQI 326).
Dijelaskan, AQI adalah indeks yang digunakan AirVisual untuk mengukur tingkat keparahan polusi udara. AQI dihitung berdasarkan pengukuran Particular Matter (PM) 2,5 dan PM 10; Karbon Monoksida (CO); Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Dioksida (NO2), dan Ozon (O3).
Disebutkan, rentang nilai AQI antara 0-500. Dan semakin tinggi nilai AQI, maka kualitas udara di suatu wilayah dinilai semakin buruk, serta dampaknya diyakini makin berbahaya bagi kesehatan individu.
Angka AQI 0-50 tergolong baik, 50-100 termasuk moderat. Sedangkan angka AQI 100-150 tidak sehat bagi kelompok orang yang sensitif, dan 150-200 masuk kategori tidak sehat. Sementara 200-300 sangat tidak sehat dan AQI 300-500, artinya kualitas udara di kota tersebut berbahaya. (dml/dm1)
Sel Sep 17 , 2019
DM1.CO.ID, GORONTALO: Masyarakat Gorontalo yang doyan berbisnis melalui online, kini berkesempatan menimba ilmu melalui “Seminar Bisnis Digital”, yang akan digelar pada Ahad (22/9/2019), di Maqna Hotel, Kota Gorontalo.