Isu Gola, Polisi dan Walikota Gorontalo Minta Warga Tenang

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID, GORONTALO: Beberapa hari belakangan ini, masyarakat Provinsi Gorontalo, khususnya warga Kota Gorontalo tiba-tiba dibuat heboh dengan isu munculnya “Gola” yang tersebar secara cepat di berbagai media sosial (medsos).

Gola adalah sebutan khas masyarakat Gorontalo. Sementara di Makassar dikenal dengan penyebutan “Patado-tado”. Namun apapun namanya, Gola diartikan sebagai sosok orang misterius yang melakukan tindak kejahatan berupa penculikan anak-anak kecil (termasuk anak sekolah), yakni dengan maksud untuk dibunuh secara sadis lalu memperjual-belikan organ-organ tubuhnya ke pihak-pihak tertentu.

Tak hanya membuat panik, masyarakat juga nampak sangat resah lantaran isu kemunculan Gola di media sosial tersebut dilengkapi dengan foto-foto serta video sadis yang membuat siapa saja spontan cemas bercampur ketakutan.

Sehingga tak heran, hari-hari belakangan ini di banyak sekolah nampak ramai dikunjungi oleh para orangtua siswa yang tiba-tiba jadi “rajin” menjemput anak-anaknya di sekolah masing-masing.

Memang ada yang tidak percaya dengan isu tersebut,  namun karena informasi seputar kemunculan Gola ini sangat masif dan bertubi-tubi di medsos, sehingga tidak sedikit warga pun benar-benar makin cemas dan ketakutan seolah-olah benar adanya.

Menyikapi tingkat kepanikan dan kecemasan masyarakat tersebut, Walikota Gorontalo Marten Taha dan Kapolres Kota Gorontalo AKBP  Yan Budi Jaya pun bergegas menggelar jumpa Pers dihadiri  unsur Forkopimda, Selasa (21/3/2017), di rumah jabatan Walikota Gorontalo.

Dalam jumpa Pers tersebut, Walikota Gorontalo Marten Taha mengimbau seluruh masyarakat Kota Gorontalo untuk tetap tenang terkait kabar yang beredar mengenai penculikan anak tersebut.

Marten Taha menegaskan, kabar tersebut dipandang masih sebagai hoax, alias isu bohong belaka. Sebab, sampai hari ini belum ada kejadian ataupun laporan mengenai penculikan anak yang terjadi di Kota Gorontalo. “Kami sudah mengecek langsung ke sekolah yang diisukan tersebut, tapi tidak ada penculikan,” ujar  Marten Taha.

Dan sebagai upaya untuk menciptakan situasi aman, Walikota Marten Taha pada kesempatan tersebut memerintahkan pihak Satuan Polisi Pamong Praja untuk menempatkan personilnya di tiap-tiap sekolah yang ada di Kota Gorontalo.

Selain itu, Walikota Marten Taha juga mengimbau secara khusus kepada Kadis Pendidikan dan seluruh Kepala Sekolah untuk meningkatkan pengawasan terhadap siswa-siswi di sekolah masing-masing. Dan dalam hal ini, secara khusus Pemerintah Kota Gorontalo sepakat untuk melakukan pengawasan bersama pihak Kepolisian.

Sementara itu, Kapolres Kota Gorontalo AKBP Yan Budi Jaya juga menyampaikan hal senada. Ia meminta seluruh warga Gorontalo untuk tenang namun tetap waspada.

Selain itu, Kapolres Yan Budi juga mengimbau siapa saja agar segera melaporkan ke pihak Kepolisian apabila melihat hal-hal yang mencurigakan di lingkungan sekitar masing-masing. “Karena sampai dengan saat ini pihak kami belum menerima laporan terkait anak hilang atau penculikan. Dan apabila kami mendapatkan laporan terkait hal penculikan tersebut, kami akan segera menindak lanjuti,” tegas Kapolres.

Selaku Kapolres, Yan Budi Jaya juga meminta kerjasama dengan semua pihak, terutama dari rekan-rekan media. “Apabila ada sumber informasi yang didapat, kami minta di-kroscek dengan benar dan dikoordinasikan dengan pihak Kepolisian mengenai kebenaran informasi yang didapat, agar tidak menimbulkan kegaduhan di kalangan masyarakat,” tutur Kapolres.

(Kisman-alfi/DM1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

2,575 views

Next Post

Darmiyanti Yahya: 2019, Puskesmas se-Provinsi Gorontalo Sudah Harus Terakreditasi

Kam Mar 23 , 2017
Wartawan: Kisman Abubakar Editor: AMS —————— DM1.CO.ID, GORONTALO: Pada 2019, seluruh Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) se-Provinsi Gorontalo sudah harus terakreditasi FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama), guna lebih meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.