DM1.CO.ID, GORUT: Hujan lebat yang melanda Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), pada Senin (2/3/2020), membuat empat kecamatan di daerah ini terendam banjir danĀ mengalami longsor. Akibatnya, sejumlah titik akses transportasi di Jalan Trans Sulawesi mengalami kelumpuhan.
Sejumlah aparat pemerintahan setempat bersama unsur TNI/Polri nampak sigap bahu-membahu melakukan evakuasi, terutama kepada warga korban terdampak banjir.
Data yang diperoleh Wartawan DM1, pada Senin malam (2/3/2020) pukul 23.15 WITA, dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorut, menunjukkan total jumlah riil korban terdampak banjir dan longsor di empat kecamatan di Gorut adalah sebanyak 990 Kepala Keluarga (KK) atau 4.205 Jiwa.
Berikut di bawah ini adalah tabel data korban terdampak banjir di Gorut, yang diolah oleh DM1:
Untuk melakukan upaya pertolongan dan pembenahan, pihak BPBD Gorut, pada Senin sore (2/3/2020) pukul 16.00, telah melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) kilat yang diikuti oleh lintas instansi terkait, di antaranya Dinas PU, Dinas Perkim, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan perwakilan BPBD Provinsi Gorontalo serta unsur TNI/Polri.
Amri Biri selaku Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Gorut menyampaikan hasil Rakor kilat tersebut. Yakni, masing masing OPD (Organisasi Perangkat Daerah) segera melakukan konsolidasi di lapangan sesuai tupoksinya, baik itu perbaikan maupun pembangunan.
Khusus untuk Dinas Kesehatan, kata Amri, diwajibkan mengaktifkan semua Puskesmas untuk langsung turun menjemput warga di masing-masing lokasi, sekaligus langsung memberikan pelayanan medis.
Sedangkan Dinas Sosial, menurut Amri, diminta untuk menyiapkan bantuan berupa sandang dan pangan, dan sesegera mungkin menyalurkannya kepada para korban terdampak banjir.
Amri menyebutkan, seluruh upaya penanggulangan bencana yang dilakukan sejak pagi hingga sore dapat berjalan lancar, karena didukung penuh oleh unsur TNI/Polri serta Tim SAR dibantu masyarakat setempat.
Misalnya, bahu-membahu membuka kembali akses jalan penghubung Trans Sulawesi yang sempat tertimbun longsor.
“Sejauh ini telah disalurkan juga kurang lebih dua ribu bungkus makanan siap saji. Dan bantuan-bantuan lainnya akan dilanjutkan esok hari,” ujar Amri Biri didampingi Kabid Rehabilitasi BPBD Gorut, Rahmat Patila.
Dampak lain akibat banjir di daerah ini, yakni kerusakan lahan sawah di Desa Iloheluma kurang lebih 20 Hektare yang sebagiannya telah siap panen. Dan juga kerusakan lahan perkebunan jagung kurang lebih 18 Hektare.
Kerusakan lahan sawah dan kebun paling banyak dan terparah terjadi di Desa Pulahenti dan Desa Hutokalo, yakni sebanyak kurang lebih 60 Hektare persawahan yang terancam gagal panen, serta lahan perkebunan jagung sekitar 20 Hektare mengalami nasib yang sama.
Rasmin Idrus selaku Kepala Desa (Kades) Pulahenti kepada Wartawan DM1 via telepon, Senin (2/3/2020), menyampaikan harapannya dengan meminta Pemkab Gorut agar dapat memberikan perhatian khusus terhadap desanya.
Rasmin menceritakan, akibat derasnya aliran banjir, membuat jembatan darurat dari batang pohon kelapa hanyut, sehingga memutuskan arus tranportasi.
Padahal, kata Rasmin, jembatan darurat tersebut adalah satu-satunya penghubung akses keluar-masuk dari Desa Pulahenti.
Saat berita ini ditulis, kondisi Desa Pulahenti masih terisolir. “Harapan ke depan yang sangat diidamkan oleh msyarakat Desa Pulahenti adalah perbaikan infrastruktur serta normalisasi sungai,” curhat Rasmin Idrus. (yos/dm1)
Wartawati/Editor: Dewi Mutiara DM1.CO.ID, GORONTALO: Pulang dari umroh, satu orang warga Gorontalo dirujuk ke Rumah Sakit Aloei Saboe (RSAS) Kota Gorontalo, setelah sebelumnya datang berobat ke Rumah Sakit Ainun Habibie, Kabupaten Gorontalo, Senin (2/3/2020) Karena RSAS adalah rumah sakit daerah yang ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan, maka sesuai prosedur dan […]