DM1.CO.ID, LIMBOTO: Dalam rangka Dirgahayu ke-343 Kabupaten Gorontalo tahun 2016, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo menggelar Rapat Paripurna Istimewa, di Gedung Olahraga David-Tony, Sabtu (26/11/2016).
Selain dihadiri Bupati Gorontalo Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo, M.Pd, Wakil Bupati H. Fadli Hasan, ST, MT serta Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Gorontalo Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, SH dan sejumlah anggota DPRD Kabupaten Gorontalo, rapat yang dipimpin oleh Ketua DPRD Sahmid Hemu, SE, MM yang didampingi para wakil ketua DPRD ini juga dihadiri mantan bupati Gorontalo dua periode (2005-2015) Drs. H. David Bobihoe Akib, M.Sc, MM, seluruh pejabat di lingkungan Pemkab Gorontalo serta sejumlah tokoh masyarakat di daerah ini.
Acara Dirgahayu Kabupaten Gorontalo ke-343 ini juga dirangkai dengan hari Guru Nasional dan PGRI yang ke-71 serta HUT Korpri yang ke-45 tahun 2016 ini. Dan untuk kemeriahan serangkaian acara tersebut, Pemkab Gorontalo menghadirkan sejumlah artis asal Gorontalo yang berkiprah di ibukota, seperti Rama Aipama, Bona Paputungan, dan lain sebagainya.
“Kebetulan saya masih ketua PB PGRI bersama ibu Rahmiyati Yahya sebagai ketua PGRI Kabupaten Gorontalo, dan Plt Gubernur Provinsi Gorontalo selaku ketua Korpri nasional pusat, sehingga kegiatan ini dilaksanakan secara bersama-sama,” tutur Bupati Nelson Pomalingo.
Dalam sambutannya, Bupati Nelson Pomalingo menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada para tokoh peletak dasar pembangunan di daerah ini, dan kepada para mantan pejabat di lingkungan Kabupaten Gorontalo, stakeholder, para Muspida serta seluruh elemen masyarakat yang hadir. Juga kepada pihak-pihak lainnya yang telah memberikan kontribusi melalui kiprah dan kerja keras dalam membangun Kabupaten Gorontalo.
Pada HUT Kabupaten Gorontalo ke 343 yang mengangkat tema : “Kita wujudkan pembangunan berbasis kependudukan dan lingkungan hidup menuju masyarakat madani” ini, Bupati Nelson Pomalingo mengaku telah menyiapkan sejumlah agenda penting 5 tahunan.
Yakni, berupa penyusunan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) yang meliputi penyusunan rencana strategi juga organisasi tata kerja dan organisasi pemerintahan desa di Kabupaten Gorontalo.
“Rencana strategi ini kita lakukan secara maraton sebulan penuh selama bulan puasa. Terutama dilakukan oleh DPRD dalam penyusunan RPJMD perencanaan ini, dan ini menentukan masa depan pembagunan daerah kita selama 4 tahun ke depan. Pemkab Gorontalo membuka jaringan seluas-luasnya bagi seluruh stakeholder untuk mengeroyok pembangunan daerah melalui penerapan quadro helix concept,” papar Bupati Nelson.
Quadro helix concept adalah model atau konsep kolaborasi dan sinergi empat sektor yang berperan penting sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi kreatif. Yakni, unsur pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan komunitas (masyarakat).
“melalui konsep tersebut, pemkab menjaring kerjasama yang seluas-luasnya dengan berbagai elemen yang meliputi perguruan tinggi, civil society, kalangan wirausaha dan pemerintah untuk berkolaborasi menggairahkan kualitas hidup masyarakat,” urai Bupati Nelson.
Mantan Rektor UNG dan UMG ini juga memaparkan, sasaran pelaksanaan pembahasan RPJMD 2016-2021 diarahkan untuk memenuhi isu-isu strategis dan menyesuaikan masalah berdasarkan ketentuan perundang-undangan.
“Di pihak lain, penyusunan visi-misi Kabupaten Gorontalo yang didasarkan pada isu-isu strategis diharapkan dapat mengkaji berbagai masalah daerah yang meliputi kemiskinan, pengangguran, angka kematian ibu, IPM, GINI Ratio, Pencapaian SDGs, Reformasi Birokrasi, pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM), dan kemandirian fiskal daerah,” jelas Bupati Nelson.
Bupati Nelson juga menekankan, bahwa ke depan akan dilakukan efisiensi terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN). Jika tidak, menurut Nelson, 62% anggaran hanya habis dipemerintahan, sementara rakyat sangat membutuhkan.
Bupati Nelson tampak menelan ludah, kelopak matanya juga nampak sayu ketika menyampaikan, bahwa pada bulan Oktober 2016 lalu saat sejumlah wilayah di daerahnya dilanda bencana banjir yang menerjang 12 kecamatan dan 4098 Kepala Keluarga serta 15.943 jiwa dengan rincian 1028 unit rumah terendam banjir, kebun 430 hektar dan sawah 1474 hektar.
Bukan cuma itu, banjir tersebut juga merusak infrastruktur lainnya, seperti jalan, jembatan, tanggul, irigasi, saluran air minum, dan lain sebagainya, dengan kerugian diperkirakan Rp.230 Miliar. Sehingga membuat waktu, energi serta anggaran terkuras. “Seluruh SKPD terutama dinas terkait terjun langsung untuk mengatasi masalah itu,” lontar Bupati Nelson.
Atas penanganan banjir tersebut, Bupati Nelson pun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat, pemerintah Provinsi Gorontalo dan semua pihak dan kalangan yang telah membantu kesulitan dalam mengurangi beban dari para korban banjir, termasuk Pemerintah Kabupaten Gorontalo.
“Dalam hal penanganan pasca bencana, saya ingin sampaikan kepada seluruh masyarakat bahwa Pemerintah Kabupaten Gorontalo telah berkoordinasi dengan instansi vertikal dalam rangka untuk memberikan komitmen dan spirit di dalam mengatasi persoalan bencana. Alhamdulilah pada empat hari yang lalu saya menandatangani hibah untuk bantuan bencana sepuluh Milliar rupiah. Dan itu akan dilaksanakan insyaAllah mulai minggu depan,” ungkap Bupati Nelson.
Selain itu, Bupati Nelson juga mengaku pada beberapa minggu dirinya diundang pada COP22 (Conference of Parties 22) 2016 di Kota Maroco. Hal penting yang dibahas dalam COP22 tersebut adalah untuk menangani dampak perubahan iklim. Dan pada kaitan ini, Pemerintah Kabupaten Gorontalo pun menganggarkan 10 persen dari APBD untuk menangani dampak perubahan iklim tersebut.
Hal menarik, pada COP22 sebagai ajang internasional tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia memberi kepercayaan kepada Bupati Nelson Pomalingo sebagai salah satu pembicara. COP22 merupakan forum multilateral tahunan yang membahas tentang penanganan perubahan iklim.
“Tantangan 2017 siap menghadang. Pada moment hari ulang tahun Kabupaten Gorontalo yang ke- 343 ini, saya ingin memastikan kesiapan aparatur dan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Gorontalo bersiap menghadapi tantangan baru. Saya mengingatkan, bahwa apa yang kita lakukan selama ini adalah bagian dari seluruh rangkaian proses menuju visi Kabupaten Gorontalo gemilang. oleh karena itu, kita berharap proses tak pernah menghianati hasil. Artinya, kalau kita kerja keras insyaAllah hasilnya menggembirakan bagi kita sekalian. Dan bahwa kita harus yakin usaha sampai (terwujud),” jelas Bupati Nelson.
Pada moment HUT Kabupaten Gorontalo ke-343 serta hari Guru Nasional dan PGRI serta hari Korpri tersebut, Pemkab Gorontalo tak lupa memberikan apresiasi dan penghargaan kepada mereka yang berprestasi serta meenyalurkan bantuan usaha kreatif kepada sejumlah pihak, dan lain sebagainya.