DM1.CO.ID, GORONTALO: Hari ini, Kamis (26/12/2019), fenomena Gerhana Matahari Cincin (GMC) dapat disaksikan di 7 Provinsi atau di 25 wilayah Indonesia.
Gerhana matahari cincin adalah peristiwa terhalangnya hampir semua atau sekitar 97% cakram matahari oleh cakram bulan. Sehingga saat puncak gerhana, sinar matahari yang terlihat dari bumi akan tampak seperti cincin.
Atau dengan kata lain, ketika terjadi puncak gerhana, matahari akan tampak seperti cincin, yakni gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya.
GMC hari ini di Indonesia diawali berupa gerhana matahari sebagian. Diprediksi akan dimulai pukul 12.15 WIB. Selanjutnya, akan memasuki fase puncak pada pukul 12.17 WIB.
Waktu puncak ini dianggap sebagai waktu terbaik untuk mengamati fenomena GMC.
Fenomena GMC akan berakhir di Indonesia pada pukul 12.19 WIB. Berikut ini adalah daftar wilayah yang penduduknya dapat menyaksikan GMC berdasarkan rilis BMKG, yakni terdapat 25 kabupaten/kota:
1. Sinabang 2. Singkil 3. Sibolga 4. Pandan 5. Tarutung 6. Padang Sidempuan 7. Sipirok 8. Gunung Tua 9. Sibuhuan 10. Pasir Pengaraian 11. Dumai 12. Bengkalis 13. Siak Sri Indrapura 14. Selat Panjang 15. Tanjung Pinang 16. Tanjung Balai Karimun 17. Batam 18. Bandan Seri Bentan 19. Mempawah 20. Singkawang 21. Sambas 22. Bengkayang 23. Putussibau 24. Tanjungselor 25. Tanjungredep
Gerhana matahari sebagian
Selain di 25 kabupaten/kota, penduduk di beberapa wilayah di Pulau Jawa juga bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian.
Di Pulau Jawa, gerhana matahari yang bisa disaksikan mencapai 70-80 persen.
Sedangkan, di wilayah Selatan Papua, gerhana matahari bisa disaksikan hanya sekitar 20 persen.
Sementara masyarakat Jakarta dan Bandung, Gerhana Matahari Cincin juga bisa diamati jika cuaca cerah.
Di Jakarta, besaran GMC yang akan terjadi adalah sekitar 72 persen, dan di Bandung akan terjadi sekitar 70 persen.
Perkiraan waktu GMC, di Aceh diprediksi mulai pukul 10.03 WIB.
Sementara, wilayah paling terakhir adalah Papua pada pukul 14.37 WIT.
Diingatkan Gunakan Kacamata Khusus
Bagi warga yang ingin menyaksikan fenomena alam ini, diingatkan agar tidak menatapnya dengan mata telanjang, melainkan harus menggunakan kacamata khusus.
Selain kacamata khusus, bisa juga menggunakan teropong yang disediakan pihak-pihak tertentu.
Fenomena alam ini juga dapat disaksikan secara live di link-link streaming yang disediakan BMKG. Satu di antaranya link berikut ini:
GMC sebelumnya terjadi di Indonesia pada 26 Januari 2009. Dan fenomena GMC selanjutnya diperkirakan kembali terjadi pada 21 Mei 2031 dengan jalur cincin Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Dan sesudahnya juga diprediksi GMC akan terjadi lagi pada 14 Oktober 2042 dengan bakal melewati Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur. (*/dm1)
DM1.CO.ID, GORONTALO: Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Boalemo, pada Kamis (26/12/2019), menggelar konferensi Pers terkait kinerja sepanjang tahun 2019.