DM1.CO.ID, GORONTALO: FESTIVAL Karawo kini sudah merupakan agenda tahunan yang digelar di Gorontalo. Selain untuk menarik wisatawan, juga hal itu dimaksudkan untuk dapat melestarikan budaya asli Gorontalo.
Karawo sendiri dalam Bahasa Gorontalo adalah “Sulaman Tangan”. Jadi jika berbicara kain Karawo, maka itu adalah merupakan kain khas dari tanah Gorontalo yang ditenun oleh masyarakatnya. Dan sejauh ini sebagian besar pengrajin Karawo ialah ibu rumah tangga.
Menurut Erna Harmain selaku Kabid Perindustrian Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Gorontalo, dari sejak diadakannya untuk pertama kali pada tahun 2011, Festival Karawo selalu menjadi perhatian dan pesona tersendiri, khususnya bagi pecinta kain khas nusantara.
Untuk tahun ini, kata Erna, dalam rangka memperkenalkan kearifan lokal Gorontalo, pihaknya kembali menggelar Festival Karawo yang akan dilangsungkan pada 9 hingga 13 Oktober 2016, di Lapangan Taruna Kota Gorontalo dan akan dimeriahkan dengan sejumlah kegiatan yang memukau.
“Ditahun ini, Festival karawo 2016 akan ada demo 900 pengrajin Karawo untuk memecahkan rekor MURI. Selain itu, pameran Kain Karawo dari para desainer lokal, dan lomba Fotografi,” ujar Erna Harmain kepada DM1.
Menurut Erna, ada hal menarik dari festival kali ini. Yakni, di saat bersamaan Gorontalo juga merupakan tuan rumah IMEU (Indonesia Middle East Update). “Jadi secara tidak langsung Investor asal Timur Tengah bakal menjadi salah satu tamu dari Festival Karawo tahun ini,” pungkas Erna Harmain.