Dua Srikandi Koltim Pantau Harga Sembako Jelang Lebaran, Harga Ayam Melejit

Bagikan dengan:
DM1.CO.ID, KOLAKA TIMUR: Setelah Pasar tradisional Desa Gunung Jaya, Kecamatan Dangia, kini giliran pasar tradisional Kecamatan Ladongi yang menjadi sasaran monitoring dan inspeksi mendadak (Sidak) oleh Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kolaka Timur (Koltim), Andi Merya Nur.
Dan Andi Merya sepertinya tak peduli jika hari ini adalah waktu cuti bersama. Sebagai sosok penanggung-jawab utama daerah di Koltim, ia tidak bisa diam berpangku tangan dengan warna-warni situasi yang  terjadi, sehingga itu ia harus melihat dari dekat (secara langsung) kondisi atau keadaan yang sedang terjadi di wilayahnya. Dan bukan hanya sekadar menerima laporan di atas meja.
Sama halnya yang dilakukan di Pasar Gunung Jaya, Andi Merya kali ini juga turun ke lapangan untuk memantau secara langsung kondisi stabilitas harga-harga Sembako (Sembilan Bahan Pokok) atau kebutuhan mendasar masyarakat di pasar-pasar, serta memantau ketersediaan atau pasokan bahan pangan menjelang dan sesudah lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah.
Pada hari cuti bersama ini  Andi Merya tidak berjalan sendirian. Akan tetapi, ia juga ditemani oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Koltim, Diana Massi, istri almarhum Bupati Samsul Bahri Madjid, serta sejumlah anggota PKK lainnya.

Gerak tanggap yang dilakukan oleh kedua srikandi Koltim ini dilakukan pada Rabu (12/5/2021) mulai sejak pukul 07.30 WITA hingga pukul 09.30 WITA, tepat dimana suasana pasar Ladongi yang sedang ramai dan padat dikunjungi oleh pembeli.
Andi Merya bersama Diana Massi (DM) juga melakukan interaksi sosial dengan sejumlah pedagang maupun pembeli yang dijumpai, terutama terkait kondisi harga kebutuhan pokok menjelang Idul Fitri ini.

Tak lupa, pada kesempatan itu pula, Andi Merya bersama DM membagikan masker kepada pedagang ataupun pembeli yang kepergok tidak memakai atau mengenakan masker di sekitar kawasan Pasar Ladongi tersebut.
Kepada pedagang atau pembeli tersebut, baik Andi Merya maupun DM tak lupa mengingatkan agar senantiasa waspada terhadap bahaya penularan virus Corona. Olehnya itu, kedua pun mengingatkan dan mengajak  kepada semua kalangan agar tetap menerapkan protokol kesehatan (protkes) yang telah diatur oleh pemerintah. Yaitu tetap mencuci tangan, mengenakan masker dan menjaga jarak (3M).

Pantaun Kepala Biro DM1, harga kebutuhan pokok di pasar tradisional Ladongi masih dalam kondisi normal atau stabil. Akan tetapi, kenaikan harga ayam potong cukup “menggila”. Biasanya, per ekor ayam potong dijual dengan harga Rp.50 Ribu, namun sehari sebelum lebaran harganya merangkak naik menjadi Rp.80 Ribu per ekornya.

Begitu pun dengan kebutuhan lainnya, seperti ayam kampung, harganya pula cukup melejit jelang Idul Fitri ini. Per ekornya dijual pedagang antara Rp.180 Ribu hingga Rp.209 Ribu.
Menurut para pedagang, bahwa memang setiap tahunnya di saat  menjelang lebaran, harga ayam potong maupun ayam kampung dipastikan naik dari harga normal biasanya. (rul/dm1)
Bagikan dengan:

Muis Syam

498 views

Next Post

Tegas! Perempuan ini Jawab Narasi Para Pembela Israel

Sab Mei 15 , 2021
DM1.CO.ID, JAKARTA: “Para pembela Israel di Indonesia sibuk memberikan pembelaan kepada Israel, menjustifikasi kejahatan Israel. Ini jawaban saya, singkat, cuma 4 menitan,” demikian penggalan deskripsi Dina Yulianti Sulaeman, dalam akun kanal Youtube “Dina Sulaeman” berjudul Serial Kajian Timur Tengah #6: Jawaban untuk Para Pembela Israel, yang diunggah pada Sabtu (15 […]