DM1.CO.ID, BOALEMO: Memasuki musim penghujan seperti saat ini, masyarakat perlu diingatkan untuk tidak lengah dengan masalah kesehatan, terutama penyakit demam berdarah atau DBD (Demam Berdarah Dengue).
Dinas Kesehatan Boalemo, bahkan tak henti-henti mengingatkan masyarakat agar dapat senantiasa menjaga lingkungannya, guna mencegah terjadinya penyebaran penyakit DBD.
Tentu saja lingkungan yang bersih serta sehat akan membuat para penghuninya nyaman dan dapat terhindar dari berbagai penyakit.
Artinya, ada banyak manfaat yang bisa didapatkan apabila masyarakat mampu menjaga lingkungan masing-masing agar tetap bersih dan rapi.
Sebaliknya, ada banyak kerugian apabila masyarakat tidak mampu menjaga dan memelihara kebersihan dan kerapian lingkungan di sekitarnya. Sebab, lingkungan yang tidak terpelihara, bisa dipastikan ada jentik-jentik nyamuk DBD yang siap menyerang siapa dan kapan saja.
Mengutip statement Menteri Kesehatan, dr. Nila Moeloek, pada acara peringatan ASEAN Dengue Day, di Jakarta, setahun silam menyebutkan, “bahwa nyamuk adalah masalah yang luar biasa, karena negara kita ini negara tropis. Masyarakat harus kita sadari, mereka harus menyadari nyamuk ini bukan main-main dan bisa menyebabkan kerugian yang begitu besar”.
DBD atau yang lebih dikenal dengan demam berdarah, disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti.
Untuk mencegah demam berdarah, biasanya dilakukan penyemprotan atau fogging untuk mencegah jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti berkembang biak.
Namun, Dinas Kesehatan Boalemo menyarankan agar pencegahan juga tetap harus dilakukan sendiri di rumah masing-masing.
Dinas Kesehatan Boalemo pun memberikan 5 tips atau cara mudah yang bisa dilakukan untuk mencegah demam berdarah, yakni:
Bersihkan bak mandi seminggu sekali
Perhatikan perabotan rumah tangga yang menampung air
Gunakan kasa nyamuk (anyaman kawat halus)
Jangan menumpuk atau menggantung baju terlalu lama
Gunakan lotion anti nyamuk atau kelambu
Selain itu, ada gerakan 3M yang merupakan inisiatif pemerintah sebagai salah satu solusi pencegahan demam berdarah.
3M itu terdiri dari kegiatan menutup, menguras, dan mengubur objek-objek yang mendukung siklus hidup nyamuk.
3M tersebut adalah:
Menutup;
Tutuplah segala tempat yang bisa menampung air, baik di dalam maupun di luar rumah. Jika tidak diperlukan, tengkurapkan wadah-wadah yang bisa menampung air di luar rumah agar tidak tergenangi air hujan. Nyamuk betina memanfaatkan air yang tergenang sebagai tempat bertelur.
Menguras; Kuraslah tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, akuarium, dan vas bunga satu hingga dua kali seminggu. Siklus metamorfosis nyamuk, mulai dari telur hingga menjadi nyamuk dewasa, berlangsung selama 8-10 hari. Dengan mengosongkan tempat-tempat penampungan air secara berkala, Anda memutus siklus hidup nyamuk.
Mengubur; Kuburlah semua objek yang bisa menampung air, seperti kaleng bekas atau wadah plastik. Namun, dalam gerakan 3M yang telah diperbaharui – 3M plus, M yang ketiga ini tidak lagi dianjurkan karena menimbulkan polusi tanah. Kini, pemerintah menganjurkan untuk mendaur ulang sampah-sampah anorganik yang bisa menampung air.
Sebagian orang hanya mengandalkan kegiatan pengasapan yang dilakukan pemerintah atau Puskesmas lokal. Padahal, pengasapan hanya bisa membasmi nyamuk dewasa, tapi tidak ampuh untuk membasmi telur-telur dan jentik-jentik nyamuk di genangan air. Oleh sebab itulah, mencegah DBD dengan 3M plus tetap harus dijalankan bersamaan dengan pengasapan agar hasilnya lebih optimal.
Penjelasan tersebut di atas disampaikan Kepala Bidang P2P, Gafar Yunus, bersama Bidang Yankes, Bidang Kesmas, dan Promkes, Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo, pada Selasa (11/12/2018).
Pihak Dinas Kesehatan Boalemo pun mengajak kepada seluruh masyarakat, untuk harus bersama-sama mendukung program 3M tersebut, agar lingkungan terhindar dari berbagai penyakit yang menular, seperti DBD, malaria dan lain sebagainya. (kab/dm1)
Kam Des 13 , 2018
Wartawan: Aldy Toy~ Editor: AMS|| DM1.CO.ID, GORONTALO: Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Gorontalo, kembali melakukan peninjauan lapangan guna memastikan pengerjaan sejumlah proyek saluran air dan jembatan di beberapa lokasi, Rabu (12/12/2018).