DM1.CO.ID, BOALEMO: Bupati Boalemo, Darwis Moridu, sebagai terduga kasus penganiayaan terhadap warganya sendiri, Sofyan Mooduto, mendapat kutukan dan kecaman keras dari banyak pihak. Salah satunya dari Aliansi Perjuangan Rakyat (APR) Gorontalo.
Pada Senin sore (20/5/2019), APR yang terdiri dari HMI, Fosmat, DMNI dan KPMIP ini pun turun ke jalan menggelar aksi demo di depan Kantor Bupati Boalemo. Mereka membentangkan spanduk bertuliskan: “Bupati Zolim Pelanggar HAM”.
Dalam aksi demo tersebut, massa APR menuntut beberapa hal. Di antaranya adalah mendesak aparat hukum agar segera mengadili Bupati Boalemo Darwis Moridu karena diduga kuat melakukan penganiayaan dan pelecehan Hak Asasi Manusia terhadap diri Sofyan Mooduto.
Menurut APR, pembangunan di Boalemo tidak akan menghasilkan kemajuan yang signifikan, karena dipimpin oleh sosok yang dianggap “doyan” melakukan pelanggaran hukum dan HAM, baik terhadap rakyatnya maupun terhadap bawahannya.
APR pun menduga, jangan-jangan Bupati Darwis tidak paham dengan Pancasila. Olehnyanya itu, massa aksi juga meminta Bupati Darwis segera belajar dan memahami nilai-nilai Pancasila agar mengerti tentang etika publik, dan tidak seenaknya melampiaskan nafsu emosi yang mencerminkan sebagai orang yang tak berpendidikan.
Seorang orator APR, Faisal Saidi dalam orasinya mengatakan, perilaku tercela Bupati Darwis Moridu tersebut sudah mencoreng nilai-nilai kemanusiaan, dan sama sekali tidak mencerminkan diri sebagai pemimpin daerah.
Menurut Faisal, pemimpin seharusnya mengayomi dan melindungi masyarakatnya, bukan malah menzalimi dan melecehkan warganya sendiri.
Faisal Saidi pun menegaskan, jika berani berbuat, maka harus berani pula bertanggung-jawab. Sikap tercela yang telah dilaporkan ke pihak yang berwajib tersebut wajib dipertanggungjawabkan oleh Darwis Moridu.
Sebab, menurut Faisal, tindakan tidak terpuji yang dilakukan oleh Darwis Moridu tersebut telah berimbas dengan munculnya cemoohan dari daerah lain kepada Kabupaten Boalemo.
“Bupati Darwis Moridu harus mempertanggung jawabkan kebengisannya, kezalimannya, yang selalu menjadi ‘pelopor’ permasalahan di Kabupaten Boalemo. Kami sebagai putra daerah malu mempunyai khalifah dan sebagai pejabat publik yang tidak mengerti adab dan adat,” teriak Faisal Saidi.
Titik massa aksi terpaksa bergeser ke depan rumah jabatan Bupati Boalemo, hingga demo usai pukul 17.00 WITA.
Para pendemo mengaku sangat kecewa. Sebab, menurut mereka, hingga demo selesai Darwis Moridu tak kunjung menunjukkan batang hidungnya.
Meski begitu, para pendemo berjanji akan melakukan aksi demo kembali dengan jumlah massa yang lebih banyak, hingga benar-benar tuntutan massa tak sia-sia.
Sementara itu, menurut informasi yang ada, saat pendemo mulai melakukan aksinya, Bupati Darwis Moridu bergegas menghadiri acara di Kecamatan Paguyaman. (kab/dm1)
DM1.CO.ID, BOALEMO: Terkait belum dibayarkannya insentif para guru PAUD selama 5 bulan, membuat Komisi gabungan DPRD Kabupaten Boalemo menggelar hearing (rapat dengar pendapat) dengan beberapa SOPD, di antaranya Dinas Sosial dan PMD, Dispora, dan perwakilan guru PAUD.