Dari Rakernas PDIP, Bupati ini Tewas Diduga Usai “Bertempur” dengan Wanita Panggilan

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID, JAKARTA: Di sejumlah WhatsApp (WA) Grup Wartawan di Jakarta beredar pesan yang menyebutkan, Bupati Boven Digoel, Provinsi Papua, meninggal dunia di dalam sebuah kamar hotel.

Selain karena kelelahan usai mengikuti Rakernas I PDIP, bupati ini meninggal dunia juga diduga akibat menguras tenaga “bertempur” dengan seorang wanita panggilan.

Berikut ini secara lengkap pesan yang beredar viral di WA Grup tersebut:

“Mohon ijin melaporkan, Senin 13 Januari 2020 pukul 10.00 wib telah diperoleh informasi mengenai penemuan korban meninggal dunia di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta Pusat. Kemudian diperoleh informasi bahwa korban yang meninggal dunia adalah Bupati Kabupaten Boven Digoel, Papua.

TKP: Hotel Mercure Lt.21 Kamar 2135
Kemayoran Jakarta Pusat/Ruang IGD RS Mitra Kemayiran Jl. HBR Motik, Rt. 013/06, Kel. Kebon Kosong, Kec, Kemayoran Jakarta Pusat.

Korban
Nama: Benediktus Tambonop, S.Stp alias Benny
Ttl: Merauke, 27 Juni 1976
Pekerjaan: Bupati Kab. Boven Digoel, Papua
Agama : Katholik
Alamat : Jl. N Transpapua Km 04 Kel. Sokanggo Kec. Mandobo, Papua.

Barang Bukti:
– Kartu Tanda Peserta Rakernas & HUT PDIP
– KTP Korban
– Uang Rp.100.000.000,- (pecahan Rp.50 ribu)
– Jamu Ramuan Ihsanix

Saksi:
Nama: Mirnawati
Keterangan saksi:
– Mirnawati adalah karyawan tempat hiburan billyard “After Hour” di Lt 2 Gd Sarinah Menteng Jakpus. Di tempat tsb saksi sdh bekerja selama 7 bulan.

– Baru pertama kali mengenal korban dan bersedia untuk menemaninya minum wine dan bersedia dibawa ke hotel Grand Mercure. Tidak ada perjanjian kedua pihak mengenai tarif pembayaran utknya tetapi mirnawati menerima uang yang diberikan oleh korban sebesar Rp. 10 juta di hotel.

– Pkl 04.00 wib pagi Mirnawati dan korban tiba di hotel menggunakan mobil dg diantar oleh sdr. Mansur (supir korban). Mirnawati dan korban masuk ke kamar 2135 Lt 2 Grand Mercure dan melakukan ML sebanyak satu kali dg korban.

– Pkl 05.00 wib korban turun dari tempat tidur kemudian tiba2 terjatuh dilantai dan tidak sadarkan diri. Mirnawati segera menghubungi receptionist hotel.

– Pkl 05.17 wib dua orang security datang kemudian membawa korban ke RS Mitra Kemayoran, setiba dirumah sakit korban dinyatakan meninggal dunia.

Kronologis singkat:
Menurut keterangan saksi Mirnawati, korban berada bersamanya didalam kamar 2135. Pada hari Senin, 13 Januari 2020 pkl 05.00 wib korban terjatuh di dalam kamar, kemudian saksi menghubungi pihak hotel dan segera membawa korban ke RS Mitra Kemayoran Jakpus. Pkl 06.10 wib oleh pihak rumah sakit korban dinyatakan positif telah meninggal dunia dan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan.

Jenazah korban dipindahkan ke RSCM untuk dilakukan visum dan dibawa kembali ke Papua oleh pihak keluarga pada Senin (malam). Kasus ditangani oleh Polres Metro Jakpus.

Langkah-Langkah Kepolisian
1. Mendatangi TKP
2. Memanggil Tim Iden Polres Jakpus
3. Memanggil palang hitam
4. Mengirim jenazah ke RSCM utk dilakukan VER
5. Mengamankan Barang Bukti
6. Meminta keterangan saksi-saksi
7. Membuat laporan.”

Sementara itu Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Heru Novianto, kepada wartawan mengatakan, dari hasil olah TKP tidak ditemukan ada tanda-tanda penganiayaan atas meninggalnya Bupati Benediktus Tambonop, di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta Pusat.

“Tidak ada (tanda- tanda kekerasan). Indikasi lagi sakit karena ditemukan obat-obatan (jantung) di dalam kamarnya,” kata Heru Novianto, Senin (13/1/2020).

Seperti diketahui, Rakernas I PDI-Perjuangan dilangsungkan selama tiga hari, yakni dari Jumat hingga Ahad (10-12 Januari 2020). Dan diduga oleh pihak kepolisian, Bupati Benediktus Tambonop meninggal karena kelelahan usai mengikuti Rakernas tersebut, hingga kemudian terserang penyakit jantung. (*/dm1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

42,258 views

Next Post

Camat Dahlan Tomelo Sebut Kapolda Wahyu Punya Kepedulian Tinggi Terhadap Potensi Bencana

Rab Jan 15 , 2020
DM1.CO.ID, BONEBOLANGO: Adanya informasi gelombang tinggi yang dapat membahayakan masyarakat yang tinggal di sekitar pesisir pantai, menjadi perhatian Kapolda Gorontalo, Brigjen Pol Drs. Wahyu Widada, M.Phil untuk turun langsung mengecek ke lokasi, Selasa (14/1/2020), di wilayah Kecamatan Kabila Bone, tepatnya di desa Botu Barani, Kabupaten Bone Bolango.