Belum Ada Alsintan, Tapi Kades Padang Barat Makin Giat Genjot Pertanian

Bagikan dengan:

Wartawan: Mulkan dan Syarifudin | Editor: AMS

DM1.CO.ID, BOLMUT: Padang Barat adalah salah satu desa di Kecamatan Bintauna, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Desa yang dipimpin oleh Sudiro H. Bangko selaku Sangadi (kepala desa) ini, berpenduduk 979 jiwa dari 312 Kepala Keluarga (KK).

“Mayoritas penduduk di desa ini adalah petani 95 persen, dan paling banyak adalah petani sawah,” ujar Sudiro kepada wartawan DM1, pada Jumat (27/9/2019).

Meski sejauh ini Desa Padang Barat belum mendapatkan bantuan alsintan (alat mesin pertanian) dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolmut maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut, namun Sudiro sebagai kepala desa mengaku tetap berupaya semaksimal mungkin untuk dapat menggenjot hasil-hasil pertanian, terutama padi atau beras.

Upaya-upaya yang digiatkan oleh Sudiro selaku Sangadi, yakni dengan menunaikan sejumlah program kerja yang dianggap dapat membantu para petani di desanya. Di antaranya adalah dengan membangun jalan pertanian dan perkebunan, serta menjadi bidang pertanian sebagai program inovasi desa.

Di dalam program inovasi desa di bidang pertanian tersebut, Sudiro membuat berbagai kegiatan. Di antaranya pemberian bimbingan atau penyuluhan secara berkala kepada para petani tentang menanam secara serentak, memenimalisir hama, pembinaan dalam bentuk pemberian pupuk kepada para kelompok tani, dan lain sebagainya.

Sudiro pun membeberkan, bahwa dengan begitu, meski belum ditopang dengan alsintan, namun dari luas 160 Hektar areal sawah garapan yang ada di Desa Padang Barat ini, petani sekali panen dapat menghasilkan sekitar 700 Ton beras.

Karena sejauh ini Desa Padang Barat belum mendapatkan bantuan alsintan, maka Sudiro selaku Sangadi pun berharap pemerintah dapat memberikan perhatian serius demi peningkatan produktivitas pertanian yang lebih memadai.

“Kita akan terus melakukan koordinasi dengan BP3K (Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan), dalam hal ini dinas pertanian, untuk dapat melengkapi pupuk dan alsintan,” ujar Sudiro.

Fasilitas penunjang produksi pertanian ini, menurut Sudiro, tentu sangatlah penting untuk segera direalisasikan. “Dalam setiap musyawarah-musyawarah di tingkat desa, selalu ada usulan-usulan dari masyarakat bahwa betapa dibutuhkannya tractor, alat pendukung perternakan, pupuk maupun bibit. Dan memang ini yang akan kita upayakan ke depan,” kata Sudiro.

Selain itu, Sudiro yang kini menjalani tugasnya sebagai Sangadi Desa Padang Barat pada periode kedua, sejauh ini juga tak lupa menunaikan program-program kerja di bidang lainnya.

Program-program kerja yang telah ditunaikan Sudiro tersebut, di antaranya adalah pembuatan jamban keluarga, MCK, pembangunan TK/PAUD, Posyandu, drainase, dan lain sebagainya.

“Ke depan ini saya cuma ingin agar bagaimana masyarakat bisa benar-benar sejahtera, sesuai dengan visi-misi saya, yakni desa sejahtera,” tegas Sudiro.

Untuk mencapai visi-misi tersebut, Sudiro mengaku lebih fokus mengarahkan sebagian besar program kerjanya ke bidang pertanian.

Sudiro yang akan mengakhiri masa jabatannya selaku Sangadi pada tahun 2022 mendatang inipun berpesan kepada seluruh masyarakatnya. “Harus jaga persatuan dan kesatuan, karena kita ini Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi satu, supaya kehidupan bermasyarakat aman dan tenteram,” pungkasnya.

Di mata masyarakat Desa Padang Barat, sosok Sudiro selama ini dipandang bukan hanya sebagai Sangadi, tetapi juga adalah sebagai orangtua yang berhasil membimbing dan memimpin warganya ke arah yang lebih baik. Sehingga itu, sejumlah lapisan masyarakat tidak menutup kemungkinan akan kembali memilih Sudiro untuk melanjutkan tugas sebagai Sangadi untuk periode ketiga. (mul-din/dm1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

5,340 views

Next Post

Program Kerja Tuntas, Desa Padang Terbaik dan Tercepat Pembuatan Administrasi

Rab Okt 9 , 2019
Wartawan: Mulkan Hidayatullah | Editor: AMS DM1.CO.ID, BOLMUT: Dari 15 desa 1 kelurahan se-Kecamatan Bintauna, Pemerintah Desa Padang berhasil masuk dalam lima besar sebagai desa terbaik dan tercepat dalam hal pembuatan atau penyusunan administrasi.