PGRI “Masuk” Kampus UMG

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID, LIMBOTO: Eksistensi kepengurusan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tak hanya dibentuk di tiap-tiap provinsi dan kabupaten/kota, di lingkungan kampus (universitas/sekolah tinggi) ternyata juga dapat dibentuk kepengurusan PGRI. Namanya, Cabang Khusus PGRI.

Salah satu cabang khusus PGRI yang telah dibentuk adalah di lingkungan Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMG). Cabang khusus ini resmi dibentuk pada Rabu (23/11/2016).

pgri-umg2

“Alhamdulillah sudah terbentuk (PGRI Cabang Khusus UMG), dan saya terpilih sebagai ketua tepatnya pada tanggal 23 november 2016. Kita juga sudah membentuk 14 seksi. Dan insyaAllah dalam beberapa waktu ke depan kita akan adakan rapat dengan pimpinan cabang untuk membentuk pengurus ranting PGRI di tiap-tiap fakultas dan unit kerja yang ada di kampus UMG,” tutur Rektor UMG, Dr. dr. H. Muhammad Isman Jusuf, Sp.S, di ruang kerjanya, Kamis (24/11/2016).

Rektor Isman menjelaskan dasar pemikiran pembentukan cabang khusus tersebut. Yakni, di dalam AD/ART PGRI dikatakan bahwa yang menjadi anggota PGRI itu adalah juga tenaga dosen dan tenaga kependidikan di perguruan tinggi.

Dasar pemikiran itu pun kemudian disambut positif oleh PGRI Provinsi Gorontalo beserta PGRI Kabupaten Gorontalo, sehingga disepakati untuk memanfaatkan momen jelang Hari Guru Nasional pada November ini untuk membentuk Cabang Khusus PGRI di lingkungan UMG.

Tujuan dibentuknya PGRI cabang khusus ini, menurut Rektor Isman, adalah salah satunya meningkatkan kompetensi para dosen dan tenaga pengajar akademik sesuai dengan keinginan undang-undang guru dan dosen.

Dalam undang-undang tersebut, katanya, ditekankan kepada para dosen harus memiliki kualifikasi S2 kompetensi sebagai tenaga pengajar dengan kemampuan profesionalisme yang bagus. Selain itu, perlu adanya kolaborasi antara kampus sebagai penyedia pelayanan pendidikan dengan organisasi profesi sebagai organisasi yang membina profesionalisme para dosen.

Terkait dengan itu Rektor Isman berharap para dosen dapat lebih fokus pada 3 hal. Pertama, peningkatan kompetensi para dosen dengan melakukan pelatihan-pelatihan yang bisa dilakukan atas kerjasama dengan PGRI cabang, pihak lembaga penjaminan mutu kampus, dan pihak-pihak terkait lainnya.

Dalam pelatihan-pelatihan seperti itu, tentu akan diberi Program Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) untuk dosen muda, dan program Applied Approach (AA) untuk dosen senior. Dan ini merupakan dua buah program pelatihan yang dapat dimanfaatkan dalam rangka peningkatan kompetensi profesional dosen dalam memangku jabatan fungsional, terutama dalam peningkatan keterampilan pedagogis.

Yang kedua, kata Rektor Isman, adalah terkait dengan kesejatraan para dosen. Di sini tentunya PGRI cabang khusus UMG akan bekerjasama dengan bagian keuangan. “Kita sudah mulai merancang kira-kira berapa besaran gaji, baik dosen maupun tenaga pendidik akademik yang ada di kampus UMG,” katanya.

Dan yang ke tiga adalah terkait dengan perlindungan hukum. Menurut Rektor Isman, kalau ada hal-hal mengenai  sengketa atau ada aduan-aduan terkait dengan prilaku maupun tindakan dosen dalam melaksanakan aktivitasnya sebagai seorang dosen di kampus, maka ini juga akan ditangani secara organisasi profesi, misalnya dengan melakukan pembelaan dan lain sebagainya.

Bukan cuma itu, Rektor Isman juga mengungkapkan telah menyiapkan sejumlah agenda penting lainnya terkait geliat PGRI Cabang Khusus UMG, yang keseluruhannya adalah demi mempersembahkan yang terbaik untuk kepentingan dan kemajuan di dunia pendidikan itu sendiri.

(Alvia-Safril/DM1)
Bagikan dengan:

Muis Syam

2,852 views

Next Post

Kepsek SMPN 8 Gorontalo, Hasyim: Kekurangan Bukan Jadi Kendala untuk Mengabdi

Jum Nov 25 , 2016
DM1.CO.ID, GORONTALO: Hari Guru Nasional (HGN) tahun ini ternyata tak hanya diperingati dengan pelaksanaan upacara. Hampir semua sekolah memanfaatkan HGN ini dengan melakukan berbagai kegiatan lomba dan lain sebagainya.