Rizal Ramli Ajak Usahawan Muda Ikuti “Jejak” Thomas Edison

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID, JAKARTA: Semangat kewirausahaan adalah salah satu jalan menuju kemandirian bangsa, berdikari secara ekonomi, yang merupakan bagian dari cita-cita Trisakti. Olehnya itu, generasi muda yang terjun di dunia kewirausahaan pada era saat ini hendaknya membentuk pola pikir yang tak konvensional.

Hal tersebut dikemukakan ekonom senior sekaligus mantan Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur, Dr. Rizal Ramli, sebagai keynote-speaker dalam seminar kewirausahaan  “How To be An Enterpreneur:  Case Outdor Equipment Business” di Kampus Perbanas Institute, Senin (31/10).

Rizal Ramli yang juga mantan menteri Kemaritiman RI itu memberikan support dan motivasi berharga kepada ratusan peserta seminar.

Bukan hanya usahawan-usahawan muda yang menjadi peserta seminar yang diselenggarakan oleh KedaiPena.Com  dan Perbanas Institute tersebut, sejumlah unsur lainnya seperti mahasiswa, pemangku kebijakan, pejabat, kelompok pecinta alam, blogger, jurnalis dan lain sebagainya juga menjadi peserta seminar.

Selain harus menjauhkan diri dari pola pikir konvensional, Rizal Ramli juga menegaskan agar seseorang yang bergelut di dunia wirausaha hendaknya harus berani berinovasi dan memikirkan hal-hal berbeda dari orang lain.

“Harus mencari inovasi dan entrepreneurship. Dan berani Berpikir yang berbeda dari orang yang lain,” tuturnya.

Kalau kita, sambung Rizal Ramli, berfikir secara konvensional , berarti kita sudah beranggapan bahwa semuanya baik-baik saja. “Seperti halnya Thomas Alfa Edison yang menemukan listrik, Edison saat itu dianggap gila. Tapi dia membuktikan dia berhasil,” ujar RR.

Nampaknya Rizal Ramli tidak keliru mengajak para usahawan muda untuk dapat mengikuti “jejak” Thomas Alva Edison.

Sebab selain dikenal sebagai seorang penemu, Thomas Alva Edison juga  adalah sosok usahawan yang mengembangkan banyak peralatan penting yang sangat bermanfaat dan bisa dinikmati oleh seluruh penduduk dunia saat ini.

Thomas Alva Edison lahir di Milan, Ohio, Amerika Serikat pada tanggal 11 Februari 1847. Pada masa kecilnya di Amerika Serikat, Edison selalu mendapat nilai buruk di sekolahnya. Dan itu yang menjadi  alasan ibunya memberhentikan Edison dari sekolah agar belajar sendiri di rumah.

Di rumah dengan leluasa Edison kecil dapat membaca buku-buku ilmiah dan pengetahuan dari semua tingkatan, sehingga ia dapat mengadakan berbagai percobaan ilmiah sendiri.

Pada Usia 12 tahun, Edison bahkan mulai bekerja sebagai penjual koran, buah-buahan dan gula-gula di kereta api. Lalu ia menjadi operator telegraf sebelum pindah dari satu kota ke kota lain.

Sampai kemudian di New York, Edison dipercaya menjadi kepala mesin telegraf. Mesin-mesin itu mengirimkan berita-berita bisnis ke seluruh perusahaan terkemuka di New York.

Tahun 1870, Edison terus mengembangkan ide-ide kreatif dan berinovasi sehingga kemudian ia pun berhasil menemukan mesin telegraf yang lebih baik. Mesin-mesinnya dapat mencetak pesan-pesan di atas pita kertas yang panjang. Dan semua hasil yang diraih oleh Edison (terutama uang) diarahkannya untuk mendirikan perusahaan sendiri.

Tahun 1874 ia pindah ke Menlo Park, New Jersey. Di sana ia mendirikan sebuah bengkel ilmiah yang besar dan yang pertama di dunia. Dari situlah ia banyak melakukan penemuan-penemuan yang penting. Pada tahun 1877 ia menemukan Gramofon, yakni mesin untuk mereproduksi suara dan musik yang direkam pada piringan hitam.

Tak puas sampai di situ, tahun 1879 ia bahkan berhasil menemukan lampu listrik, disusul menemukan proyektor untuk film-film kecil. Tahun 1882 ia memasang lampu-lampu listrik di jalan-jalan dan rumah-rumah sejauh satu kilometer di kota New York. Hal ini adalah pertama kalinya di dunia lampu listrik di pakai di jalan-jalan.

Tahun 1890, Edison mendirikan perusahaan General Electric, sehingga jadilah Thomas Alva Edison seorang usahawan yang sangat sukses di zamannya. Dan itu hanya bisa ia wujudkan karena pemikirannya ketika itu sudah tidak konvensional (sudah canggih), yakni diikuti dengan langkah kreatif dan penuh inovatif seperti yang diarahkan oleh Rizal Ramli dalam seminar kewirausahaan  “How To be An Enterpreneur:  Case Outdor Equipment Business” tersebut.

(kdp-wkp/DM1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

2,481 views

Next Post

Detik-detik Demo 4 November, KemenKominfo Blokir 11 Situs

Kam Nov 3 , 2016
DM1.CO.ID, JAKARTA: Jelang aksi demo besar-besaran pada Jumat 4 November 2016 besok,  Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemen-Kominfo) memblokir 11 situs yang diduga mengandung konten Suku, Agama dan Ras (SARA).