Sejumlah Gedung “Terbengkalai”, Kades Tombulang: Tapi Kami Tetap Bekerja

Bagikan dengan:

Wartawan: Mulkan Hidayatullah|| Editor: AMS

DM1.CO.ID, BOLMUT: Sejumlah gedung atau bangunan di Desa Tombulang, sejak dibangun hingga saat ini tidak digunakan dan belum difungsikan sebagaimana mestinya.

Hal tersebut diungkapkan Abdul Gani Blongkod selaku Kepala Desa (Kades) Tombulang, Kecamatan Pinogaluman, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), kepada Wartawan DM1, Rabu (24/7/2019).

Abdul Gani mengakui, bahwa bangunan atau gedung-gedung milik pemerintah tersebut, sering dipertanyakan oleh warga Desa Tombulang. “Masyarakat selalu menanyakan kepada saya terkait gedung-gedung itu,” ujar Abdul Gani.

Masyarakat Desa Tombulang pun mengaku sangat menyayangkan, apabila gedung-gedung yang dibangun dari biaya negara itu dibiarkan terbengkalai begitu saja.

Abdul Gani menyebutkan bangunan yang dimaksud. Yakni di antaranya, sebuah gudang pengeringan jagung dan padi.

Gudang itu, kata Abdul Gani, adalah bantuan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Namun sudah beberapa tahun hingga saat ini belum ada penyerahan sebagai tanda untuk difungsikan.

Selain gudang pengeringan jagung dan padi, di Desa Tombulang juga telah dibangun sebuah gedung atau kantor peternakan.

Konon, kantor peternakan itu dibangun untuk memberi pelayanan kepada masyarakat yang memiliki ternak yang mengalami gangguan kesehatan. Seperti sapi yang sakit dapat diperiksa di kantor peternakan tersebut.

Namun kenyataannya, menurut Abdul Gani, kantor peternakan itu hanya berdiri tanpa penghuni, alias tidak difungsikan.

Mewakili warga Desa Tombulang, Abdul Gani pun berharap kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Bolmut untuk dapat menugaskan tenaga atau staf yang berkompeten menangani masalah hewan ternak di kantor peternakan tersebut.

Selain gudang pengeringan jagung dan padi serta kantor peternakan, menurut Abdul Gani, di Desa Tombulang ini juga telah dibangun gudang pertanian.

Tetapi, kata Abdul Gani, gudang pertanian yang dibangun dengan anggaran Rp.2 Miliar itu, hingga kini pun tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Padahal, tutur Abdul Gani, masyarakat tentu saja sangat mengharapkan gedung atau bangunan-bangunan tersebut dapat segera difungsikan.

Karena kondisi bangunan itu sudah nampak sangat kotor dan seperti hutan yang dikelilingi belukar, maka Abdu Gani pun mengajak warganya untuk setiap bulan rutin membersihkan aset daerah itu.

Abdul Gani Blongkod selaku Sangadi (Kades) Tombulang itupun berharap, agar pemerintah daerah tidak menyia-nyiakan begitu saja gedung-gedung tersebut. Sebab, masyarakat sangat membutuhkan gedung-gedung itu dapat segera difungsikan.

Meski gedung-gedung itu belum juga digunakan, Abdul Gani mengaku tetap bekerja dengan melakukan berbagai upaya untuk kemajuan desa dan warganya.

Abdul Gani menyebutkan, jumlah penduduk di Desa Tombulang ini adalah 600 jiwa, mayoritas bermata pencaharian sebagai petani, dan sekitar 20 persen adalah berdagang atau wiraswasta.

Sejumlah program kerja sudah ditunaikan oleh Abdul Gani. Misalnya di bidang kesehatan, ada pembuatan jamban, dan menggiatkan Posyandu setiap bulan, pemberian makan tambahan serta obat-obatan untuk kaum lansia, Balita dan ibu hamil.

“Kesehatan yang paling utama. Jika tidak sehat, maka kita tidak bisa berbuat apa-apa,” ujar Abdul Gani.

Selain itu, kata Abdul Gani, pihaknya juga giat memberikan perhatian terhadap pengembangan TK/PAUD. “Sebab TK/PAUD ini adalah titik awal untuk membentuk generasi penerus bangsa dan negara,” katanya.

Abdul Gani juga mengaku telah mematok sejumlah rencana kerja ke depan, seperti pembangunan taman pengajian, peningkatan pelayanan umum lainnya.

Khusus di bidang pertanian, di Desa Tombulang ini juga telah dibangun drainase. Hanya saja, Abdul Gani mengaku prihatin dan khawatir terhadap air laut apabila naik ke darat dapat merusak lahan pertanian sekitar 50 Hektar.

“Sekitar 50 Hektar persawahan terancam dirusak oleh air laut jika naik ke darat, sehingga diperlukan penanganan yang serius. Karena jika itu terjadi maka Desa Tombulang tidak bisa berbuat apa-apa. Sehingga sangat diharapkan adanya kepedulian dan jalan keluar dari pemerintah daerah dan pusat,” ungkap Abdul Gani.

Pada momen Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Indonesia tahun ini, Abdul Gani menaruh harapan, kiranya warga selalu rukun, aman, damai dan tenteram. (mul/dm1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

4,207 views

Next Post

Mampu Kembangkan Benih Padi, Kades ini Malah Dipenjara

Jum Jul 26 , 2019
DM1.CO.ID, ACEH: Tengku Munirwan, seorang petani sekaligus Kepala Desa (Kades) Meunasah Rayeuk, Kecamatan Nisam, Kabupaten Aceh Utara, berhasil dan mampu mengembangkan benih padi IF-8 hingga berdampak positif terhadap petani di berbagai desa di kabupaten tersebut.