DM1.CO.ID, BONE-BOLANGO: Poduwoma pada tahun 2020 kemarin, adalah termasuk salah satu desa terparah di Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, yang dihantam musibah banjir bandang.
Bencana tersebut, tentu saja merupakan ujian tersendiri bagi Pemerintah Desa beserta masyarakat Poduwoma yang kala itu sedang giat membangun desa wisata hutan dan air. Sebab, bencana banjir tersebut sempat meluluh-lantakkan sebagian besar kawasan wisata tersebut.
Namun pada Selasa (26/1/2021), Personil Resort Tulpin bekerja sama dengan pemerintah desa, melakukan penanaman pohon tahunan untuk pemulihan ekosistem sekaligus reboisasi hutan.
Ardin Mokodompit selaku seorang aktivis alam mengungkapkan beberapa fakta terkait penghijauan alam yang sesungguhnya sangat menyelamatkan hidup generasi mendatang.
“Cukup lama di tim ini, dan sangat mengharapkan kesadaran masyarakat akan reboisasi hutan dan lahan, serta jangan menganggap itu tidak berguna,” ujar Ardin.
Ia menegaskan, sekilas reboisasi ini memang seolah tidak berguna sekarang. “Tapi lihatlah tahun-tahun ke depan di saat kita sudah sepuh, maka anak cucu yang akan merasakan manfaat penghijauan alam dan reboisasi itu,” jelasnya.
Sementara itu, Yusuf Puneli selaku Kepala Desa (Kades) Poduwoma juga menjelaskan terkait reboisasi hutan, dan segala akibatnya apabila lalai dengan hal tersebut.
“Poduwoma merupakan desa pelosok hutan, sehingga kita cari makan di sini, dan kita bergantung hidup di sini. Hutan terjaga, ekosistem berlangsung dengan baik. Jika hutan rusak, maka desa kita ikut rusak,” tegasnya.
Lihat saja, lanjut Kades Yusuf Puneli, banjir tahun kemarin yang begitu banyak menyedot tenaga dan energi serta kerugian yang tidak sedikit. Dan bencana banjir itu, menurut Kades Yusuf, bisa dipastikan karena kelalaian mengurus hutan.
“Maka jangan sampai hal tersebut terulang kembali. Kasihan anak cucu kita kelak, seharusnya diwariskan dengan alam yang indah, malah harus berurusan dengan banjir setiap tahunnya,” jelas Kades Yusuf.
“Semoga kelak penanaman dan reboisasi ini bisa bermanfaat untuk kita semua, ayo menanam untuk masa depan anak cucu kita yang cerah,” ujar Kades Yusuf memberi semangat. (res/dm1)
DM1.CO.ID, KOLAKA TIMUR: Selain eksekutan di Dinas Kesehatan (Dinkes), rupanya eksekutan di Dinas Pangan Kolaka Timur (Koltim) juga menolak membubuhi tanda-tangan di atas laporan pertanggung-jawaban penggunaan anggaran Covid19 tahun 2020, dengan alasan karena tidak dilibatkan dalam pelaksanaan kegiatan.