DM1.CO.ID, JAKARTA: Calon Gubernur (petahana) DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dinilai sangat layak diberi anugerah “Baper Award”.
Baper Award ini adalah sebutan yang dimunculkan oleh komunitas alumni ITB, UI, UGM, dan Univeritas Trisakti.
Namun Baper yang dimaksud bukan berarti terbawa perasaan, melainkan singkatan dari “Biang Penggusuran dan Reklamasi”.
Hal tersebut diungkapkan oleh seorang Alumni ITB, Akhmad Syarbini, pada Kamis malam (13/4/2017) usai diskusi bersama komunitas Alumni UI, UGM, IPB, dan Trisakti di daerah Jakarta Selatan.
Akhmad pun menyebut alasannya, bahwa rekam jejak Ahok selama dua tahun memimpin Jakarta telah menunjukkan dampak yang signifikan terkait penggusuran.
“Kita sama-sama tahu, bahwa dua tahun terakhir ini, berdasarkan laporan dari Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, saudara Ahok sudah menggusur dengan total sebanyak 25.533 korban penggusuran,” tutur Akhmad.
Ia pun merinci, pada 2015, total ada 113 kasus penggusuran yang berdampak pada 8.145 kepala keluarga dan 6.283 unit usaha.
Selanjutnya, pada 2016, ada 193 kasus dengan jumlah 5.726 kepala keluarga dan 5.379 unit usaha yang digusur.
“Bayangkan, baru dua tahun saja dia sudah menggusur 25.533 korban. Kalau tahun ini dia jadi gubernur lagi, mungkin akan lebih daripada yang kita bayangkan,” ujarnya.
Akhmad berpendapat, penggusuran itu seharusnya bisa dilakukan dengan pendekatan yang lebih manusiawi atau tidak secara paksa. Setelah digusur, seharusnya ada lapangan pekerjaan bagi keluarga yang terdampak.
Selain Akhmad, publik juga sangat paham terhadap “kehebatan” Ahok yang nampak pasang badan demi membela kepentingan para pengembang reklamasi Teluk Jakarta.
(dbs/DM1)