DM1.CO.ID, JAKARTA: Rico Sinaga selaku Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta (Amarta) menilai, wajar jika saat ini banyak orang menginginkan Gubernur DKI non-aktif, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) segera dijebloskan ke penjara.
Pasalnya, menurut Rico, keinginan banyak orang agar Ahok dipenjara bukan semata-mata dia berstatus terdakwa kasus penistaan agama dengan ancaman hukuman di atas lima tahun.
Tetapi juga, kata dia, Ahok memang layak dibui lantaran terseret sejumlah kasus dugaan korupsi di Pemprov DKI. Bahkan di antaranya sudah ditangani aparat penegak hukum.
“Sebut saja kasus dugaan korupsi Rumah Sakit Sumber Waras, pembelian lahan Rusun Cengkareng, Reklamasi Teluk Jakarta serta penyalahgunaan dana CSR (Corporate Social Responsibility),” ujar Rico kepada wartawan, di Jakarta, Sabtu (24/12/2016).
Bahkan, yang terbaru Ahok nyaris mengemplang keuangan daerah hingga Rp.479 Miliar karena ngotot membeli lahan eks Kedubes Inggris. Padahal faktanya, lahan tersebut milik pemerintah pusat yang disewakan kepada Kedubes Inggris sejak 1961 silam.
Tragisnya, dari sederet kasus hukum yang mencuat, Ahok seolah selalu berupaya memberikan kesan kepada masyarakat bahwa ia tidak mengetahui sama sekali terjadinya kongkalikong antara oknum di Pemprov dengan pihak penjual lahan.
Kesan yang seolah-olah tidak tahu-menahu itulah kemudian dijadikan “senjata” oleh Ahok untuk memecat para anak buahnya atas tudingan maling.
“Strategi Ahok berusaha ‘main cantik’ agar tampak selalu bersih di masyarakat,” ungkap Rico.
Di sisi lain, lanjut Rico, apabila kemarin PDI Perjuangan mengusung Djarot Saiful Hidayat menjadi calon gubernur DKI, maka kemungkinan besar dapat meraup suara mayoritas.
“Sayangnya PDI Perjuangan malah melirik Ahok yang bukan kader sendiri serta memiliki resistensi besar, dan terakhir, mulut Ahok (penistaan agama Islam) mengancam perpecahan NKRI,” lontar Rico.