Wartawan: David Mohamad~ Editor: AMS|
DM1.CO.ID, GORONTALO: Seorang wanita, Seftiana (27), menghembuskan nafas terakhirnya sesaat usai ditikam bertubi-tubi yang diduga dilakukan oleh suaminya sendiri berinisial TM (35), di Jalan Taki Niode (depan lorong yang terletak di samping salah satu hotel), di Kelurahan Ipilo, Kota Gorontalo, Ahad malam (8/7/2018).
Seftiana yang akrab disapa Pian ini memiliki dua orang anak dari hasil pernikahannya dengan TM. Namun, tak disangka, TM malah tega menghabisi nyawa istrinya sendiri dengan empat tikaman di bagian perut dan pinggang.
Informasi yang dihimpun awak DM1 di rumah duka pada pukul 03.30 dini-hari, Senin (9/7/2018), di Jalan Farid Liputo, Kelurahan Tenda, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo, membenarkan adanya penikaman atas diri Pian, yang diduga kuat dilakukan oleh suaminya sendiri.
Menurut paman korban, Omi (55), kejadian bermula saat Pian menerima telepon dari TM yang meminta agar menjemput anaknya di Kelurahan Ipilo, dekat hotel tersebut.
“Sekitar jam 17.30 sore korban ditelepon oleh suaminya sendiri untuk menjemput salah satu anaknya, dan korban langsung menuju lokasi yang ditunjukkan oleh suaminya,” ungkap Omi dengan raut wajah sedih.
Masih di rumah duka, informasi yang dihimpun DM1 menyebutkan, lantaran ada masalah dalam rumah tangga, Pian dan TM sudah 2 minggu berpisah rumah. Sayangnya, mereka tidak tahu-menahu seputar masalah yang sedang melilit rumah tangga Pian.
“Pian dan suaminya ada masalah mengenai rumah tangga, sudah kurang lebih dua minggu ini mereka pisah rumah, dan kami selaku keluarga tidak mengetahui kalau masalah apa yang terjadi kepada mereka berdua, karena Pian sendiri orangnya tidak mau menceritakan kepada kami selaku keluarga,” terang Omi tertunduk seraya menambahkan, bahwa jasad Pian akan dikebumikan pada Senin pagi (9/7/2018) pukul 10.00 WITA.
Sepertinya, Pian memang sedang memiliki masalah keluarga. Hal ini dapat dilihat dari status Facebook miliknya, ia menuliskan: “Klo cm ad sayap somo terbang sejauh mungkin,,,,” (Kalau cuma ada sayap, saya akan terbang sejauh mungkin).
Namun apapun masalahnya, keluarga korban sangat berharap agar pelaku dapat segera mendapat hukuman yang setimpal. Bahkan, keluarga korban mendesak agar penegak hukum bisa memberikan hukuman seumur hidup kepada pelaku.
Sementara itu pihak Kepolisian Resort (Polres) Gorontalo Kota yang coba dikonfirmasi, kepada DM1 mengaku belum bisa memberi keterangan.
Sejumlah anggota polisi yang sedang piket di Mapolres Gorontalo Kota menuturkan, bahwa kasus ini sudah ditangani oleh Reskrim. Dan terkait peristiwa tersebut, menurut petugas piket, Kasat Reskrim saat ini masih berada di lapangan. (dav/dm1)