Maafkan Pelaku Pengeroyokan, Rahmat Mamonto Pastikan tak Ada “Gerakan Tambahan”

DM1.CO.ID, GORONTALO: Ketua LSM SPAK (Serikat Pemuda Anti Korupsi) Provinsi Gorontalo, Rahmat Mamonto, menyatakan memberi maaf kepada para pelaku pengeroyokan terhadap dirinya, yang terjadi pada Selasa (3 Desember 2019) yang lalu.

Hal tersebut secara khusus disampaikan Rahmat Mamonto di hadapan para wartawan dalam konferensi Pers, Kamis (13/2/2020), di Hantaleya Cafe, Limboto.

“Sebagai manusia, tentu saya merasa tidak ada salahnya untuk memberi maaf kepada para pelaku. Namun kata maaf itu bukan berarti akan memengaruhi apalagi menggugurkan kasus yang menimpa saya, yang saat ini masih sedang terproses secara hukum,” jelas Rahmat.

Ada beberapa alasan yang membuat Rahmat Mamonto mengaku merasa perlu untuk menyatakan maaf kepada para pelaku.

Dalam hal ini, menurut Rahmat, memberi maaf itu adalah untuk menyakinkan kepada publik, bahwa sebagai ketua LSM SPAK, ia tidak akan melakukan “gerakan tambahan”, misalnya melakukan aksi demo dengan tujuan mendesak penegak hukum secara berlebihan terhadap kasusnya.

Artinya, Rahmat mengaku semata ingin menyerahkan sepenuhnya kasus yang menimpa dirinya itu kepada para penegak hukum.

Meski demikian, Rahmat Mamonto berharap agar para penegak hukum dapat benar-benar melakukan proses hukum terhadap kasus yang menimpanya itu secara serius dan adil, tanpa harus dipengaruhi oleh pihak-pihak tertentu.

Dalam kesempatan tersebut, Rahmat juga mengungkapkan, bahwa terdapat dua orang tersangka pelaku pengeroyokan terhadap dirinya.

Satu tersangka sudah menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Limboto, pada Selasa (13/2/2020). Sementara tersangka lainnya masih dalam pengejaran oleh pihak Polres Gorontalo dengan status DPO (Daftar Pencarian Orang).

Dengan memberi maaf yang bermaksud meyakinkan kepada publik bahwa tidak akan ada gerakan tambahan, menurut Rahmat, adalah juga merupakan upaya agar situasi stabilitas keamanan di Kabupaten Gorontalo jelang Pilkada 2020 ini dapat terjaga. (*/dm1)